Yang penting kita itu belajar, ewondene tidak mudeng-mudeng, itu urusan lain. Yang penting kita itu berusaha, ewondene tidak kaya-kaya, itu diluar domain kita. Yang penting kita mengusahakan, ewondene tidak ketemu-ketemu jodoh, itu perkara diluar kapasitas kita.
Jodoh, rejeki dan all package of nasib kita adalah resultan 2 kehendak. Kehendak Ngarso Dalem Allah Ta'ala yang Maha Berkehendak dan kehendak kita sendiri sebagai makhluk yang didaulat paling sempurna karena beda dengan makhluk lainnya, apa yang membedakan, ya itu tadi : kehendak.
Itulah mengapa pasrah menjadi keliru besar kalau definisinya adalah menyerahkan semua urusan pada-Nya, lah instrumen kehendak kita dianggurkan dong?! bagaimana si.
Begitu juga, kenapa orang ber-visi memiliki kasta kemuliaan yang berbeda, karena dia mengoptimalkan fitur kehendak yang dia miliki.
Dan Ustadz Mario Teguh mengatakan makna ikhlas dalam paparan implementatif : Ikhlas adalah engkau melompat tanpa tahu engkau akan jatuh dimana.
Kita boleh berkehendak, kehendak itulah yang kita setorkan untuk di-ublek bareng dengan Kehendak-Nya. Kalau selaras, maka kita akan mencapai yang diinginkan. Kalau bertolak belakang, ya kita jangan ngeyel.
Haha, anyar iki....
No comments:
Post a Comment