4/30/10

Sebaiknya Jangan Diulang

Seseorang meminjam Digicam kemarin, saat meminjam orang itu mengucapkan, "maaf ya merepotkan". Kalimat biasa itu menjadi tidak biasa karena dia ulang-ulang berkali-kali. Hm, saya jadi teringat nasehat dari Pa Fahrur dulu, mengucapkan "terima kasih" atau "maaf" sekali saja, jelek kalau diulang-ulang, atau bahasa gaulnya bukan jelek, tapi lebay.

Itu adalah alasan pertama dari dua alasan kenapa sebaiknya ucapan "maaf ya merepotkan" sebaiknya jangan diulang. Lalu, apa alasan kedua? Alasan kedua adalah bahwa sikap merepotkan itu sebetulnya tidak pas disandingkan dengan kata maaf, karena orang itu harusnya senang bisa merepotkan orang lainnya. Dengan kesediaan dia merepotkan, berarti orang itu terpakai, berguna.

Ya, maaf itu kalau tidak merepotkan, maaf itu kalau mengabaikan, kalau tidak memakai, tidak menggunakan. Setiap orang senang digunakan, tandanya masih berguna. Biar tetap berguna, teruslah tambahkan ilmu pada diri kita, karena banyak orang lain lebih bisa digunakan ketimbang kita.

4/28/10

Tentang Semangat Donk

"Semangat donk (masih) sedang mencari bentuknya."

L22, 8 April 2010 | 16.30

4/27/10

Keep Right

The Power of  Ngeyel
Buku tentang bagaimana membuat ruang pasar yang irrelevan

Berat juga melawan arus, tolong dibantu ya...
Dua KA Berlawanan arus
Slogan Owabong : Melawan Arus
Tetaplah menjadi An Extraordinary ki!

Persistensi

An Extraordinary People (Manusia Nggumuni), Nelson Mandela

Inggit Garnasih, dari tangannya buku-buku pembuka pikiran terus terselundup ke dalam penjara Banceuy

Yang dinilai sesungguhnya adalah bagaimana kita bereaksi terhadap apapun keadaan

Thanks to

Kalau diri saya yang 5 dan 10 tahun yang lalu datang dengan mesin waktu menemui saya yang hari ini, mereka pasti akan berdecak kagum saat menyalami saya, menyaksikan betapa sudah berubahnya saya saat ini.

Loh iya, perjalanan sudah mengantarkan saya hingga sekuat saat ini, tidak lain dan tidak bukan itu adalah hasil tarbiyah dari masalah-masalah yang saya temui. Karena itu, kali ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih, kepada para masalah yang silih berganti tidak pernah jemu menghampiri saya. Terima kasih, karena kalian telah menguatkanku dari waktu ke waktu, hingga saya bisa bereaksi atau menahan reaksi dalam bentuk yang dulu sama sekali saya tidak bisa.

Kata Mario Teguh, "Jangan kau tolak masalah, hanya karena tidak enak rasanya..". Masih terus belajar.

Tidak Gampang

Allah adalah dzat yang selalu memutuskan, makanya beliau sering disalahkan. Maka bila ada seseorang yang diberi kewenangan membuat keputusan, dia berarti sedang diberi kesempatan untuk "merasakan" menjadi tuhan,

dan ternyata jadi tuhan gak gampang ya, hue he he he he (AR)

Dibalik Jendela

Adakah pemandangan baik yang bisa terlihat dari balik jendela yang kotor? 

4/26/10

"Up", The Flying House Movie

"Up", sebuah film yang mengisahkan perjalanan sebuah rumah terbang "Flying house", saya sangat suka ini film. Hm, sudah berapa kali nonton, nggak bosen juga.

"Up", seperti GPS yang bisa sy baca sebagai peta panduan perjalanan hidup saya. Dari film ini sy bisa menerka, setelah menimpa masalah ini, lalu selesai, akan datang masalah apalagi ya? Hm, jadi lebih prepare.

PIXAR memang hebat, bukan hanya mendesain hiburan, tapi mendesain GPS kehidupan. Kita akan diantar, untuk sampai senyum sebahagia ini, terbang sebebas ini, atau bahkan lebih.

