3/30/09

Pelajaran Moral Nomor Empat Puluh Tiga

Jangan suka bikin Ge Er orang ...

Spesial untuk Orang-orang yang menginspirasi saya

Nenek tua yang sakit panas, tanpa keluarga, yang kutemui saat ku berkunjung ke Rumah Pak Darmono.

Kakek tua yang menyepedakan entah sekarung apa, entah jadi duit apa tidak itu, malam-malam waktu itu..

Nenek tua yang menggendong rinjing, berteduh di bawah tritipan sebuah rumah, dengan sisa-sisa tenaga sepayahnya, berdiri, demi menghindari huhan, tak ada payung, tak ada banyak uang yang dinanti untuk dia pulang, Nek, seumur engkau harusnya sudah pensiun, tak usah berlelah-lelah

Nenek tua yang hanya untuk menyeberang jalan di pertigaan klampok harus terlewat puluhan mobil, saya minta maaf, tak tergerak untuk membantu

Banyak orang-orang hebat, yang tak menuliskan keluh kesahnya di blog seperti saya, tetapi selalu mengguratkan semangat di raut wajahnya, Rasanya, ingin saya menempel stiker semangat donk! di keningnya ...

3/28/09

Contreng Hati

Saatnya hati memimpin!

Rizky : Jadi Headline Media


“80% belajar dari yang terbaik, 20% belajar dari siapa saja”, begitu tandas presiden. Ini adalah pesan populer Tung Desem Waringin, salah satu inspirator beliau sebelum menjejakkan kakinya sebagai RI 1 dengan segudang prestasi sebelumnya.

Presiden pertama yang berlatarbelakang entrepreneur, mengaku sebagai murid dari profesor-profesor universitas kehidupan diantaranya Bob Sadino, Zainal Abidin, Supardi Lee juga Purdi E Chandra, memang tidak salah bila dikatakan orang sebagai penyambung tongkat estafet kebangkitan bangsa dari generasi sebelumnya, Syafii Antonio, Ary Ginanjar, Aa Gym, Dedy Mizwar, Hidayat Nur Wahid juga Yusuf Mansyur.

Tidak berbeda dengan riwayat sukses entrepreneur tanah air lainnya, beliau menapaki karir RI 1 nya dengan satu garis politik istimewa diluar kelaziman, ”Islam masuk ke negeri ini juga melalui tangan para saudagar, saudagar kan entrepreneur, iya to..”, ujar beliau lugas.

Pondasi bisnisnya dibangun dengan sebenar-benar pemantapan kekuatan SDM, ”serdadunya dulu dibangun, baru dipilih-pilih senjatanya”, itulah yang mendasari duplikasi luas program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri yang tadinya mandul menjadi energik bak disuntik purwaceng asli Dieng. BLT dihapuskan, stimulus dana macam-macam juga, betul-betul kas negara terpangkas habis untuk pelatihan-pelatihan, mulai dari pelatihan normatif hingga pelatihan aplikatif untuk pengembangan SDM Indonesia yang unggul, unggul dalam artian produktif dan mandiri.

”Produktif artinya punya apapun, bisa dilipatgandakan nilai gunanya, mandiri artinya tidak bergantung pada stimulus pihak manapun.”jelas presiden. Beliau memang orang lapangan, kalau diklasifikasikan pada Roda Bob Sadino (RBS), beliau adalah orang kuadran II, orang yang belajar BISA dari universitas kehidupan, namun tak terbantahkan kiprah besarnya.

Pencapaian besar produktivitas dan kemandirian negeri ini tidak bisa terlepas dari dukungan sang istri, ibu negara tercinta. Dari penuturan beliau, tergalilah perjalanan indah kiprah salah satu pimpinan negara terfenomenal di dunia ini. Basic belief kepemimpinan beliau adalah ”Satu-satunya cara mengatasi permasalah bangsa ini dan memajukan bangsa ini adalah dengan entrepreneurship”, basic education beliau tidaklah istimewa, kuliah di beberapa kampus hingga barulah terselesaikan pada kampus yang ketiga, tidak lain adalah kampus yang beliau bangun sendiri.

Perjalanan yang tidak mudah namun tertangani ketika harus memiliki kampus sendiri, perjalanan pertamanya adalah dengan menggenjot jam terbang dan arus kas, hingga dana usaha mencukupi untuk membeli aset bergerak dan tidak bergerak. Aset tersebut berfungsi sebagai stimulus modal, stimulus eksistensi usaha sekaligus stimulus kepercayaan diri untuk dapat terus thinking out of the way of think.

”Aset bergerak pertama yang dimiliki oleh usaha awal beliau dan tim saat itu adalah mobil”, ujar Ibu Negara yang waktu itu belum dipersungting. Yang berikutnya adalah properti berupa rumah yang difungsikan sebagai productive office. Terus berkembang ide usaha, relasi usaha juga keberanian mengambil peluang-peluang, maka mulailah bergulir pelatihan-pelatihan aplikatif untuk kalangan masyarakat umum, di ranah inilah presiden mulai bersentuhan dengan birokrasi secara praktis juga kalangan masyarakat secara aplikatif dengan memanfaatkan PNPM Mandiri, tak dinyana, keberadaan pusat pelatihan, RT RW Net, situs marketing Agency, kendaraan operasional milik pribadi, bahkan hingga hal sepele seperti line telepon dan fax memiliki kontribusi besar pada percepatan program pelatihan aplikatif yang difollow up dengan pembentukan kelompok usaha dan pemasaran produk yang komprehensif bersubyek masyarakat ini.

Pemerintah saat itu mulai melirik dan antusias terhadap presiden dan tim, dukungan terus bergulir, semakin banyak masyarakat yang terberdayakan, sementara itu beliau yang memiliki bakat multytasking terus mengembangkan pusat pelatihannya menjadi lembaga pendidikan resmi berbendera LP3I, dari kampus inilah beliau menamatkan gelar S1 dan menjadi modal beliau melanjutkan study S2 Magister Komputer.

Atas kiprah dan prestasi beliau sebelum menjabat RI 1 waktu itu dibidang pemberdayaan SDM untuk pengolahan produktif SDA dan pengembangan sektor Agro, beliau mendapat gelar doktor honoris causa dari Institut Pertanian Bogor (IPB), inilah momentum pertama kalinya beliau masuk ke auditorium megah IPB, Graha Widya Wisuda.

