5/1/11
Sudah Hampir Jam 12
Jam 5 lewat 15 menit, itulah jam dimana aku lahir. Seperti diabadikan di KTP 010487 adalah tanggal kelahiranku, angka itu didahului dengan kode wilayah 330209 dan dibuntuti oleh 4 digit angka 0001, rangkaian tiga kelompok angka itu menjadi nomor KTP-ku saat ini.
Bukan mau membahas KTP kok, ini tentang perjalanan hidup. Andai waktu lahir dan mati diibaratkan adalah perjalanan satu hari, maka perjalanan hidup normal seseorang, yang tidak mati muda adalah kira-kira seperti ini.
Jam 6 paginya hidup adalah saat kita masuk TK. Jam 7 paginya kita adalah saat kita masuk SD, lalu jam 8 paginya hidup adalah ketika kita masuk SMP, lalu jam 9 paginya adalah ketika masuk SMA.
Jam 10 paginya hidup adalah saat masuk kuliah. Jam 11nya adalah saat selesai kuliah dan masa-masa panjang memilih jalan hidup, ada yang memilih jalan hidup terbaik, ada yang memilih jalan hidup termudah, ada yang memilih jalan hidup ikut-ikutan saja.
Jam 12 nya hidup adalah saat menikah, karena saat menikah tidak ada patokan, ada yang 23 tahun sudah menikah, tapi ada yang 27 tahun baru menikah, lebih pas kalau dengan gambaran umur, jam 12nya hidup adalah umur 25 tahun.
Jam 1 siangnya hidup adalah ketika kedewasaan sudah matang gemading, kira-kira umur 30 tahun. Jam 2 siangnya hidup adalah ketika kita sudah menjadi tokoh di bidang kita, sudah meraskan hidup yang sebenarnya bagi kebanyakan orang, yakni umur 40 tahun.
Jam 3 siangnya hidup adalah ketika pencapaian hidup semakin gemilang dan diimbangi dengan kecerdasan spiritual yang semakin mantap. Digambarkan begitu indahnya suasana jam segini adalah ketika terang sore, itulah umur 50 tahun.
Lalu jam 4 sorenya adalah saat pensiun, atau bagi para pengusaha ya saat rekan-rekan sepantarannya yang jadi pegawai mulai tidak ngantor lagi sambil menikmati berhamburannya dana pensiun.
Dan jam 5 sorenya adalah ketika mulai akrab dengan rumah sakit, Tuhan mulai menyapa dengan sakit demi sakit penggugur dosa, untuk memastikan pada saat waktu 'kepulangan' nanti tidak banyak-banyak amat dosa yang dibawa.
Dan jam 6 sorenya adalah saat dimana tutup usia.
Dan sekarang sudah hampir jam 12. Perhatikanlah dengan cermat, ini memang bukan data ilmiah, tapi sedikit banyak ini cukup menggambarkan perumpamaan perjalanan hidup yang sebenarnya. Perhatikanlah dengan cermat bahwa mid-day, jam 12 siangnya hidup, tengah-tengahnya hidup itu bukan tengah-tengahnya umur, katakanlah umur 35, bukan. Tapi tengah-tengahnya hidup adalah umur 25.
Artinya dalam hitungan linear, setengah umur pertama hanya 25 tahun, sedangkan setengah umur berikutnya 45 tahun. Kira-kira begitu. Itu artinya memang masa muda jauh lebih mahal ketimbang masa tua. Itu artinya memang masa muda lebih padat ketimbang masa tua. Itu artinya masa muda memang lebih dinamis ketimbang masa tua. Itu artinya masa muda harus lebih kita hargai ketimbang masa tua, kita tidak bisa bersantai-santai membayangkan masa tua akan berjalan santai sesantai kesantaian kita di masa muda.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment