3/31/13

#16 BO Paradigm

Business owner (BO) mempunyai kerangka berpikir atau paradigma yang berbeda dengan manajer atau karyawan.

Karyawan, orientasinya adalah report. BO orientasinya adalah progress.

Manajemen waktu karyawan dibagi antara hari kerja dan hari libur. Manajemen waktu BO dibagi antara own tasking dan delegate tasking.

Bagi karyawan, bisnis tidak boleh mengganggu keluarga. Keluarga tidak boleh mengganggu bisnis. Bagi BO bisnis itu ya keluarganya, anaknya, yang ditimang, dititah, sampai akhirnya jalan sendiri.

3/28/13

#15 Bukan Membangun Bisnis, tapi Membangun Budaya

Nyatanya membangun bisnis bukanlah sekedar membangun bisnis, tapi membangun budaya. Coach Barlian di coaching yang lalu menuturkan ulang apa yang disampaikan oleh Chairul Tanjung, bahwa : di Indonesia itu yang berlaku adalah "Manajemen Contoh". Artinya, orang mudah dikelola, apabila diberikan teladan terlebih dahulu.

Ini beririsan dengan sebuah karya yang pernah saya pelajari bahwa, masyarakat pedesaan di Indonesia kebanyakan berbudaya paternalistik. Makanya untuk membuat perubahan di sebuah komunitas masyarakat, kuncinya adalah adanya figur yang menjadi father. Baru lainnya diam-diam mengikuti.

Dicontohkan dulu bagaimana memaksimalkan penggunaan waktu, membuat ritme kerja yang terrencana, menyikapi kebangkrutan dengan bijak, mengatasi perselisihan dengan cerdas. Baru deh mengangkat tim, mendelegasikan tugas, oke punya nanti hasilnya.

Soal konflik, jangan dipikir serius2 amat lah. Kalau Hilmy tidak pernah mau karena tidak bisa membuat proposal, ya enggak aku marahin. Kalau aku enggak kencang mengikat tali di bak pick up, juga Azis enggak ngomel-ngomel. Atau kalau Azis prindang prinding saat harus membuat instruksi ke orang produksi juga Hilmy enggak banyak komentar.

Yang kurang ditutupi, yang lebih dimaksimalkan, itu saja. Faham kemewahan dan limitasi yang kita miliki, itu bahasanya Mas Ramadian Bachtiar dulu sewaku kita dimentori olehnya.

Semua sikap-sikap yang kita pilih untuk kita ambil itu akan menjadi bukan sekedar lembaga bisnis, mesin pencetak uang belaka. Semua itu akan menjadi budaya, yang akan bertahan jangka panjang dana menular di radius sekeliling kita.

#14 Forum Maiyah Purwokerto, Monggo Dirawuhi...

Semalam akhirnya terselenggara rapat perdana persiapan penyelenggaraan Forum Maiyah Purwokerto yang disepakati diberi nama forum itu "Juguran Syafaat".

Hadir dalam rapat tadi malam adalah para jomblo : Aku, Kusworo, Demas dan ikut serta pula Naim yang setia dan aktif berpartisipasi dengan mendengarkan. Perlu diketahui rapat tersebut terinisiasi akibat obrolan-omong-omong inisiatif beberapa waktu terakhir dengan Kukuh, Hilmy, Pak Chalid, Pak Saratri dan Pak Ilyas.

Forum akan dilaksanakan perdana 13 April besok, selanjutnya rutinan di malam minggu kedua setiap bulan atau sama saja dengan H+1 Kenduri Cinta di Jakarta. Rencana tempat adalah di Pendopo Kawedanan yang sekarang jadi rumah dinas Wabup, atau di depan Sriratu.

Tema yang akan diangkat di pertemuan perdana ini adalah "Baik / Benar / Indah". Nah, mau mengupas apa sajakah tema esok. Monggo dirawuhi saja.

Undangan berasal dari unsur perwakilan komunitas muda, komunitas hoby dan komunitas profesi yang ada di Purwokerto. Jadi acara ini sekaligus sebagai ajang komunikasi lintas komunitas. Ya, begitu adanya. Forum ini beda dengan Maiyah dimanapun, karena setiap Maiyah harus mempunyai ciri khasnya sendiri-sendiri.

