6/19/16

Aman Bergenerasi-Generasi

2016 dilanda elnino, dingin-panas, reda-hujan berfluktuasi secara ujug-ujug dan mengagetkan. Kabarnya beberapa daerah dilanda bencana, banjir dan longsor. 

Setiap tanah yang kita pijaki, bisa berpotensi bencana. Antara takut-takut paranoid bencana mendatangi kita, antara penuh percaya diri daerah kita aman, dimana tepatnya sikap kita?

Dari cerita yang tutur tinular, Mbah Buyut adalah yang pertama kali datang ke Desa tempat aku tinggal sekarang. Orang tua dari Mbah Putri itu bertempat tinggal di depan Masjid yang sekarang biasa aku pakai Jumatan. Lalu ketika Mbah berkeluarga, mereka menempati rumah di sebelah kanan nya, yang menjadi rumah Mbah sampai akhir hayatnya.

Aku percaya Mbah Buyut memilih lokasi rumah tinggal di tempat itu, bukan tanpa pertimbangan. Bahkan pertimbangannya lebih akurat ketimbang orang jaman sekarang memilih perumahan. Aku percaya sejak peletakkan batu pertama, rumah pertama di desa tempat aku tinggal itu, Mbah sudah memanjatkan doa, untuk aman dan selamat, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk anak turun dan generasi penerusnya. 

Aku hanya bisa menerka-nerka, ilmu memilih ketepatan, sepertihalnya kemampuan Mbah Buyut menemukan ketepatan pemilihan lokasi dahulu. Satu petak tanah dari sebukit ladang yang demikian luas, yang berjarak berkilo-kilo meter dari pemukiman yang sudah ada sebelumnya.  

No comments:

Post a Comment