Ada beberapa orang yang minta dibantu oleh saya, tapi naasnya saya tidak bisa membantu. Resah... resah karena tidak bisa membantu.
Betulkah resah karena tidak bisa membantu? Atau resah karena kehilangan kesempatan untuk populer karena bisa membantu? Kalau saya tidak bisa membantu, berarti ada orang lain yang ditugaskan-Nya untuk membantu mereka. Apa resah, karena merasa hanya kita yang paling dekat berpeluang membantu, sedangkan Dia tidak bisa membantu?
Ada banyak teman yang menikah tahun ini, 2011 seperti musim nikahnya alumni SMA 2 2005. Resah... resah lagi.
Resah karena belum bisa menemukan jodoh. Jodoh... jodoh itu untuk kepentingan siapa? kepentingan saya sendiri? Oh kalau begitu benar, saya harus berusaha sendiri. Oh tidak begitu, berjodoh-jodoh itu perintah-Nya, menikah itu sunnah Nabinya, artinya ada kepentingan Dia dalam urusan jodoh kita. Resah... karena ragu atas kemampuan-Nya menyiapkan yang terbaik untuk kita.
Hina bener diri ini, resah karena kehilangan kesempatan untuk populer untuk membantu orang. Resah karena belum laku seperti yang lain yang sudah punya pasangan dan calon pasangan.
Saatnya diupgrade keresahan ini, agar tidak menjadi hina-hina amat. Resah... resah karena kehilangan pola komunikasi yang benar antara saya dan Tuhan saya sendiri.
No comments:
Post a Comment