Maiyah berarti melingkar. maknanya ada dua : Pertama, peserta di acara ini akan duduk membentuk lingkaran (ubengan) sehingga tidak ada hirarki, tidak ada feodalisme. Bupati sekalipun tidak duduk lebih tinggi. Siapapun yang berbicara nanti tidak ada yang mengkultus2kan dengan pidato, misalnya "Bapak Bupati yang saya hormati, Bapak ini bapak ono dan bapak anu yang saya hormati" dan kemudian baru "serta para hadir yang berbahagia", tidak, tidak seperti itu. (Lebih jelasnya klik disini). Jadi betul-betul melingkar.

Makna kedua : Forum ini adalah lingkaran dari berbagai komunitas dari komunitas jalanan sampai gedongan, komunitas sejarah sampai calon2 pembuat perubahan. Mereka semua sekali-sekali dipertemukanlah. jangan jalan sendiri-sendiri.

Seperti apa pastinya, monggo dirawuhi saja. Mudah2an tidak menyesal datang. Karena ini forum bukan obrolan omong kosong, bukan juguran omong kosong, tapi juguran syafaat. Nawaitunya rengeng-rengeng menyapa Kanjeng Nabi dan menawar kepada Allah, agar kita dipilih-Nya untuk kebagian cahaya-Nya.


"metode penelitian yang ditawarkan manusia hanya sampai pada tingkat fenomena atau gejala alam dan sosial, yang hanya merupakan bagian kecil dari kehadiran Allah. Istilahnuurun ala nur sungguh luar biasa. Cahaya yang berlapis-lapis, dan manusia diperintahkan menuju cahaya ! Karena cahaya berlapis-lapis, berarti tidak ada kata berkesudahan. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya.” boleh jadi orang yang dikehendakiNya, untuk diresapkan keimanan dan al-Qur-an ke dalam dadanya. Ini hak prerogratif Allah, dan manusia harus mencarinya, atau menawarkan diri kepada Allah agar dipilih untuk diberi cahayaNya."--Saratri Wilonoyudho. (dari sini)

3/26/13

#13 A Salah B Salah : Enjoying Life

Jadi ternyata buah simalakama memang bukan mitos, tapi memang fakta adanya. Ketika menyelesaikan garapan dengan santai, let it flow. Itu dianggap salah. Karena tidak menantang-menantang amat. Beda sama marketing bank yang ditarget sedemikian rupa lengkap dgn fasilitas dan presurenya.

Nah, ketika kok mencoba men-switch ke sebaliknya, lebih mempresure diri. Tetap menjadi salah juga karena enak aku masih single, belum berkeluarga, jdi bisa siang malam ngegarappun gak masalah. Hahaha, begitulah serunya hidup.

Disalahkan orang ya biasa saja, tidak usah dirasa2 amat. Karena memang selamanya selalu ada celah untuk dianggap salah. Padahal ya belum tentu to? Sebagai single apa pentingnya meng up presure utk lebih cepat mencapai target. Bukannya yg lebih berkepentingan atas target yang lebih besar adalah yang sudah berkeluarga... Enjoying life..

#12 Tukang Ngamen Naik Haji

Ngamen, adalah profesi yg sangat tidak membuat simpatik orang. Maka wajar, ada sedikitnya dua temanku yg punya prinsip : anti ngasih duit ke pengamen. Si andri, anti karena anak muda yg ngamen dia simpulkan sbg anak muda yg malas. Nggak cari duit dari kerja yang lazim saja. Dan si aan, anti karena menurut keyakinannya musik itu haram.

Dan aku sendiri tidak anti, tidak juga pro. Atau bahasa lainnya adalah : mencla-mencle. Hehe.. Aku cuma pernah menempel stiker di kaca depan rumah : NGAMEN BAYAR! Tulisan stiker itu just untuk men-deghaust bahwa tuan rumahlah yg sejatinya punya otoritas untuk mengijinkan atau tidak mengijinkan seseorang membuat suara dihalaman rumahnya.

