Rezeki itu ada dua macam ditinjau dari jenis kedatangannya, pertama : Rezeki terduga, kalau kamu mempunyai sekian rupiah modal, lalu memilah-milah mana yang paling prospek, lalu setelah dipilih, dijalankanlah itu usaha dan tercapailah hasil persis seperti yang diprediksikan, itulah rezeki yang terduga.
Kalau kamu mengetuk pintu kesatu, lalu dari pintu itu keluar rezeki yang kau maksud, itulah rezeki yang terduga.
Kedua, kalau kau menawarkan jagung kesana kemari tidak ada yang membeli, eh tiba-tiba ada orang datang ke rumah membeli padi. Itulah rezeki yang tidak terduga.
Kalau kau mengupayakan sesuatu tapi kok susah payah, eh di bidang lain tiba-tiba mendapat kemudahan diluar dugaan, itulah rezeki tak terduga. Kalau kamu mengertuk pintu kesatu, tapi rezeki malah datang dari pintu yang lain, tidak tanggung-tanggung tiga pintu sekaligus, itulah rezeki tak terduga.
Akhir-akhir ini saya concern di empat pintu saja, kadang dari pintu-pintu yang saya ketuk itu bukannya mendapat sinar harapan rezeki, eh, malah tidak mendapat apa-apa, eh malah yang didapat semprotan lumpur misalnya. Nah, sedih boleh, tapi jangan lama-lama, masih ada 5 pintu lain yang mungkin tersedia rezeki untuk kita.
Kalau 9 pintu sudah diborong pengusaha, 1 pintu doang donk yang tersisa untuk pegawai? Apakah pegawai tidak mungkin mempunyai reseki yang tidak diduga-duga? Wah, ilmu saya belum sampai kesitu.
No comments:
Post a Comment