Hingga Hilang Sehilang-Hilangnya

Menurut saya Film Up lebih mengesankan daripada film The Miracle dari segi penggambaran jalan cerita. Si kecil Russel dan Kakek Fredricksen betul-betul harus kehilangan segalanya padahal saat itu mereka sedang berniat menolong Kevin, bukankah itu sebuah niatan yang baik? Russel sudah mengesampingkan lencana impiannya, Fredricksen juga sudah rela menunda perjalanannya ke air terjun Paradise hanya untuk menolong si burung unik Kevin yang sedang terluka menuju sarangnya.

Tapi apa yang terjadi, Kevin ditangkap oleh si pemburu bebuyutannya, rumah Fredricksen juga di bakar oleh si pemburu itu. Russel dan Fredricksen sama-sama bingungnya, harus berbuat apa saat itu.

Mereka sampai pada puncak krisis saat itu, disitulah Russel si anak mama yang sok petualang akhirnya berani terbang dengan balon hidrogen untuk menyelamatkan si burung Kevin. Fredricksen dengan tidak panjang berpikirpun akhirnya membuang perabot yang ada di rumahnya, sampai kursi kesayangannya dan istrinyapun ia tinggalkan untuk memperingan rumahnya agar bisa terbang lagi menyusul Russel menyelamatkan Kevin.

Begitulah, tonton sendiri filmnya. Puncak krisis mereka berdua adalah awal jalan kemenangan mereka. Awal kemenangan kebahagiaan mereka justru pada saat mereka dipaksa keadaan untuk hilang sehilang-hilangnya. Kemenangan yang lebih dari sekedar lencana, lebih dari sekedar rumah di sisi air terjun Paradise. Kemengangan yang pada akhirnya si anak manja Russel akhirnya bisa memanjat tali yang tadinya tidak bisa, kemengangan yang pada akhirnya si kakek mendapat keluarga baru hingga ia tidak kesepian lagi, cucu baru, tidak lain adalah Russel.

Menjelang akhir petualangan mereka ketika rumah terbang Fredrickson harus jatuh ke hutan rimba, Russel berkata kepada Fredrickson, "Maafkan aku atas rumahmu". Lalu Fredrickson menjawab, "Ah, tak apa, itu cuma Rumah kok".

Mengerti kah dengan pesan di dalam kisah ini?

4/24/10

Riwayatmu Dulu

Mobilnya Mas Hendro

Laptopnya Bu Nuniek

Motornya Mas Wendy

Ganti Mainframe

Kembali meyakini keajaiban demi keajaiban. Terinspirasi kata2 Hilmy "jangan pernah bernegoisasi dengan mimpimu".

Keajaiban itu ada kok. Siapa bilang keajaiban harus ditebus dengan kerja keras? Sombong amat kalau orang merasa suksesnya adalah bersumber dari kerja kerasnya.

Cara pertama untuk menjemput hadirnya keajaiban adalah dengan meyakini bahwa keajaiban itu ada, ada dan kita ada pula dalam satu sistem dengan keajaiban itu.

Cupek menilai diri kurang maksimal terus. Berapa banyak orang malas yang bisa sireng-sireng dengan uang miliaran.

Gambang Semarang di Semarang Tawang

Photo : Google

Menggugat Tuhan

Untung saya punya time planner. Time planner sebenarnya bukan hanya menguntungkan, tetapi sangat mnguntungkan bagi pemiliknya. Ada kata sangat, kenapa? Karena time planner memiliki fungsi untuk menata jadwal, acara dan janjian-janjian kita ke depan. Tetapi tidak hanya itu, time planner juga secara otomatis berfungsi untuk menjadi jurnal review perjalanan kita sebelumnya.

Dari time planner itulah saya membatalkan diri menggugat Tuhan. Tadinya saya ingin menggugat, kenapa target tidak tercapai memuaskan, kenapa tidak kunjung sukses dan kenapa ini dan itu banyak sekali. Tapi, sebelum gugatan itu disampaikan, saya buka-buka time planner saya untuk hari-hari yang sudah berlalu. "Lah saya sudah ngapain?".

Walaupun berat mengakuinya, tapi memang etos kerja saya masih selemah itu, belum pantas apa-apa yang tertulis di time planner itu dicerminkan secara ekuivalen dengan sukses yang saya impikan. Hari ini dan beberapa hari kedepan saya canangkan sebagai hari introspeksi ekuivalensi time planner dengan wall dream saya.

