12/28/14

Memilih

[Tulisan Lama]

Jadi anak muda itu tidak usah sok 'nyufi'. Makan nggak habis, ya nggak apa-apa. Semangat komunalisme ketika berkelompok tinggi, ya nggak apa-apa. Tidak menepati janji, ya nggak apa-apa. Jangankan tidak menepati janji, tidak berusaha menepati janji juga nggak apa-apa.

Jangan, tidak perlu, tak usah stress mencari surga, surga sudah ada sejak disini, dihamparan padang hijau, bilik tidur yang bagus, air hangat, angin sepoi-sepoi dan dibawahnya mengalir air ke danau.

Nikmati saja kesempatanmu memilih. Kalau kau berbuat baik, itu semata-mata hanya karena kau menyadarinya. Sebagai sebuah pilihan, bukan karena larangan dari siapapun. Karena kadang kita cuma punya dua pilihan : berbuat salah atau tidak berbuat.


Sawangan Golf & Resort,
30 Okt 2011

Do Not Go Gentle Into That Good Night

Do not go gentle into that good night,
Old age should burn and rave at close of day;
Rage, rage against the dying of the light.

Though wise men at their end know dark is right,
Because their words had forked no lightning they
Do not go gentle into that good night.

Good men, the last wave by, crying how bright
Their frail deeds might have danced in a green bay,
Rage, rage against the dying of the light.

Wild men who caught and sang the sun in flight,
And learn, too late, they grieved it on its way,
Do not go gentle into that good night.

Grave men, near death, who see with blinding sight
Blind eyes could blaze like meteors and be gay,
Rage, rage against the dying of the light.

And you, my father, there on the sad height,
Curse, bless, me now with your fierce tears, I pray.
Do not go gentle into that good night.
Rage, rage against the dying of the light.




Interstellar features this classic poem by Dylan Thomas.

12/9/14

11 Generasi

Durriyah tidak penting diketahui oleh peradaban modern, karena yang penting adalah cari penghidupan, amankan penghidupan. Durriyah dalam bahasa science terkait erat dengan genetika, menaik ke atas berarti leluhur, turun temurun ke bawah berarti anak cucu. Memutuskan dengan siapa aku beristri, berarti bagian permulaaan untuk menulis durriyahku ke depan. Allah tak punya alasan untuk menghambat-hambatnya.

Baiklah aku memulai dengan menulis durriyah ke belakang dulu, ada banyak jalur, aku ambil satu jalur dulu. Aku, lalu bapakku bernama Purwaji bin Pawijaya, ibuku Nuning Resdiana binti Muhammad Yasir.

Ibunya ibuku bernama Siti Fatonah, dimakamkan di Tanggeran, disamping makam ayahnya H. Muhammad Muchsin. Bapaknya lagi bernama H. Hasan Bisri (San Besari), Pengulu Landrat Kadipaten Banyumas, dimakamkan di Dawuhan.

Ayahnya bernama Kyai Mustahal, dimakamkan di Kalimanah, Purbalingga di kompleks Masjid Mustahal. Ibunya dijuluki Nyai Masech 2, Ibunya lagi disebut Nyai Masech 1.

Ayahnya bernama Kyai Mutasim, atau Embah Kalimanah, dimakamkan di Kalimanah, Purbalingga. Ayahnya lagi bernama Mbah Hasanuddin, sumareh di Dawuhan berdekatan dengan makam besannya yakni Kyai Ageng Sulaiman, Khatib Masjid Ageng Nur Sulaiman pertama yang merupakan ayah dari Nyai Mutasim.

Mbah Hasanuddin merupakan anak dari Syech Abdussomad (Mbah Jombor) yang makamnya ada di Cilongok. Demikianlah 11 generasi durriyah yang mendahului didepanku.