Bersamaan dengan tepat 5 tahunnya saya mencanangkan diri sebagai manusia entrepeneur, maka besok Desember saya akan melaksanakan wisuda atau tepatnya mewisuda diri sendiri dari kampus bisnis yang saya buat sendiri. Dulu, 13 Desember adalah awal masuk ke kampus bisnis itu, Studium Generalnya oleh Zainal Abidin dan Supardi Lee.
Dan kali ini, tinggal merampungkan proyek skripsi saya yang mudah-mudahan Desember sudah kelar. Saya ambil judul skripsi PNC, doakan lancar ya.
Dan layaknya kehidupan manusia pada umumnya, setelah lulus dari kampus, maka saya tinggal memasuki fase CPNS, apa itu CPNS? CPNS adalah Calon Pengusaha Nasional Sukses. Ya, tidak bisa langsung jadi PNS lah. berarti mulai 13 Desember besok, saya tidak lagi belajar toq, tidak lagi dolanan tok dalam urusan bisnis, karena saya sudah lulus.
Masa CPNS sendiri saya perkirakan mungkin sekitar 8 bulanan hingga saya menyelesaikan PTA saya di Akatel. Kemudian, barulah saya prajabatan, prajabatan mungkin berlangsung satu atau dua minggu saja, saya si berharap mudah-mudahan prajabatan saya kebagian tempat di Madinah sana.
Dan setelah itu tidak lagi magang, tidak lagi training, saya sudah benar-benar jadi PNS alias Penguasa Nasional Sukses.
Saya optimis bisa mencapainya kok. Apalagi kalau saya ingat pengalaman masa lalu, awal masuk kampus bisnis yang saya buat sendiri, yang saya jadi dosen sekaligus rektor sekaligus mahasiswanya sendiri itu saya mengikuti masa orientasi menjajakan air minum kemasan di Stasiun Lenteng Agung, memasarkan gantungan kunci di IPB dan mengasong snack di Pasar Bogor.
Dengan terus mendatangkan dosen-dosen terbang dari orang-orang terbaik di dunia bisnis, masuk semester kedua saya dan rekan-rekan membuat satu bangun usaha pertama berbasis investasi, nama usaha waktu itu Slash Point Pinmaker yang saat ini sudah berkembang menjadi SPC.
Tepat setahun saya kuliah di kampus bisnis itu, tepatnya 12 Desember, saya membuat media massa sendiri bernama Koran Dinding, sebuah koran iklan fenomenal pertama yang dipasang di dinding dan terbit hingga 2 tahun, jarang-jarang koran iklan lokal bertahan bahkan hanya sampai 1 tahun loh.
Pasca UTS semester 3 di kampus bisnis itu saya dan tim mendirikan lembaga pelatihan pelajar pertama di Purwokerto yang kemudian dikenal dengan SDTC. Pada tahun ketiga kuliah saya, saya bergabung dengan banyak komunitas, diantaranya adalah EU buatan Purdi E Chandra dan bermitra dengan banyak tokoh-tokoh public lokal maupun nasional.
Hingga di awal semester ke delapan saya mendirikan Warnet dan tidak lama berselang saya mulai terjun ke dunia kuliner. Sampai saat ini kaki bisnis saya, saya kerucutkan menjadi 4 saja, IT, Publishing, Training Center dan Kuliner.
Dan semua itu hanyalah praktikum-praktikum dalam siklus pembelajaran saya di kampus bisnis yang saya buat dan saya miliki sendiri. Ada keuntungan, ada juga kerugian. Dapat uang, tetapi juga banyak keluar uang. Ya, seperti kuliah konvensional saja, keluar uang banyak sampai puluhan juta, tapi tidak pernah menuntut kampus mengembalikannya.
Demikian pula saya, keluar uang banyak untuk menutup utang, rugi-rugi dan operasional yang belum balance, tapi saya tidak menggerutuinya, wong itu biaya yang memang wajib saya bayar untuk ilmu-ilmu yang saya pelajari. Toh pada saatnya Desember nanti, saya diwisuda juga, saya si berharap orang tua bisa datang nanti pas Wisuda, begitu juga pejabat negara bisa memberikan ucapan selamat, ya minimal Pak Bupati lah. Doakan ya...
Dan atas track record dan antusiasme pembelajaran saya selama kurun 10 semester, senat kampus menganugerahi saya predikat Summa Cumlaude. Wah senang sekali?
Loh kok bisa dapat predikat sebagus itu? Ya bisa-bisa saja, wong ketua senatnya ya saya sendiri. Dan nanti juga yang mencetak ijazahnya saya sendiri juga, yang memajang juga saya sendiri. Suksesnya ya saya peroleh sendiri, tapi si saya terus niatkan untuk selalu bagi-bagi.
aku rep bakar ijazah!
ReplyDelete