1/22/13

#f10: banyak saudara

enaknya banyak saudara, kemana-mana ada yang bantuin. kemana-mana ada tempat buat disinggahin. saat kemana-mana, ada yang dikangenin. kemana-mana mikir, ini ngoleh2in apa ya buat saudara?

butuh desain, ada yang mendesainkan. butuh data klinis, ada yang mencarikan. butuh rumusan ilmiah, ada yang menyusunkan. butuh sarapan, ada yang ngirimin. butuh dana lebih, ada yang minjemin. butuh inspirasi, butuh tempat berbagi.

terima kasih saudara-saudaraku..

1/15/13

#f9 : "me" time

Awal 2006 lalu, aku masih tinggal di Bogor, aku punya ritual rutin, tiap pagi, shubuhan di mesjid pesantren di sebelah kosan, lalu jalan kaki keliling kebun raya bogor, beli ketan bakar, jam 7an baru sampai di kosan lagi. lalu siap-siap berangkat ke kampus. ke kampus jalan kaki lagi 18 menit one way.

ritual dari shubuhan sampai jam 7 pagi itu tiap hari aku lakukan, karena its my "me" time. "me" time yang harus aku spare kan seleluasa mungkin untuk mengurai kegalauan-kegalauan waktu itu.

Setelah 7 tahun berlalu, kembali akumulasi kegalauan2 itu memaksaku harus memberikan spare lebih untuk diriku sendiri mendapatkan "me" timenya. ya sekarang ini... renang, renang dan renang.

karena di dalam kolam air, bebanku sedikit berkurang. beban gravitasi.

dan aku relaks, memfungsikan waktuku untuk mendapatkan "me" time-ku.

1/11/13

#f8 : tentang menpora

Kalau di sebuah desa akan ada lomba balap karung, siapa yang akan warga pilih untuk mewakili RT nya? dia yang larinya paling jago, dia yang paling ganteng, apa dia yang jago telematika walau cuma berlatarbelakang fotografi.

Hari ini, sejarah akan mencatat, bahwa pak presiden kita, si SBY telah mencederai dengan sangat menyakitkannya, semangat juang pemuda Indonesia. Betul-betul mencederai.

Bagi saya, pemerintah tidak membantu banyak untuk pergerakan kepemudaan saja itu sudah keterlaluan. Eh ini, ditambah lagi, mengangkat menteri pemuda dan olahraga yang harusnya menjadi representasi pemuda dan dunia olahraga Indonesia dengan seorang yang oleh banyak orang Jogja disebut sebagai tukang dobos.

Apa pak SBY benar-benar.... benar-benar, jan keterlaluane pol. dimana penghargaan presiden kepada penggerak kepemudaan. Sebut saja Anis Baswedan, Ary Ginanjar, dan sederet nama-nama lain yang jelas kontribusinya, latarbelakangnya, prestasinya, fit & proper testnya, dedikasinya untuk kemajuan generasi muda bangsa.

Saya sebagai bagian dari pemuda benar-benar sungguh-sungguh serius tersinggung dengan keputusan Anda. Sama sekali tidak habis pikir, apa dasar timbangan sang Presiden yang Doktor itu, mengenai si A akan jadi menteri yang berfungsi, si B tidak akan menjadi menteri yang berfungsi? *geleng-geleng kepala

#f7 : cari apa?

Menjalankan bisnis itu setiap orang menaruh fungsi yang berbeda-beda, setidaknya ada 3 :
1. bisnis untuk cari makan
2. bisnis untuk cari kaya
3. bisnis untuk cari makna

kamu, cari apa?

#f6 :125%

kalau menganggap fungsi membuat target adalah untuk dicapai, maka siap-siaplah untuk sering kecewa. karena target A tidak tercapai pada waktunya, targetnya yang sekian X cuma tercapai tidak sampai X.

maka, agar itu tidak terjadi, buatlah target yang besarnya 125% dari yang ingin dicapai. agar, bila tercapai dari target itu tidak penuh, cuma 80%nya saja. kamu sudah puas dengan pencapaianmu.

atau, berpikirnya dibalik. kalau sebuah target 80% sudah tercapai, ya berhenti merasa bersalah. itu sudah bagus.

