Inspirasiana, nama apakah itu? Ya, ada lah. Nanti kalau sudah waktunya juga tahu. Hm, saya suka sekali dengan nama ini, manggua bisa dipakai untuk nama orang, anak saya akan saya namai dengan nama ini. Tapi ya saya masih jalan lah pikirannya, mosok nama macam ini dikasihkan buat nama orang.
Daripada saya menyalahkan si A, si B atau menyalahkan semua orang, atau bingung menyalahkan siapa, paling aman memang menyalahkan diri sendiri kalau mengingat masa-masa dimana diri saya ini masih berguna dulu. Berguna untuk mengenalkan Indonesia Emas ke anak-anak pinggiran yang tidak menjangkau untuk bayar 550.000 jamuan 2 hari di kota-kota, berguna untuk mengenalkan otak kanan dan segala kehebatannya, menuliskan kisah-kisah orang-orang yang menggelorakan dunia yang ternyata merekapun terlahir dari kalangan pinggiran.
Semoga dengan nama yang ada di judul note ini, saya bisa berguna lagi. Karena, berguna itu menyenangkan. Trenyuh saya diterimakasihi orang yang saya pikir saya nggak ngasih apa-apa kok. Ngilu rasanya orang kayak saya kok mau direportasei tentang kontribusi sosial.
Betul kok kata teman-teman saya, saya ini matre, ambisius malah ada yang bilang otoriter. Huakwakwak, sayangnya saya belum membuka lagi kamus untuk menemukan apa si arti otoriter itu. Sudahlah, sakit hati mungkin masih tersisa, tapi mending sakit hati itu saya arahkan ke diri sendiri saja, biar jadi cambuk perbaikan. Saya ingin berguna lagi dengan kendaraan bernama Inspirasiana, semoga.
Saya bahagia bisa berkontribusi membuat maju orang lain, walau hanya dengan sebait inspirasi.
* Diketik dengan suara latar Lir-Ilir Kiai Kanjeng khas MCB yang selalu menambatkan hati saya ke Patrajasa,
No comments:
Post a Comment