I'm Not Legend

Not di judul artinya adalah belum. Ya, saya tunda dulu saya mimpi saya jadi legend. I'm bisa lunasi utang dan lancar mengangsur + I'm punya minimal satu usaha yang mantap perputarannya sebagai dan bisa dijadikan basis. Itu saja dulu. Simple kan?

4/23/10

St. Hall

Photographed by : Rizky

Laka-Laka

Photograped by : Rizky

Pertemuan-pertemuan Penting

Saya lupa tanggalnya, tapi saya ingat betul suasananya, pertemuan demi pertemuan yang mengantarkan nasib saya sampai pada hari ini.

Red Crispy
Dengan Ambar, juga dengan Arif dan Mas Hendro. Itu mungkin kali terakhir saya memperbincangkan tentang apa yang biasa disebut Visi Indonesia Emas. Hasil prinsip pertemuan itu adalah Mas Hendro mendukung penuh rencana yang kita gagas. Rencana yang akhirnya kandas di tengah jalan. 

Jet Star
Dengan Mas Hendro, saya hanya bisa mendengar, menyimak dan mengiyakan sebagai tanda setuju dan mendukung gagasan-gagasan baik Mas Hendro. Yang nyatanya saya dalam prakteknya NOL besar.

Ruang Tamunya Ria
Terlalu banyak ilmu tertumpah di ruangan ini ke dalam benak saya. Disamping Time Planner, To Do List, Buku Kas dan IC-nya, Ria memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan kematangan jiwa saya. Filosofi mangkok, pelajaran tentang Inu, menjadi an extraordinary dan banyak lagi lainnya. Akan amat jarang sekali ada lagi obrolan di tempat ini, selamat jalan meniti karier di salah satu Bank terbesar di negeri ini yang ATM-nya ada di setiap universitas negeri Ri.

Ruang Tengah L22
Bersama teman-teman fosma angkatan lama. Akhirnya sayapun menjadi seperti Isma, Rani, Dana dan Iyes, itulah hari dan kali terakhir saya punya pengaruh di Fosma.

Ruang Depan L22

Saya mengetik ini, saya ingin bertemu dia di Samarinda.

4/22/10

Mengukur Seberapa Yakin Diri Kita

Alat ukur seberapa yakin diri kita atas apa yang sedang kita kerjakan adalah tidak lain dan tidak bukan godaan dari jalan-jalan lain yang sinawang nampak lebih indah, mudah dan murah dari kerja keras.

Satu demi satu ilmu yang saya terima dari slide-slide seminar entrepeneurship dari 2005 lalu harus dibuktikan satu persatu, bagaimana godaan tentang ini dan itu, bagaimana jalan teman-teman yang terlihat lebih nyamleng. Kadang saya tergiur juga ingin melengos, ah, tapi apa iya disana saya tak perlu kerja keras? Andai ada satu tempat disana yang tak perlu kerja keras, bukankah pasti akan ada ribuan orang berduyun-duyun mengerubuti dan memaksa saya akhirnya harus kerja keras?

Saya masih mau tetap dijalan yang sedang saya jalankan. Saya percaya ilmu demi ilmu yang bergulir pada saya yang tidak setiap orang bisa mendapatkannya beberapa waktu belakangan ini adalah bentuk rejeki Allah SWT yang tidak diuangkan.

Dan bukankah pembeda antara orang beriman dan orang yang hanya merasa dirinya beriman padahal tidak beriman adalah ini : Orang beriman dikabarkan oleh Allah SWT bahwa rejekinya datang dari arah yang tidak diduga-duga. Maka orang yang merasa beriman tetapi masih meragukan kabar itu, dan melulu menatap prospek, bisa jadi dia belum benar-benar beriman. Yakin saja belum...

4/21/10

Bukan Robot

Saya itu berinteraksi dengan manusia, bukan robot. Maka wajar kalau ketemu dengan respeck down, turun semangat, mosi tidak percaya, tidak mood, muak dan aneka rupa rasa lainnya.

Yang terpenting adalah prinsip tetap saya pegang teguh, keyakinanpun demikian. Semua sikap yang saya terima, nasib yang saya alami, kondisi yang menimpa saya hanyalah alat penguji seberapa kuat keyakinan akan keberhasilan yang ada benak saya.