Sebelum Gelar Dr HC beliau sandang, atas perkembangan grup usahanya beliau mendapat predikat sebagai The Most Powerfull People & Idea in Bussiness versi majalah SWA. Dan satu yang pantas menjadi sorotan keteladanan dari beliau adalah semangat beliau untuk menebarkan motivasi di setiap lini dan kesempatan, hingga beliau populer sebagai penceramah semangat ”Ibu pertiwi rindu jenderal Soedirman baru”, karena itulah disamping sebagai pemateri seminar, trainer pengembangan diri, tak pernah lewat satu jumatpun beliau memberikan khotbah jumat penyemangat yang penuh pesan-pesan untuk TOTAL ACTION mengguncang setiap jamaah dimanapun masjidnya untuk takqwa sebenar-benar taqwa.

Tidak berhenti disitu, bukan hanya berkoar-koar memberikan semangat, Presiden berhasil menghidupkan Islamic Center di setiap kabupaten bahkan kecamatan di Indonesia dengan semangat entrepreneurship. Koperasi Masjid Raya se-Indonesia memungkinkan tidak ada danan kas masjid yang vakum hanya untuk membayar tagihan listrik ,air dan membeli wippol, ”semua harus terberdayakan dengan optimal, karena kotak infak masjid adalah amal jariyah jamaah, tidak boleh vacum”..tandasnya lagi. Hal ini berimbas, setiap masjid besar menjadi memiliki Hall yang diminati untuk seminar, pelatihan dan pernikahan, juga perpustakaan masjid dikembangkan sebagai toko buku yang up to date, pusat kuliner, pusat rapat, taman pintar untuk anak-anak, rapat informal, temu kangen, acara keluarga dan jadilah masjid sebagai sentra aktivitas masyarakat yang paling diminati.

Atas kiprah itu, presiden mendapat predikat setahun setelah majalah SWA menyanjungnya, kini giliran Republika memberikan gelar sebagai salah satu Tokoh Peruhahan Indonesia.
RI 1 kali ini memang unik, karena itu beliau tidak pernah didadapati hadir di peresmian ini dan itu, juga pembukaan ini dan itu. Begitulah manajemen pemerintahan yang beliau terapkan, beliau tidak pernah menghadiri acara-acara yang sifatnya seremonial atau formalitas belaka, baik di dalam atau di luar negeri selalu wakil presiden yang datang. Begitu juga para menteri dan jajaran pemerintahan di bawahnya, semua acara normatif hanya boleh oleh wakil, ”tugas pemimpin adalah membuka jalan, dari muda sudah terbiasa pekerjaan saya survay-survay, membuka jalan baru...”.

Akibatnya, presiden selalu punya waktu untuk menyapa rakyat dari satu pelosok ke pelosok lainnya dalam artian sesungguhnya, betul-betul menyentuh rakyat, ”bangsa ini akan bangkit bila sektor riilnya berhasil kita tingkatkan.”. Apalagi paspampres dipilih secara selektif, ultra-selektif, sehingga sangat jarang sekali iring-iringan presiden bersirine, dan bukan hal yang aneh bila presiden turun ke sawah ke pantai tanpa terlihat pengawalan.

Itulah sekelumit gebrakan yang dibuat presiden kita, presiden yang menyeragamkan semua kendaraan dinas sama dengan kendaraan camat yakni Toyota Avanza G-vvti hitam, dan itu juga satu pejabat satu mobil saja, ketua DPR sekalipun, semua mobil dinas mewah dijual, untuk modal usaha rakyat, untuk biaya pelatihan pejabat.

Presiden yang lancang menyeragamkan kendaraan anggota dewan sama dengan kendaraan jemputan anak SD, menggunakan bus antar-jemput. Presiden yang tidak memperhatikan besarnya gaji, yang diperhatikan adalah etos kerja, etos pikir dan etos renung jajarannya. Presiden yang membayar mahal instalasi online servise semahal penyelenggaraan pelatihan dan permodalan mental entrepreneurship, demi efisiensi birokrasi.

Online servise yang salah satunya berfungsi sebagai marketing agency center ada di setiap kecamatan. Itu salah satu upaya serius beliau mengembangkan atmosfer entrepreneurship, disamping upaya sadis lainnya yakni menaikkan pajak penghasilan (pph) hingga 30%, agar rakyat tak tertarik jadi pegawai.”

Presiden yang selalu menjadi imam sholat dimana beliau berada, menjadi khotib jumat dimana beliau berada, menjadi motivator pembakar mental produktif dan mandiri dimanapun berada, produktif menulis buku-buku ketimbang membaca naskah pidato yang dibuatkan protokolernya, turun langsung ke ladang kobis ketimbang menekan sirine peresmian, berbincang dengan pedagang asongan ketimbang dengan menlu negara lain.

Presiden yang lebih fasih bahasa Arab ketimbang bahasa Inggris, ”biar mereka yang belajar bahasa Indonesia kalau perlu ngobrol dengan saya” ujarnya ketus.

Presiden yang memberikan motivasi di setiap rapat kabinet, presiden yang mencengangkan dunia. Begitulah penuturan sang istri tercinta tentang sekelumit perjalanan beliau, bermula dari media motivasi sederhana, berkembang jadi instrumen pondasi mental berujud pusat pelatihan, menjelma jadi stimulus kepercayaan diri tim dalam wujud aset bergerak, meningkat menjadi wahana belajar yakni sebuah kampus swasta pilot project learning center sekaligus pusat motivasi anak muda, merambah dalam bentuk pelatihan dan gerakan nyata berbackup PNPM Mandiri, menjamur dalam bentuk training entrepreneurship, seminar kemandirian hingga khotbah jumat Total Action, berbuntut serentetan penghargaan dari Majalah Swa, Republika, hingga Dr HC dari IPB, semakin menggeliat dengan pemberdayaan dana kas masjid-masjid se-Indonesia hingga Masjid menjadi tempat yang jauh lebih dinamis dan menjadi center of the town menggulingkan mal-mal termegah, berlanjut pada Sidang Istimewa MPR yang mengaklamasikan tuntutan rakyat mayoritas untuk mengangkat pemimpin negara tanpa harus menunggu Pemilu, dan jadilah Indonesia Emas.