Persoalan ijin ini bukankah lebih duluan, sebelum masuk ke ranah : boleh ngasih uang, haram ngasih uang, ngasih uang hari jumat doank Dll. Dan betapa ngamen menjadi sebuah pekerjaan yang mulia, yang pekerjaan ini dilakukan oleh seorang ibu muda, malam hari, yg tidak punya akses penghasilan. Karena memilih antara menjadi buruh pabrik vs momong anak secara waktu bagai memakan buah simalakama.

Dia akhirnya memilih pergi ke tukang elektronik, pesen speaker yg bisa nyambung ke hp. Pergi ke konter hp, beli beberapa album mp3 karoke. Latihan nyanyi dirumah dan beraksilah menyanyi di atas bus. Dia lebih memilih pekerjaan tidak simpatik semacam itu, karena nyanyi di atas bus minta recehan lebih possible untuk mengantarkan dia naik haji, ketimbang jadi lonte.

#11 Enjoying Sinar Jaya

Establishing shootnya purwokerto ya sinar jaya. Bis yang ada di setiap terminal di ibukota dan ada juga di kota sekitarnya dan kebanyakan armadanya melintas di purwokerto. Awak bus dan penumpangnya juga kebanyakan ngapak2.

Hari ini setelah sekian lama aku menaiki bis ini, bis pemberangkatan merak tujuan bobotsari ini aku naiki tadi dark agen bojanegara, dekat pintu tol cilegob timur. Jam 2 tadi bis patas ac 2-3 ini datang. 80.000 tiketnya. Ini adalah satu2nya maskapai darat yang melayani rute cilegon purwokerto tanpa oper.

Heum, nyaman juga walau armada lumayan tua. Aku sangat menikmati perjalanan ini. Sang supir naga2nya disiplin menjaga batas atas kecepatan, jadi bus yang full-seat ini jalannya stabil.

3/25/13

#10 Super Bawang

Orang eropa dulu jauh2 mempertaruhkn nyawa, menghabiskan waktj berbulan2 pergi menjelajah samudera, untuk mencari di indonesia rempah2. Dan salah satu rempah2 itu adalah bawang.

Bawang itu tercipta untuk menjadi bagian dari bumbu dapur. Bawang itu super. Super kenapa? Super karena bawang tidak narsis. Buktinya coba si lihat, begitu sudah jadi masakan, apa kelihatan si itu bawang? Sudah teruleg bersama didalam masakan.

Tapi sekalipun ngga kelihatan, bawang memberikan peranan yg penting bagi masakan. Buktinya, wlw sekarang harga bawang naik 2-3 kali lipat, orang tetap.mau rela rela membeli bawang. Sampai tembus 100.000/kg tetap saja mau dibeli.

Jadilah bawang, nggak harus karya kita diakui orang, kontribusi kita diakui orang, yg penting orang membutuhkan kita, dan mau membayar mahal kita.

#9 pidato feodal di negeri egaliter

Kita katanya negara republik bin demokrasi. Anti dengan kerajaan, karena kerajaan itu feodal. Tapi kok ya saban pejabatnya sambutan dari pembukaannya aja udah feodal banget : bapak menteri yg sy hormati, bapak ini, ibu ono yang saya hormati. Dan tak lupa para hadirin yang berbahagia.

Kalau memang egaliter, format pembukaan pidato harusnya diubah : warga sekalian yang saya hormati. Rasa hormat ini termasuk pula untuk pak menteri, pak ini dan bu ono yang hadir disini pula bersama kita.

Enak mana kedengarannya coba? Nggak enak karena nggak biasa, enak karena biasa

3/15/13

#8 jurusanku bagian kecil dari hidupku

Aku jurusannya informatika, terua dilanjut telekomunikasi, nanti kalau ada mood ya lanjut ke ilmu komputer. Wehe...

Tapi apakah kampus2ku itu berhak aku tuhankan untuk menjadi penentu hidupku. Sehingga kalau aku mengerjakan yang diluar jurusanku aku disebut salah jurusan?

Jurusan oh jurusan, apa juga alasan itu dijadikan garia hidupmu. Seberapa besar si kapasitas kampus sehingga engkau rela saja memberikan legitimasi untuk menjadi penentu hidupmu?

