Nenek tua yang sakit panas, tanpa keluarga, yang kutemui saat ku berkunjung ke Rumah Pak Darmono.
Kakek tua yang menyepedakan entah sekarung apa, entah jadi duit apa tidak itu, malam-malam waktu itu..
Nenek tua yang menggendong rinjing, berteduh di bawah tritipan sebuah rumah, dengan sisa-sisa tenaga sepayahnya, berdiri, demi menghindari huhan, tak ada payung, tak ada banyak uang yang dinanti untuk dia pulang, Nek, seumur engkau harusnya sudah pensiun, tak usah berlelah-lelah
Nenek tua yang hanya untuk menyeberang jalan di pertigaan klampok harus terlewat puluhan mobil, saya minta maaf, tak tergerak untuk membantu
Banyak orang-orang hebat, yang tak menuliskan keluh kesahnya di blog seperti saya, tetapi selalu mengguratkan semangat di raut wajahnya, Rasanya, ingin saya menempel stiker semangat donk! di keningnya ...
No comments:
Post a Comment