Pilihan di tangan saya, mengiyakan apa kata sekeliling saya bahwa "kamu nantinya akan gagal", atau membuktikan kepada orang-orang yang mengatakan itu kepada saya (baik secara lisan, sikap, sorot mata atau sekedar pancaran aura) bahwa prediksi kegagalan itu adalah keliru.

Tenang, saya memakluminya... Karena itu pula saya tetap tenang.

Terjun Sambil Membuat Sayap

Awal dari iman yang utuh adalah berhentinya analisa yang menakar kewenangan Tuhan. Kalau kita tidak lagi menghitung, menakar, sehingga Tuhan betul-betul masuk ke wilayah iman. Orang tidak bisa sepenuhnya disebut beriman kalau di dalam pikiran dan perasaan dan cara-caranya dia masih membatasi yang bisa dilakukan Tuhan.

Kalau kita berdoa bagi keajaiban, jangan kurangi kewenangan Tuhan sebagai pemilik keajaiban. Minta, lakukan! Alasan mengapa kita meloncat adalah tanda kepada Tuhan bahwa kita demikian percayanya sampai kita terjun walaupun tidak memiliki sayap.

Karena kita tahu Tuhan sangat waktu mengulur waktu yang satu detik terasa seperti sepuluh tahun. Atau membuat waktu yang panjang hanya terasa sempit tahu-tahu yang tadinya kehidupan itu menderita sekarang kita pimpin dalam kesejahteraan, dalam kebahagiaan, dalam kecemerlangan.


Maka terjunlah sambil membuat sayap, karena Anda betul-betul menyerahkan diri Anda kepada kepemimpinan Tuhan, maka perhatikanlah apa yang terjadi.

::Kutipan kesimpulan Mario Teguh dari MTGW : Terjun Sambil Membuat Sayap::

Super sekali.....

Susahnya Menerapkan Rumus

Hanya tiga rumus saja untuk bulan ini, tapi susahnya bukan muain. Ya, yang penting sudah dicoba, sudah maksimal, ukuran maksimal memang relatif, tanya dengan jujur saja pada diri sendiri sudah betul-betul maksimal atau belum, diri sendiri tidak akan berbohong.

Dua hal jadi saya dapatkan karena kesusahan menerapkan tiga rumus ini, pertama : sesuatu yang susah artinya tidak sembarang orang nantinya bisa akan menyusuli kita. Loh iya, artinya kalau kita masih mau mengusahakan, ketika kesusahan itu berhasil ditembus, kita sudah bukan orang sembarangan lagi.

Kedua : bisa jadi kita kesusahan karena memang kita saat ini masih jadi orang sembarangan. Setidaknya bukan orang sembarangan ya orang yang masih di level orang biasa. Apa tandanya kita masih level orang biasa? masih terpengaruh oleh variabel lingkungan di luar diri kita. Malah bukan terpengaruh, tetapi tersetir oleh hal-hal diluar diri kita. Misalnya, hujan jadi tidak berangkat. Misalnya kesal, jadi tidak mood mengerjakan. Misalnya mendapat respon penolakan jadinya lemah semangat. Atau misalnya ada yang membuat jealous jadinya sewot sendiri (wkwkwk....)

Inilah tiga rumus yang saya maksud, yang akan terus saya coba otak-atik.

4/20/10

Bukan Sedang Iseng



Semoga diberikan jalan untuk mewujudkannya.. amin...

4/19/10

Rancangan Mei Value

1. Seyogyanya alokasi modal paling prioritas adalah untuk modal pembangunan pelanggan (market)

Dalam memulai usaha kita membutuhkan modal. Namun, kuatitas modal bukanlah ukuran keberhasilan sebuah usaha, berapa banyak usaha yang modalnya besar tetapi kemudian bangkrut. Di Purwokerto contohnya adalah ayam cepat saji The Chicken yang menempati salah satu ruko lumayan mewah akhirnya tutup dalam hitungan bulan. Tetapi bandingkan dengan angkringan pertigaan jalan kampus, yang modalnya kecil dan pesaingnya banyak, setiap malam untuk mereguk omzet 1-2 juta bukanlah hal yang sulit.
Disinilah kita memerlukan strategi dalam mengalokasikan modal. Modal besar banyak dialokasikan untuk membangun tempat produksi terbaik, tetapi sebagian besar orang hanya menyisakan sedikit saja untuk penjaringan pelanggannya. Saatnya dibalik, seefisien mungkin membangun tempat produksi dan semaksimal mungkin membangun pasar.