Anak mudanya memanfaatkan facebook sepertihalnya bagaimana Jenderal Soedriman memanfaatkan facebook untuk menebar semangat seandainya beliau sudah mengenalnya dulu. Anak mudanya menggunakan handphone sepertihalnya Imam Bonjol menggunakan handphone untuk menyusun strategi kemerdekaan seandainya sudah ada dulu. Anak mudanya berkomitmen ’belajar’ seperti Adam Malik membaca buku. Anak mudanya bervisi seperti Gajah Mada tak ragu memancangkan sumpah dahsyatnya. Indonesia kini menjadi bangsa yang begitu mencengangkan dimata orang-orang yang terlalu sibuk dengan perut dan kepentingan dirinya beberapa tahun yang lalu.

Presiden yang hebat itu, tak perlu disebutkan namanya semua juga tahu. ”Bismillah mas...”, dukung sang istri.

3/24/09

ANDONESIA dan ANDALUSIA

Seperti yang pernah dikupas di sebuah majalah, dalam kurun 1.000 tahun terakhir, di banyak bidang umat Islam jauh tertinggal. Betul-betul tertinggal. Tidak percaya? Baiklah, kami bentangkan fakta-fakta berikut ini.

Hampir semua negara mayoritas Muslim yang mencicipi kemajuan disebabkan oleh sumber daya alamnya, seperti minyak, bukan karena sumber daya manusianya. Dari 56 negara mayoritas Muslim, masing-masing memiliki rata-rata 10 universitas, yang berarti totalnya lebih-kurang 600 universitas, untuk 1,4 miliar penduduknya. Bandingkan dengan India yang mempunyai 8.407 universitas dan Amerika Serikat yang mempunyai 5.758 universitas.

Dari 1,4 milyar umat Muslim hanya melahirkan 8 peraih hadiah Nobel, 2 diantaranya di bidang fisika. Sedangkan bangsa Yahudi, yang jumlahnya hanya 14 juta jiwa, ternyata mampu melahirkan 167 peraih hadiah Nobel. Untuk mereka yang layak disebut ilmuwanpun, umat Muslim hanya mempunyai 300.000 orang. Artinya umat Muslim hanya mempunyai 230 ilmuwan per satu juta warganya. Sedangkan Amerika serikat mempunyai 1,1 juta ilmuwan (4.099 per satu juta) dan Jepang 70.000 (5.095 per satu juta).

Untuk lingkup yang lebih sempit, yakni tanah air, keadaanya tidak jauh berbeda, sampai tahun 2000-an, umat Muslim Indonesia masih termasuk kelompok marginal. Terutama di bidang ekonomi. Yang menggelikan, tiap kali disodorkan fakta-fakta di atas, umat Muslim gemar sekali mengungkit-ungkit masa lalu. Mau tahu seperti apa responnya?

Dengan gesit mereka berkelit, ”Jangan salah! Islam itu pernah jaya. Lihat peradaban ANDALUSIA, yang sempat berkilau dan memukau di dunia selama delapan ratus tahun. Dengan damainya umat Musim, Nasrani dan Yahudi hidup berdampingan di sana.” Seolah-olah ia ingin menutupi kemunduran Islam pada masa kini. Bukankah yang terpenting itu adalah masa kini dan masa depan?

Kita patut bahagia, mulai bermunculan Muslim-Muslim muda Indonesia yang mencetak prestasi, baik di bidang bisnis, dakwah, akting, tarik suara, maupun sastra. Mulai dari Syafii Antonio, Ary Ginanjar sampai Abdullah Gymnastiar. Mulai dari Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansyur sampai Ustadz Jefri. Mulai dari Hadad Alwi, Sulis hingga Opick. Mulai dari Neno Warisman, Helvy Tiana Rosa juga Habiburrahman El-Shirazy dan tak lupa Dedy Mizwar.

Gebrakan demi Gebrakan pun mengalir dan bergulir. Mereka berjuang. Ibaratnya, mengembalikan kejayaan Andalusia di bumi Indonesia. Bukankah sebagian orang Timur Tengah menyebut Indonesia dengan Andonesia? Selisih tiga huruf dengan Andalusia. Oleh karena itu, orang Timur Tengah percaya INDONESIA adalah Andalusia masa depan.

Mudah-mudahan kita termotivasi dan terinspirasi untuk mengambil bagian dalam memperjuangkan Andalusia masa depan. Go Andonesia! ** (Disadur dengan perubahan dari Buku Muhammad Sebagai Pedagang – Ippho Santosa)

3/21/09

Agar aku tau,
kalau Indonesia itu luas ...
sangat ...

Malu kemarin mengeluh, kalau Purworejo to Kudus itu jauh...
lelah...

cemen!

Keras!

Mba Ary pernah bercerita, kalo Pa Asto Waluyo sang pendiri stamco dan international collage dulunya berangkat meniti usaha merangkul rekan2 sejawatnya yang sama2 se frash graduate..

'Pa Asto orangnya keras dalam mendidik tim, makanya maju!..." itu kesah mba ary,

nah kalo mba ary tau bagaimana Rizky memperlakukan timnya, apa ya komentarnya? percayalah mba, percayalah saudara-saudara, tak ada obsesi pribadi, ambisi memanfaatkan atau apapun, tanya si ke ita, keinginan pribadi saya nggak muluk2, kalopun ada satu pencapaian besar yang ingin saya capai, itu semata naluri sebagai seorang anak negeri, agar ketika menghadap Tuhan nanti, sudah ada kiprah besar yang bisa saya laporkan...

Terdalam, saya ingin kita maju bersama,

Luar Kota

Saya ingat waktu itu, mengadakan Super Jenius Memory,
saya cerita ke Andri soal keinginan saya waktu itu cuma meinggalkan jauh-jauh 'keputekan' di Purwokerto...

saya ingin garap satu event, yang istirahatnya di hotel...

nggak kesampean waktu itu, karena memang cilacap terlalu dekat, sekarang... semua lebih dari yang saya angankan waktu itu, Bagelen, Sejahtera, Air Mancur, Cirebon Indah, DPRD, Anugerah, ...

ditawarkan


T120SS 2002, putih, 40juta, nego, purbalingga

Kira kira begini

Beban Moral

Satu beban moral tersendiri bagi saya, karena sekarang semangat donk malah dikesankan identik sebagai Event Organizer, padahal bukan, Semangat Donk adalah generator Indonesia Emas...

