Niat, katanya niat dapat 1 kebaikan. Mudah2an ini juga dinilai niat yang ada nilai kebaikannya. Per 16 April besok, saya mau cuti dari dunia ramai sebagai owner bisnis ini dan itu. Persiapannya sudah sejak bulan lalu, agar ketika cuti nanti, saya bisa aman dari gangguan.
Walhasil, saya bisa rampungkan TA dengan tenang. TA bukan Total Action, training yang sedang saya dan ribuan alumni SC2 lainnya tunggu-tunggu, TA adalah Tugas Akhir, sebuah dharma bakti untuk kampus tercinta. Loh kok dharma bakti? Iyalah, saya datang ke kampus, itu untuk kampus, saya belajar itu untuk kampus, saya bayar itu untuk kampus, saya nilainya tidak boleh jelek, tugas harus mengumpulkan, TA harus selesai juga untuk kampus kan?
Mahasiswa sudah diset demikian patuh akan hukum itu, sampai-sampai tidak punya taring untuk menuntut ketika atas apa yang dia bayar mahal-mahal, kampus tidak bisa memberikan kepandaian dengan modalitas belajar yang sesuai dengan kita. Tidak pernah ada gugatan kampus tidak akomodatif, yang ada adalah kita yang bodoh, tidak rajin, malas, dan sebagainya.
Satu setengah bulan saja, menjadi mutakifin kampus. Tapi walau begitu, sadar kok saya, cutinya owner itu beda sama cutinya karyawan, gimana juga musti bayar langganan internet, listrik, tagihan bulanan, yah, that's my responsibility
Dan postingan ini saya tutup dengan satu kalimat bijak dari salah satu personel hebat expeditur Garis Depan Nusantara (GDN) di Jogya kemarin :
"Lebih baik bodoh dengan cara sendiri, daripada pandai dengan cara orang lain!"
No comments:
Post a Comment