Salah satu bentuk real mengalokasikan modal besar-besaran untuk pemasaran adalah memberikan harga khusus bahkan gratis dalam jumlah besar di awal soft opening usaha. Ini gambarannya adalah, alokasi modal yang tadinya akan dipakai untuk membuat tempat yang mewah, karyawan yang banyak dan sebagainya disubstitusi untuk membelikan bahan baku produk kita yang akan dibeli cuma-cuma atau dengan harga murah oleh konsumen-konsumen awal yang meramaikan usaha kita.


2. Sebaik-baik marketing adalah dari orang dekatnya, orang yang berhasil melakukan pendekatan dan dari orang banyak yang berkerumun

Sebuah usaha mengumbar diskon berharap pada tertarik datang, tapi dengan diskon itu orang justru jadi berstigma “oh, usaha ini sedang turun nih, makanya didiskon-diskon”. Sebuah usaha membuat spanduk dan baliho besar-besar, tatapi orang justru calon konsumen berasumsi “oh, ini promo mewah-mewah begini nanti jatuhnya aku yang bayarin, karena kan uang buat bikin spanduk dan baliho diambil dari pendapatan alias uang pelanggan”. Begitu juga sebuah usaha memborbardir brosur dan selebaran, tetapi yang ada di benak orang “wah ini lagi menjilat orang-orang biar pada mau beli disana nih’.

Begitulah, banyak orang berbisnis tanpa memahami filosofinya. Bisnis menjadi ajang untuk menggaet uang orang sebanyak-banyaknya, padahal bukankah tidak begitu filosofi bisnis, filosofi bisnis yang benar adalah bisnis untuk ajang melayani dan kita akan mendapat imbalan yang setimpal dengan tingkat seberapa puas orang itu terhadap kualitas pelayanan kita.

Itulah mengapa hanya ada tiga cara pemasaran (marketing) yang paling efektif dan tidak membutuhkan uang besar (yang dibutuhkan ketekunan besar).

a. Dari orang dekat
Promo dari orang dekat adalah kebalikan dari promo model bombardir brosur yang seakan menjilat bahkan mengibuli orang agar mau membeli produknya tanpa peduli orang benar-benar membutuhkannya atau tidak. Dari orang dekatlah prasangka negatif itu mental. Bayangkan kalau ada teman dari seseorang mengatakan “Itu loh beli disana enak”, “di toko X saja pelayannya ramah”, ampuh mana coba kata-kata itu dengan satu rim brosur fullcolor? Itulah ampuhnya pemasaran dari mulut ke mulut, asal kita telaten pasti sukses.

b. Dari orang yang melakukan pendekatan (bukan pengakalan)
Ketimbang kita membombardir seantero kota dengan brosur dan voucher diskon, lebih efektif kita menebar orang-orang yang bertalenta di bidang pemasaran. Orang yang bertalenta itu tidak serta merta menyerang orang untuk beli dan jadi pelanggan, terlebih dahulu orang-orang itu dikirimkan untuk melakukan pendekatan, setelah berhasil dekat, barulah promo produk dilakukan.
Model seperti ini kendalanya di mencari orangnya, tetapi ampuhnya luar biasa. Karena kita tidak menyerang orang dengan promosi kita, tetapi kita mengirimkan orang-orang yang bisa menjadi dekat dengan mereka, baru setelah dekat melalui orang-orang itu kita mencoba melayani mereka dengan produk kita.

c. Dari orang banyak yang berkerumun
Di dunia ini berlaku prinsip kebenaran (semu) mayoritas, maksudnya orang akan cenderung percaya kepada sesuatu yang diyakini banyak orang sebagai kebenaran. Begitu juga ketika orang melintas di sebuah tempat usaha yang ramai sekali orang berkerumun, orang yang melihat itu akan berpikir bahwa tempat usaha itu memang baik buktinya didatangi banyak orang.
Mensiasati agar di tempat usaha kita orang-orang berkerumun akan menjadi alat marketing yang ampuhnya mengalahkan baliho. Di Purwokerto di contohkan dengan Yogya Chicken, rasa biasa, harga standar, tapi laris, kuncinya adalah ketika awal-awal opening orang berkerumun ramai.

