Sarapan pagi di warung rames sederhana, seperti biasa, ketemu Simbah Penjual Peyek. Peyek, makanan mirip opak, renyah, kranchi, ada kacang dan kedelainya, kadang dipadu dengan udang kecil-kecil itu kini sepertinya memang kalah pamor dengan krupuk. Mungkin karena peyek tetap dimasak di dapur sebagai home industri, sedangkan krupuk sudah banyak pabrik-pabrik industrinya.
Namun begitu, Simbah yang aku tidak tahu namanya karena belum pernah berkenalan sekalipun sudah sering menyapa dan kadang mengobrol itu saat ini masih berjualan peyek. Dengan Tenggok yang dia bopong dengan kain jaritnya, Simbah ber kethu (penutup kepala) khas gadis angakatan 45 itu sedang duduk mampir di warung tempatku makan tadi.
Tak lama aku datang, Simbah berbincang sedikit denganku lalu pamitan ke Bapak dan Ibu yang punya warung. Dalam akad pamitan itu aku hitung 10 doa Simbah ucapkan buat Bapak dan Ibu warung itu. Doa-doa itu sebagai berikut :
1. Ke Bapak warung "Sing waras... (yang sehat [rohani])
2. ...slamet ya (selamat [jasmani])
3. Ke Ibu warung "Sing waras...
4. ...slamet ya...
5. sing laris...
6. laris...
7. laris ya pada...
begitu Simbah ucapkan sambil berjalan keluar warung. Dan diluar warung masih mengucapkan doa lagi :
8. Moga-moga laris..
9. laris
10.laris, lah ya..
Orang mendoakan seperti itu sebenarnya biasa. Biasa bagi kebanyakan orang-orang tua disekeliling kita. Tapi tidak bagi masyarakat modern. Jangankan mendoakan, bahkan pada mitra bisnis yang jelas-jelas sudah memberikan keuntungan bagi kita, kadang yang ada adalah menjelek-jelekkan.
Ya itulah masyarakat modern. Begitu juga masyarakat yang sudah beragama dengan modern, kalau mau mendoakan ditanya dulu "agamanya apa?"... kalau dia non-muslim tidak jadi mendoakan. Karena doa kepada non-muslim di dalil disebutkan tidak akan sampai.
Lah, sampai atau tidak, apa jeleknya si mendoakan. Kalau toh kita berdoa dengan rumusan bisnis, mungkin akan dihitung, rugi donk, sudah capek-capek mendoakan, tapi sia-sia karena tidak akan sampai? Setidaknya kita ya mengupayakan. pertama : orang yang didoakan merasa kita menghormatinya. kedua : memangnya Tuhan bukan Maha Kuasa apa, sehingga Dia tidak bisa melanggar ketentuannya sendiri dan mengabulkan doa bagi orang non-muslim?
Untuk yang baca note ini, moga-moga waras ya, slamet, pinter, terbuka pikirannya, tajam hatinya, lembut perangainya, cerah wajahnya, bahagia perjodohannya, mulia anak-anak dan keluarganya.... (sudah 10 belum ya doanya.. hehe)
No comments:
Post a Comment