3/13/13

#7 Nira Super

komoditi yang sedang aku geluti bernama gula kelapa kristal, atau gula serbuk, atau gula semut, atau gula palm atau brown sugar atau gula merah yang dihaluskan sehingga bentuknya butiran-butiran.

Kalau gula merah cetak, yang biasanya berbentuk bumbung, bathok dan koin, semua orang sudah mengenalnya. dari pasar tradisional sampai pasar modern gula ini tersedia. Tahukah bahwa praktek mafioso di komoditi gula ini sudah membuat gula yang seharusnya memberikan efek memaniskan yang dia gulai, pada akhirnya justru nyampah di perut atau bahkan bisa berdampak racun dalam jangka panjang?

Ya, pengrajin gula merah kelapa maupun gula merah aren yang nakal tidak segan-segan mencampuri benda-benda tambahan mulai dari natrium bisulfit (zat kimia buatan yang berfungsi untuk mengeraskan), atau manggar (bulir2 bunga kelapa), nasi aking, tepung krekel (singkong yang dijemur kemudian digiling halus), hingga sisa produksi minuman serbuk m*rimas dan semacamnya.

Hii, mengerikan bukan kalau dalam gula merah atau gula jawa yang kita konsumsi ada campuran zat-zat begituan? Zat-zat itu dicampurkan semata-mata untuk tujuan mendulang untung semaksimal-maksimalnya. salah satu alasannya, dengan adanya tambahan zat itu, berat gula mereka jadi bertambah. sungguh picik, karena mereka para produsen tidak berfikir mengenai dampak negatif bagi yang mengkonsumsi.

Oleh karena itu amannya adalah, satu : belilah gula langsung di dapur produsen/pengrajin gula. Dua : sebelum memakai gula jawa, encerkanlah dulu terus amati ada endapan apa saja , kemudian saring sampai bersih. Atau cara ketiga : konsumsilah gula merah kristal, bersih tidak ada bulir2 bunga kelapanya apalagi nasi aking, tahan lama karena kandungan airnya minimum dan yang pasti terbuat dari nira kelapa pilihan, kualitas nomor satu. Para penderes bilang, nira super.

3/11/13

#6 Intansurulloha Yansurkum...

Orang mapan itu kalau... kalau sudah punya nomor induk pegawai (NIP). Kalau sudah diangkat jadi karyawan tetap di perusahaan BUMN. Kalau sudah bisa memasukkan anaknya ke kepolisian dengan terlebih dahulu mengirimkan sumbangan sukarela ke pos polisi. dll.

Aku mencoba sok menafsir-nafsirkan Quran Surat Muhammad ayat 7. ingat ya menafsir2kan, bukan menafsirkan, beda loh. Karena aku bukan ahli tafsir makanya aku tak berani menafsirkan, tapi sebagai subyek yang dikirimi wahyu oleh Allah maka dengan segala kebodohanku aku menafsir-nafsirkan.

...Intansurulloha yansurkum, wayutsabbit aqdaamakum 
.. barangsiapa menolong agama Allah, maka Allah akan menolongmu, dan meneguhkan kedudukanmu

mapan, alias teguhnya kedudukan, didapat bukan dengan nyuap untuk diterima di kepolisian. menempuh segala cara untuk bisa jadi pegawai. berpikir ndunya untuk mendapatkan karier terbaik di BUMN. pindah-pindah jadi kutuloncat di perusahaan swasta satu ke perusahaan swasta lainnya. Tidak, tidak dengan semua itu. kalau mau mapan, cukup dengan menolong agama Allah.

Imbalan dari menolong agama Allah ada dua :
1. Allah menolongmu
2. Meneguhkan kedudukanmu

nah loh, mantep kan? imbalannya dobel.

Lalu, bagaimana caranya menolong? dengan melakukan sweeping yang tidak pada puasa? mengusir gelandangan dengan membuat pagar tinggi-tinggi di mesjid, sampai2 mesjid mirip gereja yang dibukanya cuma saat ibadah? atau dengan bagaimana cara menolong agama Allah?