3. Produk generik lebih mudah dalam membuka pasar ketimbang produk yang unik. Produk generik yang berhasil meraih pasar adalah produk generik yang unik.

Gorengan itu generik, martabak unyil itu unik. Gorengan dikenal oleh semua orang sedangkan martabak unyil harus dikenalkan dulu baru orang pada kenal. Membuka pasar gorengan itu lebih mudah daripada membuka pasar martabak unyil, karena jauh sebelum usaha dibuka orang sudah mengenal dan mengkonsumsi gorengan, sedangkan untuk menjadi doyan, bahkan “klangenan” (baca : maniac) martabak unyil butuh waktu.
Namun begitu, untuk menjadi pemain utama di usaha generik yang kita bangun kita tetap harus membangun keunikan, bisa dengan keramahan peyananan yang hanya ada di tempat kita, rasa yang tidak ditemui di tempat lain atau lainnya. Jadilah generik yang unik.

4. Sebaik-baik ide bisnis

Apa si sebaik-baik ide bisnis itu? Sebaik-baik ide bisnis adalah yang dijalankan. Karena ide bisnis yang mudah akan mudah pula digunakan oleh orang lain. Ketika orang lain ternyata lebih tangguh dari kita, maka kita akan tenggelam oleh orang itu. Maka agar kita tidak tenggelam oleh perlakuan pesaing yang lebih tangguh, pilihlah ide bisnis yang sulit. Dan ide bisnis yang sulit akan membuat kita kesulitan, pusing, stress, gila, bangkrut hingga trauma berbisnis, maka bisa jadi ide itu akhirnya diambil alih oleh orang lain yang lebih tangguh.

Maka, tidak ada pilihan lain, mau ide bisnis mudah atau ide bisnis sulit, kata kuncinya adalah : KITA HARUS TANGGUH dan cara untuk tangguh apalagi kalau bukan mencoba, meningkatkan jam terbang.

4/17/10

Bisnis akan Menelanjangi Kita

Di bisnis orang yang omong doang akan menjadi barisan pertama yang segera pergi ke laut... Ya, karena setiap apa-apa yang kita ucapkan dan pikirkan akan diuji blang gamblang disini. Kita akan mengenal orang sesejatinya orang itu di bisnis.

Saya merasakannya, betapa ketika saya mengatakan, saya sungguh-sungguh kok. Eh, hantaman demi hantaman yang menguji saya bahwasannya saya sungguh-sungguh beneran atau tidak. Itu kejadian umum di dunia bisnis.

Kejadian lainnya adalah soal kepiawaian kita, saya tidak bisa mengelak ketika bisnis menelanjangi saya yang lemah di sisi direct marketing. Atau orang lainpun ada yang tertelanjangi, bahwa dia lemah di sisi konsep, lemah di sisi kerapihan administatf, dsb.

Itupun hal umum di dunia bisnis. Bukan itu yang harus kita perhatikan, tetapi sikap kita terhadap fenomena penelanjangan diri kita itu. Apa sikap yang kita pilih diantara alternatif-alternatif yang mungkin? Pertama : kita memaksakan diri untuk pada akhirnya bisa menutupi kelemahan kita itu dengan melatih diri. Kedua : kita mencari partner yang kuat di kelemahan kita itu sehingga kita bisa intens membangun kekuatan kita.

Keduanya bagus, terserah mau pilih cara yang mana

4/16/10

An Extraordinary Journey

Stasiun Besar Kroya

Stasiun Lempuyangan Yogyakarta
Stasiun Surabaya Gubeng


Stasiun Banyuwangi Baru

Pelabuhan Gilimanuk Bali

Pelabuhan Padang Bai Bali

Bandara Udara Internasional Selaparang Lombok


Bandar Udara Hasanuddin Makasar

Pelabuhan Pariwisata Bunaken

Jembatan Barito Kalimantan Selatan

Pelabuhan Batam Center

Pelabuhan Dumai

Terminal Bus Padang Sumatera Barat

Stasiun Gambir

Stasiun Kejaksan Cirebon

Kroya Kroya Kroya
Segera...