#f5 : mencari diluar

pelatihan, pengajian, ceramah, pencerahan, sering kita ikuti. apa harapannya? harapannya adalah menemukan jawaban pertanyaan dan persoalan tentang diri kita. kenapa mencarinya diluar? apakah memang jawabannya ada diluar diri kita?

padahal jawaban tersedia di dalam diri. kita enggan mencarinya ke dalam hanya karena kalau diluar sepertinya mudah, karena kita tinggal mendengarkan, manggut-manggut dan sesekali menangis. sementara kalau mencari ke dalam, kita harus mencapai kondisi meditatif, khusyuk, senyap.

sementara kita tidak terbiasa dengan itu semua, hening sedikit pasang earphone. nganggur sedikit update status. pegang tasbis jadi kontroversi, lebih nggenah pegang gadget mainkan games.

jadi ingat kisah abunawas, dia kehilangan kunci di dalam rumah. karena rumah gelap. dia pergi ke halaman, lalu mencari kunci itu di halaman. seorang kawan abunawas datang melihat yang dilakukan abunawas, diapun tergerak membantu. setelah sekian lama kunci tidak ketemu, si kawan itu bertanya ke abunawas : memang tadi kuncinya hilang dimana? abunawas menjawab : kunci hilang di dalam rumah tadi.

lalu kenapa kamu mencari di luar rumah? tanya si kawan lagi. abunawas menjawab, karena di dalam gelap, diluar kan terang, jadi lebih mudah mencarinya.


1/10/13

#f4 : mention dengan fatihah

orang jaman sekarang kalau mengutip kata-kata orang lain biasanya menggunakan "@" untuk mention si yang bersangkutan. dengan harapan apa yang ia kutip, apa yang ia pakai, legal.

leluhur kita juga sebetulnya sudah mengenal konsep mention loh, walau saat itu belum ada twitter. metodenya adalah dengan doa alfatihah. jadi, misalnya kok menggunakan redaksi puisi, redaksi teks hingga redaksi doa milik seseorang, ya orang yang membuat itu, dibacakan alfatihah di awalnya.

maka tidak heran kalau di desa-desa, ketika membacakan serangakaian doa, diawalnya membaca fatihah sampai 27x. karena dengan model itu, copyright puisi, teks dan rangkaian doa itu terpelihara. toh, fatihah lebih berfungsi & bermanfaat ketimbang cara-cara lainnya, to?

---

lalu, kalau bahasan tentang ini dikaitkan dengan polemik kontroversi hukum doa bersama. saya berpendapat begini. doa bersama dan doa sendiri2 sebegitu dipermasalahkan, lalu apakah masalah2 yang lebih besar dari itu sudah beres? sehingga tidak ada hal yang lebih mendasar yang lebih diprioritaskan untuk diselesaikan? atau jangan-jangan ada oknum, yahudi misalnya, israel misalnya, penjajah misalnya, yang dengan sengaja diam2 meniupkan isu ini untuk dijadikan kontroversi diantara kita. sementara itu kita terkelabuhi sehingga tidak mengurusi hal-hal yang sebetulnya sangat mendasar.

1/8/13

#f3 : 5R

SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE dikenal dengan istilah 5S.

Atau dalam bahasa Indonesia diadaptasi menjadi 5R :
1. Ringkas
2. Rapi
3. Resik
4. Rawat
5. Rajin

"gunting dimana gunting?", "cutter ini isinya habis, dimana isinya", "lakban perasaan kemarin masih, dimana ya? ah, beli lagi aja".

Kalau budaya 5R sudah diterapkan, mau perusahaan kecil atau besar, akan termaksimalisasi pasti fungsi2 tools yang mereka miliki.