Silahkan tadzaburi sendiri maksud dari menolong agama Allah, aku cuma berikan ilustrasi. bahwa Allah itu tanpa ditolong kita juga bisa sendiri kok. Analoginya adalah Persebaya tanpa pertolongan kita bisa kok tetap menang bertanding. Justru kalau kita nimbrung ke lapangan malah ricuh jadi pertandingan kacau berantakan bisa-bisa.

Tugas kita menolong tim kesebelasan itu cukup dengan bersorak-sorai menyemangati, damai saat menonton, akur di perjalanan menuju stadion. Nah itu saja sudah lebih dari cukup untuk menolong.

Mensuporteri Allah, itu sudah bernilai menolong. Tidak usahlah sampai merusak-merusak, sekalipun dengan kedok sweeping kemaksiatan. Pertanyaannya bagaimana mensuporteri Allah? Ya kalau Allah mencintai syukur, ya jadilah pribadi yang pandai bersyukur. Kalau Allah Mahatinggi, ya capailah prestasi puncak. Kalau Allah Al Mukmin, ya jadilah pribadi sejujurmungkin lah kita.

Yang namanya supporter kan intinya PRO, jangan ketika Persebaya kebobolan gol justru kita sorak sorai, bukan superter itu namanya.




#5 Rahasia Durasi

Cak Nun kok ya bener lagi, kalau yang nikmat itu bukan saat bebas-sebebas2nya, tapi justru saat kita dibatasi. Kalau kamu mengirim proposal lomba, panitia lomba yang baik akan memberikan batasan lembar maksimal proposalmu. Ya, karena kalau kepanjangan, berarti ada yang tidak penting ikut dimuat.

Kalau kamu membuat video, kok durasinya panjang.... sementara bisa diperpendek, berarti belum efektif itu video untuk menyampaikan informasi. bisa-bisa malah membingungkan para penonton.

kalau kamu berproses kok ubek-ubek itu-itu saja dalam waktu yang lama, berarti ada yang keliru barangkali. Maka yang super adalah, yang bisa diselesaikan dengan pendek, singkat, sederhana, tidak usah dibuat bertele-tele.

#4 SuperResepsi


WO atau Wedding Organizer lagi-lagi meninggalkan cap kurang sedap buatku. Kenapa? Karena WO telah menjadi bagian dari yang mengaburkan mana subyek dan mana obyek event. Telah membuat jurang inferiorisasi tamu dihadapan mempelai. Padahal, apa tidak mikir, sudah jauh-jauh dan rela-rela tamu datang, transport sendiri, ngamplop pula, meninggalkan sejumlah agenda hanya untuk datang resepsi. Eh sampai di tempat resepsi cuma dapat kesempatan salaman, paling seperempat menit. Untung ada bonus cendol, sate dan es krim.

Kalau aku ditanya, saat nikah nanti kenapa membuat resepsi?
a. untuk bertemu dengan para tamu memohon doa restu
b. untuk menjadi fotomodel sehari

jawabannya ya A to?

lantas kenapa, ketika masih ada tamu, kok penganten disibukkan dengan kamera?tamu, kerabat, keluarga suruh nonton model dadakan, gitu? Kalau memang tamu itu dipentingkan oleh WO, ya nanti to acara fotomodelnya, apa biar bisa pulang gasik gitu?kalau komersial minded ya begitu itu.

Tapi ya begitulah, tahayul terjadi dan begitu lestarinya. sampai tidak jelas, saya bikin ini ngapain ya? saya begitu untuk apa ya? tahunya, karena saya sedang begini ya saya membuat itu, karena saya sedang begitu ya saya membuat ini seperti orang-orang lainnya gitu.

SuperRESEPSI itu justru terjadinya disaat ijabqabul. saat para tamu begitu diarep-arep doanya, baik tamu dari kalangan manusia, malaikat maupun dari para penghuni langit. Karena moment itu memang benar-benar bukan peragaan fotomodel.

#3 Manajemen Gosip


Ternyata gosip kalau di manaj dengan baik, akan menjadi alat pemasaran. Gosip sampah kantong plastik yang jumlahnya makin meresahkan misalnya, bisa jadi alat jualan untuk sebuah perusahaan tas ramah lingkungan di Bandung. Kemudian gosip ancaman gula tebu terhadap kenaikan gula darah yang berdampak pada resiko diabetes, dijadikan alat jualan bagi produsen gula sehat.