Grafik Belanja Pribadi Rizky 2010



Data diambil hingga 15 April 2010 dari sumber : Buku Kas Pribadi Rizky

Tidak Akan Pernah

Kalau kamu tak membuat kesalahan dan mengambil resiko, kamu tidak akan pernah melakukan apapun yang menarik...

*Tony Wheeler at The Lonely Planet Story diriwayatkan oleh Uliel Afwa

4/15/10

Kenapa Dhuha-Line Sejajar Ashar-Line

Menurut Anda, mana yang lebih penting, sholat Ashar atau sholat Dhuha? Apa alasannya?

Agus Mustofa dalam bukunya "Tahajud Siang Hari, Puasa Malam Hari" menjawabnya dengan jawaban yang mungkin berbeda, dia mengkomparasikan antara sholat wajib dan sholat sunnah, dituliskannya, kedua sholat itu sama-sama membaca Al-Fatihahnya, sama-sama didahului dengan wudhunya, sama-sama untuk Allah sematanya.

Nah, terus kalau sama, kenapa sholat wajib kebanyakan orang anggap lebih penting? Sebelum menjawabnya, mari kita simak analogi ini,

Misalnya ada dua orang anak SD, dia bilang pada gurunya bahwa masing-masing dari mereka sangat menyukai matematika, lalu si gurupun menguji mereka. Guru itu memberikan kepada mereka 10 soal, yang 5 soal pertama harus dikerjakan, yang 5 sisanya boleh dikerjakan boleh tidak, terserah. Lalu si anak yang pertama mengerjakan soal yang harus dikerjakan itu saja, dan si anak yang kedua mengerjakan semua soal. Nah, pertanyaannya, siapakah yang benar-benar menyukai matematika?

Tidak beda tata cara dan pra-syarat untuk Sholat Dhuha dan Sholat Wajib, oleh karenanya, bisa jadi, Sholat Dhuha (dan sholat-sholat lainnya) bisa jadi adalah sebuah pembeda belaka. Pembeda mana yang bersujud untuk menunaikan kewajiban belaka, dan mana yang bersujud karena mencintai yang ia sujudi.

CMIIW

To Do List Rizky

Tidak seperti daftar "to do" konvensional, dalam to do list ini sehari dibagi menjadi empat bagian, yang masing-masing bagian disekat oleh sebuah garis (line).

Bagian di bawah Dhuha line adalah bagian yang pertama, ini adalah tempat menge-list aktivitas-aktivitas di seperempat hari pertama. Bagian di atas Dhuha line adalah bagian untuk menge-list aktivitas-aktivitas di seperempat hari kedua.

Bagian berikutnya disekat dengan Dzuhur line, yaitu untuk aktivitas-aktivitas yang harus dikerjakan sesudah sholat Dzuhur. Dan bagian terakhir adalah untuk aktivitas-aktivitas yang harus dikerjakan sesudah sholat Ashar, Ashar line.

Dengan membagi hari menjadi empat, kita bisa memiliki checkpoint lebih banyak, chekpoint untuk menge-check sudah efektifkah waktu kita se-quarter hari yang lalu dipakai? Dan waktu checkpoint adalah pada waktu-waktu sholat. Oleh karena itu, bila waktu sholat tergeser, maka aktivitas checkpointing menjadi kurang sempurna.

Selain empat garis penyekat itu, ada 2 sayap pembantu. Pertama adalah shubuh wings, ada di sisi atas.Ini adalah untuk pekerjaan-pekerjaan persiapan yang bisa dilakukan sebelum shubuh untuk membantu aktivitas-aktivitas hari itu. Dan yang kedua adalah Isya' wings ada di sisi bawah, fungsinya untuk menampung pekerjaan-pekerjaan yang terpending karena kemuluran waktu atau acara-acara mendadak di hari itu.

Itulah To Do List Rizky (Registred*)

4/14/10

Calon Slide (2)

Bussiness Review 1

Rauplah sebanyak-banyak wawasan (knowledge), untuk memperbesar peluang dirimu memilih langkah tertepat.

Bussiness Review 2

Sesuatu yang mudah untuk kita berhasil di dalamnya, maka berbondong-bondong pula orang akan menyusul kita dengan kemampuan yang mungkin di atas kita. Dan sesuatu yang tidak diikuti dengan berbondong-bondong orang hanyalah sesuatu yang susah untuk kita berhasil di dalamnya. Ide (Idea) kuncinya.