Ada satu janji dalam diri saya, saya tidak akan terlibat dalam pelaksanaan di ruang event, sampai saya bisa merancang satu mekanisme makro yang memungkinkan Semangat Donk tidak lagi identik dengan EO...

Semoga saya bisa berkompromi dengan keadaan, maaf ya, saya penuh kekurangan, tak bisa wujudkan ideal apa apa yang ingin kita capai

Untuk SMS tadi pagi

perhatikan ini ya :

saya tidak memberikan pekerjaan untuk orang-orang yang hanya cari duit,
tanpa mau menyediakan diri untuk sekedar bersedia meningkatkan kualitas diri,
dengan membaca,
bertraining,
berlatih...

orang-orang yang pekerjaannya cari duit tok,
dimata saya adalah orang-orang letoi...
yang tidak mau membuka pikiran bahwa dirinya istimewa.

dia enjoy berkungkung dalam belenggu materi (duit gaji),
tanpa mencoba belajar untuk mandiri (padahal bisa)

apa orang yang tidak bisa memandirikan diri sendiri layak untuk saya ikutkan dalam membangun kemandirian bersama?

belajarlah dulu lagi sana, IP anda tidak mencerminkan sikap mental dan paradigma berpikir anda? letoi...

3/20/09

Cara yang sangat mudah untuk mengundang intervensi Tuhan

dengan sedekah (giving)... yang banyak, yang awalnya memberatkan tapi setelah itu lega luar biasa...
ikhlas...

3/19/09

SIM A

Saya Punya!

Seorang

Yang membatasi imajinasi
yang menyeragamkan impian
yang menyita seluruh waktu dengan jadwal-jadwal
yang tak mengakomodir masukan
yang tak pernah memperbincangkan masa depan
yang tak lagi meneguhkan keyakinan
yang monoton
yang obsesius
yang mengatur segalanya
yang mengekang
itulah Rizky bulan ini, baiklah...

3/17/09

Saya Putuskan : CANCEL!

Kita masih terlalu egois,
Sama sekali belum siap!

3/15/09

Masa Reses The Power of Idea sebentar lagi dimulai ...

saya memimpikan :

bikin laundry untuk mahasiswa-mahasiswa 165 sebagai pelanggan sekaligus pemegang sahamnya,
bikin warung makan terdominan ikan, biar pinter2 kayak anak muda jepang, harga mahasiswa tapi,

bikin se lux KFC, tapi isinya mendoan dan aneka tahu, ada tahu slawi, ada tahu sumedang, ada tahu petis, ada tahu bakso, ada tahu-tahu lainnya... jadi purimas akan terkalahkan, KFC juga

bikin rumah makan IBG alias Ikan baroe gedhe dari 1 sampai 13, biar dipegang satu-satu sama anak SDI, Indie di Kroya, Rizky di Padang,

bikin jaringan RT RW net terbesar di Purwokerto, ada di setiap perumahan,

jadi agen asuransi syariah, buat modal ngelamar ke mertua, kan yg penting punya status : Konsultan Keungan Syariah (Syariah Financial Consultant)

Bikin persewaan LCD

Join sama rentalan lain, rentalin Avanza

Memberikan rapel untuk para pendiri kording minimal masing-masing 1 mobil dan 2 ticket umroh untuk Bapak-Ibu

Bikin training apa kek, di menara 165, segmentasinya alumni teens Jakarta dan sekitarnya

semangatdonk.com mengalahkan facebook, eit... disana kita pajang info produk dan belanja online juga, jadi bukan cuma "JADI PENGGEMAR", tapi juga "JADI PELANGGAN",

fotokopian juga...

Ayo floorkan semua dulu!

I want to make it real

Namun, yang pertama disadari adalah bahwa untuk menjadi DAHSYAT, harus melewati tahapan :

TAHU-BISA-TRAMPIL-AHLI-DAHYSAT

Itulah salah satu alasan kenapa saya mati2an mempertahankan dunia seminar dan training, karena jangan sampai kita belum pada tahapan dahsyat sudah berhenti duluan...

strip-strip diantara tahapan itu adalah "JENUH", setiap kita berhasil melewati kejenuhan, makan kita akan naik ke level berikutnya... itulah lift kesuksesan, kawan, ketika kau jenuh, itulah tandanya kau dekat, sangat dekat dengan TEKUN.

TEKUN adalah satu dari hanya dua kendaraan menuju keberhasilan, apa yang kedua ki? itulah BERUNTUNG.

keberuntungan itu hak Tuhan, tapi ketekuan itu pilihan manusia...

Pelajaran dari Rakor Fosma

Jauh hari sebelum pelaksanaan saya berulang menyampaikan "seharusnya tuan rumah punya konsep dan percaya diri pada konsep itu, soalnya, kalau pelaksanaan tidak memuaskan, apa semua yang di converence ikut jelek? apa koordinator ikut jelek? purwokerto doank yang akan jelek..."

Apa yang terjadi di Rakor sebenarnya sudah bukan hal mengejutkan bagi saya, itu sudah saya gambarkan, sampai akhirnya di atas Avanza di depan warnet dkt SMA 1 Purbalingga Iswa mengatakan perkataan yang sama dengan yang saya sebut di atas "..tuan rumah saja kan yang jelek?"

Inilah satu sendi makna kepemimpinan bagi saya, ketika posisi saya sebagai follower, tugas saya hanya "sendiko..." dalam wujud : 1) mengikuti mekanisme, dan 2) mengajukan usul...

Bagaimana ketika mekanisme yang dilontarkan pimpinan berseberangan dengan sudut pandang pribadi kita? tugas kita hanya mengingatkan.

Bagaimana bisa usul saya diacuhkan? maka saya akan gunakan segala bahasa, saya ketik proposal sendiri, print sendiri, stempel sendiri, ajukan ke ajudan bupati sendiri, konfirmasi sendiri dan dana bantuan dari pemkab purbalinggapun turun...

Begitu juga soal ketika air MCK jadi problem, semua bilang "nggak bisa lagi mas..", tapi nyatanya bisa tuh saya hubungi PDAM lewat Pa Budi... .

Realistis! Saya ikhlas dipandang sebagai diktator hari ini, karena saya tahu apa yang saya rancang, apa yang saya ikhtiarkan, ketika ini semua berjalan baik, kita semua akan bahagia, ketika semua ini gagal, saya akan tanggung jawab penuh.