1/5/13

#f2 : more functionable food

kita makan, selama ini untuk apa si makanan itu difungsikan? untuk menjadi alat memperkenyang diri. betul?

sel, kapiran, jaringan kapiran, metabolisme tubuh masa bodoh. padahal di setiap makanan yang tersaji ada nutrition fact nya loh. makanya, alangkah lebih berfungsinya sepiring makanan, kalau kita pelajari dan kita makan tidak hanya untuk asal berfungsi mengenyangkan diri.

alhamdulillah 3 hari ini aku dilatih praktek tentang ini, ya sedikit-sedikitlah. masih harus ditambah dengan belajar sendiri juga, masih harus dengan praktek yang kontinyu paling tidak sampai akhir februari, agar pola makan yang benar benar-benar terprogram.

sayang kan, beli makan mahal-mahal, rames saja paling tidak 5.000 harganya sekarang. kok fungsinya cuma satu : mengenyangkan.

"makanlah sebelum lapar, berhentilah makan sebelum kenyang",

tuh, bahwa fungsi makanan tidak ada hubungannya dengan lapar dan kenyang. Kata pak dokter, fungsi makanan cuma ada 3 :
1. untuk mempertahankan hidup
2. untuk pertumbuhan
3. untuk kesehatan

Nabi SAW sudah tahu konsep tentang fungsi makan ini dengan kalimat sederhana di atas bahwa fungsi makanan tidak ada hubungannya dengan lapar dan kenyang jauh2 hari sebelum para dokter memberikan fatwa tentang fungsi makanan.

#f1: barter

model praktek keuangan modern sekarang ini, nilai uang itu merosooot terus. segala sesuatu jadi semakin tak terjangkau. 

maka sekarang ada pelatihan khusus tentang praktek ekonomi yang menguntungkan kita semua, ternyata ini praktek primitif. primitif tapi canggih, yakni barter. 

barter itu benar-benar menguntungkan, beda dengan gaya hidup kapitalistik sekarang yang mana korporasi besar jadi penampung uang, dan kita orang-orang khalayak ramai jadi penyumbang uang. karena dipaksa oleh budaya ekonomi dimana kita harus menyumbang uang untuk korporasi besar, maka kita harus terus cari uang kan? caranya bagaimana? dengan jadi buruh... diperbudak oleh dunia.

sistem barter tidak begitu. misalnya, barter sewa tempat dengan si penyewa tempat dikasih sofa. barter jasa pelatihan dengan voucher makan gratis, misalnya.

kenapa barter menguntungkan? karena yang dipertukarkan, yang ditransaksikan, bukan nominal formal. tetapi di dalam nominal yang menjadi kesepakatan, masing-masing pelaku barter memiliki spare margin keuntungan. jadi kedua belah pihak sama-sama mendapat laba. sama-sama membeli, sama-sama menjual. 

betapa lebih berfungsinya barter untuk menggerakkan sektor riil dan pertumbuhan ekonomi, kalau itu dilakukan semakin massal dan semakin massal

1/2/13

fungsi

pertama : kita itu hobi sekali kulakan ilmu, tapi jarang menggunakannya. boro-boro menggunakan, menaruh dengan benar itu ilmu yang baru kita dapat saja enggak becus. akibatnya, ketika ilmu itu dibutuhkan, kepanikan psikis kita sama seperti saat : gunting dimana gunting? staplers tadi ditaruh mana? loh selotip nggelindig kemana? peniti-peniti. yaudah deh, akhirnya terhambat berkarya.

mulai dengan menata satu-satu, alon-alon, lalu mudah2an bisa memfungsikannya dengan lebih fungsionabel di 2013 ini dan kedepan.

kedua : seringnya kita itu boros segala sesuatu. untuk mengetahui bahwa diri ini sakit saja, harus meminta fatwa dokter. untuk bisa menikmati kudapan mie yang lezat saja, harus cari resto yang brand nya high. untuk  nyetak undangan yang bagus saja, harus ke tempat yang ternama. sampai ke penggunaan energi perasaan juga boros. borosnya seboros menggunakan ruangan. ruang kerja yang sebetulnya bisa diringkas di dalam satu ruangan ukuran 3,5 x 3,5 eh jadi membutuhkan ruangan yang besarnya 3x lipat. perkakas teknis yang seharusnya bisa ditata di ukuran 3 x 1 meter, eh harus menyita satu room full. 

ayolah lebih fungsional segala sesuatunya, ya ruangannya, waktunya, uangnya, energinya, ilmunya, perasaannya dan cintanya.