Bussiness Review 3
Ketangguhan terbentuk karena sudah dikuasai polanya. Cara tersederhana membuat pola adalah dengan mengerjakannya berulang-ulang, tanpa mudah bergeming oleh iming-iming lain. Fokuslah (focus)

Bussiness Review 4
Setiap lowongan sukses membutuhkan kualifikasi persyaratan yang diuji nyata-nyata, open mind-nya, kreatifnya juga persistensinya. Maka Positiflah (Positive)

4/12/10

Pelajaran dari Inu

Inu, begitu orang akrab memanggil namanya, setahun lebih ia menganggur, untuk memperjuangkan keinginannya, menjadi seorang polisi. Memang enak menganggur? memang enak dicela dan dicaci, tetapi ia gunakan energi diremehkan orang itu untuk mendorong dirinya lari pagi setiap hari.

Dan sekarang dia sudah menjadi yang ia inginkan, menjadi seorang polisi.

Dari Inu kita belajar tentang persistensi, sama seperti yang Nelson Mandela ajarkan kepada dunia : PERSISTENSI.

Sekarang pertanyaannya, apa yang akan kita ajarkan dari persitiwa hari ini?

4/11/10

Sekarang Fase Apa?

Kebiasaan saya dari dulu masih sama, mengidentifikasi fase. Sekarang adalah fasenya The Power of Choice. Itulah kenapa "saya tidak menggariskan apapun", sayapun dengan lapang hati menghargai setiap pilihan. The Power of Choice adalah fase setelah The Power of Positive dan sebelum The Power of Synergy.

Dua pertanyaan penting d fase sekarang terkait fase sebelum dan sesudah fase ini yang harus kita cermat-cermat menggenggam jawabannya adalah, pertama : sudahkah kita melewati fase sebelumnya dengan sebaik-baik cara dan upaya? dan kedua : apa yang harus segera dipersiapkan untuk penyambutan terbaik datangnya fase berikutnya?

Welcome to synergy. 

Mata Gergaji Tanggung Jawab

Dasarnya apa semua ini masih saya kerjakan, tidak ada motivasi yang lebih besar selain menunaikan tanggung jawab. Itulah kenapa sekalipun banyak investasi yang tertunda bagi hasilnya saya tetap tenang-tenang saja, karena memang saya sedang tidak kabur, sedang terus mempertanggungjawabkan semua itu.

Kepada orang lain kewajiban saya terbatas pada sekedar mengingatkan, merangkul, sudah itu selesai. Kalau saya melebihi batas itu, bisa jadi konsentrasi saya mengasah mata gergaji tanggung jawab saya menjadi berkurang. Mungkin inilah jawaban dari pertanyaan yang saya ganti dari pertanyaan sebelumnya "Mengapa keadaan jadi begini?" lalu diganti menjadi pertanyaan yang baru "Keadaan jadi begini untuk membuat saya jadi apa?"

Jadi tajam mata gergaji tanggung jawabnya.

Saya sepakat dengan yang seorang teman saya baca dari sebuah buku, bahwasannya tipikal orang sukses itu dimana-mana sama, salah satunya open mind. Sepanjang saya masih punya tipikal itu, tidak khawatir saya ada diamna, diperlakukan seperti apa, sudahlah sukses bukan sesuatu yang harus diragukan.

4/9/10

Daftar Bermanfaat






















Daftar perlengkapan yang ada di L22 dan sekitarnya yang masih bisa dimanfaatkan sampai bermanfaat :
1. Free hotspot
2. Line telepon
3. PC
4. Mesin cuci
5. Gerobak
6. Front desk
7. Lemari es
8. Timbangan
9. LCD Proyektor
10. Laptop
11. Speaker aktif
12. Mic Wireless
13. Peta dinding
14. Aula L21
15. Berbagai macam stempel
16. Printer
17. Dll.

Untung ya kita tidak lagi mencari yang tidak ada? tidak juga menunggu yang belum ada?tidak juga  mengkambinghitamkan harus ada ini dan itu dulu? Karena nanti setelah ini dan itu ada juga ... jangan-jangan ada kambing-kambing biru, coklat, nila, cyan, magenta, kambing tiada habisnya