Beda ketika saya mengonsepnya setengah2, menjunjung demokrasi yang tidak ditempatkan pada tempatnya, akibatnya rancangan ini kabur, output nyata juga tak wujud, arus kas tidak terbentuk, keuntungan tidak didapat, semua kecewa... maka saya benar-benar tidak bisa bertanggung jawab penuh atas itu.

Itulah kepemimpinan, dicap jelek hari ini (sekalipun cap jelek itu tidak terucapkan), lebih baik ketimbang dipuji-puji hari ini, tetapi hasilnya mengecewakan... Rizky untuk SDI, SDI untuk Indonesia Emas.

Kisah Cinta

Andri dan Indie
Naim dan TU Somagede
Hanie dan A....
Rhea dan (ekhi ekhi)
Karyanto dan Wong Solo
Azis dan Bojonegoro-Bumiayu-Banjarpatroman (jalur bus kali..)
Hilmy dan nggak tau (katanya si anak sekolahan)
Kusworo dan Mba (tiiiiiiiiiiiiiiit)

Rizky dan seorang figur yang akan memandegani ke-dharma wanita-an Semangat Donk, so istimewa ...

Vacum Dulu

Vacum on Training, Agresif on (Real) Bussiness Other :

3-5 April : Rakor Lengkap SDI on Villa
10 April : Tasyakuran SDI
11-23 April : Masa Reses "The Power of Idea"
24 April : Terbit Kording Edisi 25

25 April-3 Mei : Masa Subur Seminar I

4-6 Mei : Tes Kemampuan Dasar Sekolah-Sekolah
11-13 Mei : UAS BN
18-20 Mei : UAS BN Susulan
21 : Upacara Harkitnas

22 Mei-2 Juni : Masa Subur Seminar II

8-13 Juni : UAS
20 Juni : Penerimaan Rapor

22 Juni-11 Juli : Libur musim panas ...

3/14/09

Sesungguhnya...

Apa si yang saya kejar dalam hidup ini?

Mobil? ya, begitu2 aja rasanya nyetir mobil...
Sehat? pada ujungnya juga akan selesai
Uang? Berapa lama si enaknya,
Jodoh? Itu mah hadiah (karunia) Tuhan, kenapa pula saya harus cemas ?!?
Persahabatan? Mbok persahabatan bagai kepompong...#&@*
Gelar? Mau buat ngelamar ke mana ...
Prestise? Sekarang saja saya sudah demikian terhormatnya ":+
Surga? Tak ada kalkulasi yang mampu kita hitung untuk membelinya ,,#

Bagi saya, kebahagiaan adalah ketika melihat tagihan PDAM, padahal dulu tak ada air 2 minggu pertama saya menempati L22.
Kebahagiaan adalah ketika bisa memberi parkir lebih dari atas sepoi angin Avanza padahal dulu cuma bisa naik motor seharga 2,5 juta.
Kebahagiaan adalah ketika bisa mengirim email dalam 5 detik, padahal dulu harus berlama-lama ke warnet.
Kebahagiaan adalah ketika mendapat sapaan semangat dari Kak Ridwan padahal dulu disikapi sinis di Insan Mulia
Kebahagiaan adalah ketika bisa melihat teman-teman tersenyum dalam keadaan kenyang dan raut muka ceria, padahal dulu murung, tekor dan tak memahami sepaham hari ini,
kebahagiaan adalah ketika sedikit ilmu yang saya punya, bisa saya pergunakan untuk berkontibusi ...

3/13/09

Karyawan

Tidak mau saya jadi karyawan,
terpaksanya sang calon mertua memaksa saya untuk punya status,

saya ingin menjadi karyawan asuransi,
kenapa?
karena profesi itu mulia, selalu mendoakan keselamatan orang,
dan mengajak orang 'pasrah', meyakini bahwa segalanya bisa terjadi

Sang Pembaharu

Pembaharuan selalu identik dengan tantangan
Sang Pembaharu tak pernah tak bertemu dengan sang penantang

Sungguh,
seandainya saya boleh jujur,
seandainya ada secuil konsep pembaharuan yang saya bawa,
yang mungkin ini tidak membawa dampak perubahan besar secara langsung,
tapi mungkin ini bisa menjadi sebuah inspirasi bagi yang lain,

Ya, seandainya saja sedikit saja yang saya bawa ini ada nilainya,
tantangan terberat yang saya rasakan bukanlah dari luar,
bukan dari tantangan meja hijau, bukan dari tantangan penerbit,

tapi dari yang ada di dekat-dekat,

3/12/09

Monumen Purwokerto Kembali

Saya percaya ini akan berlalu,
kembali seperti dulu,
atau,
bisa jadi lebih indah... indah tak terperikan

karena apa?
karena kita adalah sama-sama pribadi solutif,
ke solusilah fokus kita,

terima kasih atas maafnya

Hari yang Aneh

Dayu
Beli akua beneran,

Mendoan
Banyak habis di makan anak Purwokerto, padahal itu dibeli bagian konsumsi untuk para tamu dari Bandung (kayaknya Mendoan bisa dibikin selevel Pizza Hut ni...enaaak si)

Itha
Suaranya keren, bisa ditiru sama siamang

Mas Wendy
Meninggalkan motor seharian di Purbalingga

Rizky
Mau diajak ke Pengadilan (Nebus SIM nya Naim)

Wasting Time

Pesan saya,

mbok ya jangan pulang malam-malam,
kalau memang urusan bisa diselesaikan ringkas...

mbok ya nggak usah saling menunggu membuang waktu,
kalau bisa diputuskan cepat,
apalai cuma sekedar tempat makan,

mbok ya seperlunya saja berbincang,
kalau memang sudah larut malam,

tidak baik tidur malam-malam,
kalau tiada artinya,
tidur malam-malam si boleh saja,
kalau ada artinya ...

besok, lusa, kedepannya...
di hemat ya kawan... waktumu,
kalau mau bercandaan, berlama-lama, ya siang atau sore saja,
apalagi kaum ikhwit

Jadi tuh...

