Sebelum mengatakan malu, yang pertama perasaan kita ke orang Atheis adalah kasihan. Loh kok kasihan? Iya, betapa irinya orang-orang Atheis kepada kita, ketika kita yang mengaku ber Tuhan itu terkena masalah, kita masih bisa mengatakan "Ya Tuhan...kenapa begini", atau pada level yang lebih tinggi, ketika menghadapi keadaan yang kita tidak kuat menghadapinya, kita juga bisa mengatakan "Tuhan, kenapa Kau berikan ini padaku...". Sedangkan orang Atheis, mau mengeluhkan siapa? Mau menyalahkan siapa? Wong semuanya terjadi karena mekanisme alamiah...
Sebelum mengatakan malu, yang kedua adalah perasaan yang seharusnya kita munculkan adalah perasaan kasihan pada Tuhan. Loh, Tuhan kan Maha Besar, kenapa dikasihani? Ya, betapa mudahnya Sang Maha Besar itu jadi kambing hitam, atas masalah kita, atas kejadian yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. (Semoga note ini ditulis dari dalam lubuk kepahaman, sehingga Tuhan tidak perlu memberikan praktikum padaku)
Malunya ke orang Atheis begini, walau saya tidak tahu bagaimana etos kerja dan etos belajar mereka, tapi yang jelas mereka itu tidak sedikit-sedikit Tuhan, sedikit-sedikit Tuhan. Beda dengan orang yang mengaku ber Tuhan, berkata ratusan kali sehari Tuhan Maha Besar, tapi selalu saja kita membebani Tuhan dengan urusan-urusan kecil tentang diri kita. Sedikit-sedikit, ya kita pasrahkan kepada Tuhan...
Halah halah... kalau semua dipasrahkan pada Tuhan, lah kita ngapain donk, solidaritas kita terhadap Tuhan apa donk. Minta segera kaya, tapi enteng sekali menunda-nunda. Minta jadi orang terhormat tapi jam tidur tinggi. Minta nikah, habis nikah masih juga menuntut pendapatan.
Orang Atheis tidak pernah seperti itu, usaha diri ya pool, tidak sedikit-sedikit minta dikerjakan Tuhan. Dan kita santai-santai mengikuti mood. Nah loh, kalau yang jadi kaya raya di dunia yang Atheis, sudah banyak terjadi kan?
Dan terbayang tidak kalau ternyata nanti ketika mengintip surga isinya banyak orang Atheis? Walah, kaget enggak tuh kita. Lalu ketika tanya ke malaikat "Kok bisa-bisanya Tuhan mengijinkan mereka masuk surga si?Kan mereka Atheis?", Malaikat lalu menjawab "Iya, soalnya mereka nggak pernah merepotkan Tuhan, tidak seperti kalian". Hahaha
*Note : Ini bukan dari Caknun, seperti postingan2 lainnya, ini bikinan sendiri.
@Mas Rizky, sip... aku suka banget yg ini.....
ReplyDelete