Untung saya punya time planner. Time planner sebenarnya bukan hanya menguntungkan, tetapi sangat mnguntungkan bagi pemiliknya. Ada kata sangat, kenapa? Karena time planner memiliki fungsi untuk menata jadwal, acara dan janjian-janjian kita ke depan. Tetapi tidak hanya itu, time planner juga secara otomatis berfungsi untuk menjadi jurnal review perjalanan kita sebelumnya.
Dari time planner itulah saya membatalkan diri menggugat Tuhan. Tadinya saya ingin menggugat, kenapa target tidak tercapai memuaskan, kenapa tidak kunjung sukses dan kenapa ini dan itu banyak sekali. Tapi, sebelum gugatan itu disampaikan, saya buka-buka time planner saya untuk hari-hari yang sudah berlalu. "Lah saya sudah ngapain?".
Walaupun berat mengakuinya, tapi memang etos kerja saya masih selemah itu, belum pantas apa-apa yang tertulis di time planner itu dicerminkan secara ekuivalen dengan sukses yang saya impikan. Hari ini dan beberapa hari kedepan saya canangkan sebagai hari introspeksi ekuivalensi time planner dengan wall dream saya.
No comments:
Post a Comment