Saya dulu dibilang "perasa"..
Tapi sekarang ditatap sebagai seorang diktator,

wes, saya terus bergerak (obesesi pribadi macam apa si yang saya kejar, saya juga bingung...), ada hal istimewa jauh di atas itu,

3/6/09

Mengguncang Indonesia

Saya dapati di blognya Hilmy, lalu iseng-iseng saya buat slidenya, ada background pahlawan muncul satu-satu, ada silhuet peta Indonesia, ada backsound Tanah Airku-nya Ibu Sud, saya tunjukkan pada Fikry dan sekarang selalu ditampilkan di tiap training SDTC, saya kok merasa kata-kata ini akan mampu mengguncang bangsa yang sedang sakit ini,


Ini kata-katanya :




”Kami terus bergerak, mereka tak bisa menghentikan jalan sejarah… Sebuah perubahan besar akan datang menggemuruh di bumi kami. Perubahan itu pasti. Pasti. Pasti Datang!!”
Eko Laksono – Imperium III




Sekarang saya bergidik, merinding, tiap mendengar dan melihat slide yang menampilkan tulisan ini...

Cinta ini

mungkin seperti melempar lumpur ke tembok,
mungkin tembok itu tak jua runtuh karenanya,
tapi aku yakin lumpur itu membekas...

terus?
ya, bukan aku yang akan meruntuhkan tu tembok,
tembok hanya bisa diruntuhkan oleh si empunya,
karena sudah kotor kena banyak lumpur...

iya kalau diruntuhkan? lha kalau sama si empunya di cat ulang?
ya nggak usah cemas lah,
pasti ada salah satu tembok lain yang akan diruntuhkan,
karena si empunya tahu apa yang aku inginkan,
dan akan membantu mewujudkan keinginanku ...

Sekali Lagi

Sekaliiii lagi,
aku nasehatkan padamu mas Rizky,
berhentilah fokus pada cemas,
fokuslah pada peluang ... ya?

iya iya Din,
memang betul kok,
katanya tu, kalau di kredit, asal punya fotokopi KTP, itu sudah pertanda bahwa itu mungkin,
kalau di cinta, asal masih mau tersenyum, itu juga pertanda bahwa itu mungkin,
tkyu..

Wah hebat ya..

pernah sepintas saya berpikir,
wah hebat ya kita bisa melanglang event di Kebumen,
bisa di Semarang,
bisa di Cirebon...

beberapa saat kemudian,
ternyata saya tahu,
ada yang lebih dari sekedar bolah balik purwokerto-kendal,

Kalau Bandung-Jakarta via Cipularang bayar tol nya sekali jalan saja 36.500,
kalau ke Australia berapa?
ke Mekkah?

ke Amerika?
ke Bulan?
ke Langit ke 7,

ini bulan Rabiul Awal ya kawan ...

Yang Maha Penyayang, Yang Mengajarkan Al Quran,

Surat Ar-Rahman merupakan 1 dari 114 surat yang ada di kitab suci Al-Qur'an. Semua surat wajib saya suka karena Al-Qur'an merupakan kalam Ilahi. Tapi entah mengapa ada kesan tersendiri bagi Surat Ar-Rahman.

Bermula ketika saya berkesempatan mengikuiti training MCB di Semarang beberapa waktu lalu, ketika itu Pa Ary melantunkan surat Ar-Rahman tanpa teks dan membacanya sambil terisak, beliau menangis, dan pikiran sayapun melayang ketempat yang jauh.....

Sejak itu saya mencoba membacanya sambil belajar memaknai artinya, sampai akhirnya bertemu lagi dengan Pa Ary di Menara 165, dan beliau menjelaskan sedikit maknanya, sungguh dahsyat kalam MU ya Allah... hin

surat Ar-Rahman terdiri dari 78 ayat dan 31 ayat berbunyi sama :

FABIAYYI ALAA 'IRAABIKUMAA TUKADZDZIBAANN......( maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan..? )

Yang sudah tertanam

Pohon Ayu
Pohon Meta
Pohon Arif
Pohon Sahal
Pohon Rizky
Pohon Fikry
Pohon Retno
Pohon Akbar
Pohon Puput
...

Berhenti Berlari

Berhenti Berlari, ini saatnya melesat ...
Indonesia menanti,
siapkan amunisi untuk bertarung melawan konflk materialisme,
siapkan sabun mandi, sikat dan pasta gigi, entah tinggal seberapa waktu kita untuk stay di dalam kota,
siapkan hati, sudah tidak ada lagi yang akan cerewet mendikte, semua bergerak dengan nilai tanggung jawab masing-masing

Karena memang ada dua cara untuk mulia
pertama : mencoba untuk tak pernah berbuat dosa
kedua : berkontribusi mulia (positif, luas, bahkan dahsyat)

pilih mana?

selamat untuk menjadi lelah, atau bahkan sangat lelah,
letih, atau bahkan sangat letih,
lapar, atau bahkan sangat lapar,

tapi selamat juga,
karena menjadi mulia, atau sangat mulia,

mulia karena kontribusi (baca=amal jariyah)

yth Pangeran Antasari

maafkan saya pangeran, selama ini yang jadi bahan cerita saya selalu Soedirman terus... padahal panjenengan juga punya andil besar atas kenyamanan dan kebebasan yang saya hirup hari ini,

Pangeran, saya ingin sampaikan bahwa perjuangan babak dua kejayaan bangsa yang pangeran perjuangkan sudah dan sedang mulai dijalankan,

satu tim diantaranya adalah berisi saya dan teman-teman, batalyon saya memang berkeringat deras sehari-harinya, namun yang saya lihat, masih sedikit mereka memahami makna, walau tak pernah diucapkan, saya tau tatapan mengeluh,

Pangeran, apa bisa diceritakan, bagaimana bandingannya dengan team panjenengan dulu? Apa dulu ada HP yang bisa buat smsan? panjenengan dengan tim satu provider atau beda provider? berapa biaya yang habis?

Terus bagaimana sumber dana perjuangan panjengen? apa ikhlas lillahita'ala, ada donatur dari sponsor atau dibangun dengan peluh keringat kemandirian?

