5/15/15

Memakmurkan Pombensin

Saat ini masjid makmur-makmur. Kasnya banyak, lantainya marmer, kubahnya megah. Sayang, banyak masjid hanya dibuka saat jam sholat. 1-2 jam setelah jamaah isya sudah ditutup. Takmir mau tidur.

Maka wajar donk, kalau saya lebih nyaman mampir di mushola yang disediakan pombensin. Beberapa pom bensin malah menyediakan gelaran karpet dan selasar khusus untuk istirahat disamping mushola.

Selain itu, beberapa memiliki kamar mandi relatif lebih bersih dan wangi dibanding masjid pada umumnya. Dan yang jelas bisa sekalian isi pertalite. Malahan beberapa ada penjual kopi bahkan kafe serta minimarketnya juga.

Dan yang jelas pombensin tak pernah ditutup gerbangnya. Mau dhuha, tahajudpun bisa. Paling ada yang membuat tulisan "dilarang tidur-tiduran disini!". Itu artinya, Anda harus tidur beneran disitu.

Begitulah pombensin, untungnya cuma puluhan rupiah belum dipotong pungli tangki. Sering dibuat terkejut oleh perubahan harga oleh pa menteri. Dan harus ngangsur ke bank mengembalikan investasi. Pombensin wajib kita makmurkan, karena ia telah menjadi pusat kegiatan ummat. Masjid yang sepi dan dibuat berjarak oleh takmir dan marbotnya malah nggak tau tuh, bernilai apa tidak kalau kita nyemplungkan amal dikotaknya. Mandeg.