Berapa lama panjengena berjuang hingga menjadi dahsyat seperti yang saya kenal sekarang ini? setahun? dua tahun? yang saya yakini pangeran adalah seorang yang becomeng smarter, bukan melulu fokus pada kekecewaan ketidaktercapaian hasil dari target, tetapi mensyukuri selambat apapun proses, asal itu bergerak,

pangeran, sejatinya kami ini jauh lebih beruntung, saya tau waktu itu panjengengan nda pasang speedy, mungkin nominal 495.000 terlalu mahal untuk panejengan bayarkan dulu, mending buat dibagi-bagi untuk kemaslahatan masyarakat,

Namun begitu, apa dengan speedy yang saya pasang hari ini, penggunaanya sudah jauh lebih mulia ketimbang kalau nominal langganan bulanan itu saya wakafkan saja ke masyarakat? ah, saya minta bantuan teman-teman saya nanti untuk menilainya...

Terakhir, yang saya salut dari panjenengan,
walau dengan begitu terbatasnya sarana, panjenegan bisa menjadi dahsyat! itu pasti karena tekun.

tapi saya dan tim saya, dengan fasilitas yang melimpah ruah, kalau tidak didikte kok ya tidak optimal memberdayakan potensi, aset dan fasilitas. Saya bingung pangeran? mendikte seperti seorang diktator, tapi kalau saya acuh, tak ada yang bisa membaca peluang dan mengolahnya...

sudahlah, saya ikhlas dikesankan, ditatap sebagai seorang diktator cap hitler sekalipun,
mau bagaimana lagi? Pangeran, saya tidur dulu, sudah jam tengah satu, ngantuk....

Juni tahun ini mudah2an bisa ke kota panjengan,

Kalau Jenderal Soedirman Punya Blog

Cerita apa ya yang dia publishkan di blognya?
keluh,
peluh,
syukur,
atau semangat?

seberantakanpun team management saya hari ini, saya selalu merasa ini adalah bagian penting dari kontribusi kita untuk keemasan Indonesia yang sudah niscaya,

Sudahlah jenderal, apapun itu saya juga ndak akan pernah membaca blog Anda, terserah panjenengan saja ...

Jarang dirumah

Saya punya 3 adik,
2 yg terkecil ada di rumah,
saya selalu rindu teriakannya, panggilannya, ketika pertama kali saya datang, masuk rumah,

tulus,
bukan karena saya perhatian,
bukan karena saya baik,
bukan karena saya care,
bukan karena saya mempesona,

sebentar lagi, expresi tulus itu akan saya jumpai bertambah satu lagi: ibunya anak-anak

senangnya...

Cinta

proses Agung, bukan Obsesi.
tak perlu timer,
tak perlu trigger,

JANGAN PERNAH CIPTAKAN RUTINITAS

Itu prinsip kepemimpinan saya,
saya pemimpin bukan pejabat,
apa si artinya pergi ke Kudus? ke Cirebon? ke Cilacap?

Saya baru tau kalau itu amatlah dekat, amatlah sangat dekat,
setelah saya membeli peta Indonesia 115.000,

Tugas saya untuk membentuk tim yang tangguh mungkin berhasil,
tapi tugas saya untuk membuat mereka bisa memahami lebih dalam 'makna' sepertinya masih jauh,

setidaknya melihat saya yang jelek ini dengan tidak jelek, itu sudah satu langkah berarti,
saya ingin semua memahami,
bahwa proses ini lebih indah untuk disyukuri, ketimbang dikeluhkan,

mungkin dikira tidak mendengar,
saya tahu suara suara keluhan itu,

mendidik manusia itu memang lebih susah dari mendidik SAPI! dan manusia yang paling susah saya didik adalah diri saya sendiri!!!!!!!!

Dream Stealer

Bukan suara-suara dari jauh yang melemahkan saya,
tapi justru dari yang dekat...

Soklah mau ngomong apa, mau menunjukkan raut muka apa, mau memberikan laporan dalam bentuk apa, mau nulis apa, mau berargumen apa, tak ada obsesi pribadi bagi saya,

Rizky!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Orang yang pernah ditegur karena banyak menyuruh,
memang begitu cara saya ikhlas menjalankan peran saya, ketimbang saya acuhkan.

Orang yang pernah dicibir karena mendikte,
memang kalau tidak didikte pada tidak bisa membaca!!!!!!
membaca di balik raut capek mbah nasi goreng griya satria,
ibu asongan depan masjid agung purwokerto,
bakul es kelapa muda srimaya,

3/5/09

Dilarang mengeluh dengan kata "JENUH"

untuk orang-orang yang mudah mengeluh dan mencap diri "JENUH",

pergi ke perempatan Srimaya, lihat bakul es kelapa muda, sudah berapa tahun dia bertahan disana!!!!!!!!!!

atau duduk di atas brug depan L22 sore-sore tungguin mbah-mbah penjual nasi goreng, tanya, sudah berapa ribu putaran dia memutar-mutar kompleks Griya Satria!!!!!!!

ataukan kita orang-orang yang tiap hari selalu basah dengan lafaz Alhamdulillah, tapi jauh dari SYUKUR??????????

5 Tangga Kepemimpinan

Siap dicintai, berarti siap menjadi pembelajar
Siap mempunyai bisnis, berarti siap dipercayai dan mempercayai orang lain
Siap mempunyai istri, berarti siap menolong orang lain
Siap mempunyai putra, berarti siap mengkader orang lain
Siap menjadi bagian dari masyarakat, berarti menyiapkan diri mendekat mencapai menjadi pemimpin abadi

Dari Facebook Fitri

satu waktu, sudah lama sekali

seseorang berkata dengan wajah sendu

“alangkah beratnya.. alangkah banyak rintangan..

alangkah berbilang sandungan.. alangkah rumitnya.”

***

aku bertanya, “lalu?”

dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk

“apakah sebaiknya kuhentikan saja ikhtiar ini?”

“hanya karena itu kau menyerah kawan?”

aku bertanya meski tak begitu yakin apakah aku sanggup

menghadapi selaksa badai ujian dalam ikhtiar seperti dialaminya

“yah.. bagaimana lagi? tidakkah semua hadangan ini pertanda bahwa

Allah tak meridhainya?”

***

aku membersamainya menghela nafas panjang

lalu bertanya, “andai Muhammad, shallaLlahu ‘alaihi wa sallam berfikir

sebagaimana engkau menalar, akan adakah islam di muka bumi?”

“maksudmu akhi?”, ia terbelalak

***

“ya. andai muhammad berfikir bahwa banyak kesulitan

berarti tak diridhai Allah, bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?”

***

ada banyak titik sepertimu saat ini, saat muhammad

bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar

mungkin saat dalam ruku’nya ia dijerat di bagian leher

mungkin saat ia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta

mungkin saat ia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu

mungkin saat ia dikatai gila, penyair, dukun, dan tukang sihir

mungkin saat ia dan keluarga diboikot total di syi’b Abi Thalib

mungkin saat ia saksikan sahabat-sahabatnya disiksa di depan mata

atau saat paman terkasih dan isteri tersayang berpulang

atau justru saat dunia ditawarkan padanya; tahta, harta, wanita..”

***

“jika muhammad berfikir sebagaimana engkau menalar

tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti?

tapi muhammad tahu kawan

ridha Allah tak terletak pada sulit atau mudahnya

berat atau ringannya, bahagia atau deritanya

senyum atau lukanya, tawa atau tangisnya”

***

“ridha Allah terletak pada

apakah kita mentaatiNya

dalam menghadapi semua itu

apakah kita berjalan dengan menjaga perintah dan larangNya

dalam semua keadaan dan ikhtiar yang kita lakukan..”

***

-Salim A. Fillah-

Faktor-faktor penyebab kesuksesan

1. Bertahan lebih lama
2. Bayar harganya di awal
3. Berfokus pada peluang bukan pada penghambat

Loh? Kok 3 B ya... sama donk kayak rumus menikah :
1. Berani
2. Berilmu
3. (Kata Hilmy) ... Bercermin, haha

Tempe Penyet Depan Darajati

Ngobrol dengan Kusworo, katanya dari Mas Arif :

Urip iku mung telu,
Subhanalloh, sing suci hanya Gusti Allah, maafkanlah salah orang lain, yg terpenting maafkan salah diri kita, yang lalu-lalu ya lalu, (refresh F5, klik file New buka lembaran baru)

Alhamdulillah, kabeh ki kudu disyukuri, (cedhak karo gramedia), bandingin sama sing pada kurang beruntung,

Allahu Akbar, Gusti iku Maha Besar, sebesar apapun masalah, langka sing ora bisa tercover nang Gusti Allah


Lalu, jadi saya teringat nasihat pa Ary
"Ketika masalah datang, berdiri tegap, takbiratul ihram, lantangkan Allahu Akbar... ketika dunia merayu, merunduk sujud, sujud hanya kepada Tuhan bukan kepada dunia", salah satu makna sholat

Perhatian

Mas, :jangan fokus ke person,
:jangan terobsesi ke waktu,
:jangan cuma diam,
:lanjutkan!

begitu banyak orang-orang perhatian pada saya, disekeliling saya

3/3/09

Saatnya Perang Eksternal

Saya suka tantangan ini,
saya menikmati tantangan ini,

Selama ini lelah saya dengan konflik2 internal yang begitu berkelit,
eh sekarang datang badai terpaan dari pandak, dari semarang, wah seru...

ini tandanya sudah mengindonesia,
tandanya kita sudah diperhitungkan

nikmati saja,

Tangguh Finansial-Tangguh Mental

Yang membuat kita tangguh bukan even,
yang membuat kita tangguh bukan warnet,
yang membuat kita tangguh bukan kambing,
yang membuat kita tangguh bukan aqua,
yang membuat kita tangguh bukan ikan,

yang membuat kita tangguh adalah KETEKUNAN!

bertahanlah
tetap tekunlah
berhentilah berkesah

Sobat Padi

SOBAT.., tahukah kau akhir-akhir ini aku tak ada bosan-bosannya memutar-mutar lagu-lagunya PADI di Winamp,
diulang dan terus di ulang, tapi semua tetap terdengar BEGITU INDAH. DI SINI TANPAMU, tak ada tempat bercerita, cerita diriku ketika RAPUH atau bahkan PATAH, karena MAHADEWI. Tapi aku tahu, ini BELUM TERLAMBAT, AKU BISA MENJADI KEKASIH.

Asalkan aku TAK HANYA DIAM, aku bisa memintanya untuk mem-BERI AKU ARTI. Lekat dalam bawah sadarku, bahwa HARMONY itu akan tercipta nanti, SUDAHLAH... aku percaya HITAM hari ini bisa aku perbaiki, dan DEMI CINTA aku siap TERLUKA, akan aku jalankan RENCANA BESAR ini. BIDADARI.., JIKA ENGKAU BERSEDIH, TERUS BERNYANYI-lah, BAYANGKANLAH, SESUATU YANG INDAH akan benar-benar tercipta nanti. KEMANA ANGIN BERHEMBUS, ke LAIN DUNIA sekalipun, SEANDAINYA BISA MEMILIH sekalipun, aku akan memilih untuk melanjutkan PERJALANAN INI.

Sadarilah bahwa SEMUA TAK SAMA, jangan ANGKUH, karena sudah TERLANJUR hati kita tertaut, mari kita makan ODE-ODE yang bentuknya LINGKARAN bersama..

Aneh

Bukankah dari dulu memang kita sudah terbiasa dicap aneh?
disaat semua rajin mengikuti pemaparan dosen,
sendirinya jalan-jalan ke purbalingga, banjarnegara, hanya untuk menjadi loper koran,

disaat semua rajin mengikuti musyawarah anggaran, rapat BEM,
sendirinya mengadakan pelatihan buat anak-anak OSIS, cuma 11 orang pula yang datang,

disaat semua dipuji dengan IPK tinggi,
sendirinya asyik berkenalan dengan pengusaha-pengusaha lokal maupun nasional,

Maka apa bedanya dengan keanehan sekarang,
ke Kampus naik mobil hasil usaha sendiri,
kenal dengan pengusaha dan pakar lifting nasional,
mendapat tawaran dan peluang event dan usaha bernilai juta, puluh bahkan ratus,
disodori sekian banyak surat lamaran kerja,

hidup adalah pilihan,
sebebas-bebasnya setiap dari kita boleh mimilih,
sayangnya,
kita tak bebas menentukan konsekuensinya,

kalau hari ini saya bahagia,
itu konsekuensi atas pilihan saya dulu,

kalau hari ini kalian bingung,
itu juga konsekuensi atas pilihan kalian dulu,

maka, sebelum mengatakan 'iya' atau 'tidak',
timbang-timbanglah benar, konsekuansi atas jawaban itu nanti,
karena hari ini memang kau bisa memilih jawabannya,
tapi besok kau tak bisa memilih konsekuansinya

"rugi, tak punya sahabat sepertimu Rizky..."