Maka di jaman seperti sekarang ini, menjadi ada yang kurang menjual sesuatu eh hanya 'product knowing', sebatas mengenalkan produk kita kepada konsumen. ketika kita bisa mengelola gonsip, kita bisa membangun urgensi produk kita dihadapan konsumen.

tapi ya itu, harus tetep pakai hatinurani ya. jangan sampai menjual gosip kemiskinan, gosip kemanusiaan dan lain-lain yang tidak semestinya dijual.

#2 Pedagang Super : Pedagang Kaki Dua


Aku adalah orang yang seringkali terkagum-kagum dengan rakyat bangsa ini. Salah satunya adalah dengan kaum yang disebut PKL atau pedagang kaki lima. Mereka adalah korban kekurangmampuan atau bahasa kerennya disfungsi pemerintah yang tidak sanggup menyediakan lapangan rejeki bagi rakyat-rakyatnya.

Karena mereka tidak mau merepotkan pemerintah, maka mereka berinsiatif sendiri untuk mengisi perut mereka dengan modal sendiri, ide sendiri, resiko sendiri dan hasil dinikmati sendiri (dipotong retribusi dan uang paguyuban yang tidak jelas juntrungannya).

Tapi pemerintah ternyata bukan cuma disfungsi, tetapi bahkan sudah durhaka. Siapakah pemerintah yang durhaka itu? Yakni pemerintah yang menggusur paksa PKL dan memasang rambu PKL dilarang berjualan disini. Nah tuh, bayangkan saja, sudah tidak diberi lapangan rejeki, eh ditambah lapangan untuk sekedar memarkirkan gerobag roda tiganya saja dilarang. Brengsek tidak itu si pelat-pelat merah yang berbuat begitu?

Tapi namanya rakyat, hatinya memang superjembar. dia yang tadinya kaki lima, yakni dua kaki miliknya sendiri + 3 kaki lainnya berupa roda yang berjumlah tiga digerobagnya, akhirnya mengamputasi kakinya. Kini hanya menjadi PKD alias pedagang kaki dua. Sumpah ini beneran ada, coba si di alun-alun, mereka cuma membawa baki dan menenteng tas, demi bisa mencari sesuap nasi tanpa dirongrong satpol PP.

terakhir kemarin aku melihat di sekitaran Taman Budaya Jogja, seorang PKD membawa baki di atas tangan kanannya berisi cilok, dan tangan kirinya menteng tas kresek berisi dua botol saos yang gantungan tas kreseknya sudah tipis nyaris putus dan pasti sakit di jari tuh saking tipisnya. Mau aku ambil gambarnya kemarin, tapi tidak tegalah. Trenyuh dengan perjuangan dia, trenyuh dengan keluasan hatinya dia, yang tidak cuma menuntut pemerintah, tetapi memilih mencari jalan sendiri.

Dengan status PKD alias pedagang kaki dua itulah, mereka terbebas dari penertiban kaki lima, terbebas dari rambu PKL dilarang berjualan disini. Yah, aman, karena sejauh ini aku belum menemukan rambu Pedagang Kaki Dua dilarang berjualan disini.


#1 SuperHABIBIE



Beberapa bulan lalu heboh pemberitaan tentang mantan presiden Habibie yang dikata2i oleh orang Malaysia. Habibie dibilang menjual bangsa lah, antek ini itu lah dan seterusnya. Hahaha... tapi yang menarik adalah, Habibie sama sekali tidak terrangsang untuk tempramen. Beliau kalem-kalem saja, menanggapi dengan senyuman. Itulah hebatnya Habibie, begitu jembar hatinya untuk menampung semua suara sumbang, getir, pahit, bermuatan fitnah semua terkunyah lezat oleh Habibie.

Tapi itu barulah Habibie. Masih ada yang lebih, siapakah itu? Yang lebih dari itu adalah SuperHABIBIE. Sebuah fase hidup yang tidak ringan dilalui si super ini, ketika perusahaan yang ia bangun dengan peluh keringat, dengan pengorbanan atas waktu dan perhatian untuk istrinya, pokoknya atas dedikasi penuhnya. Eh, ketika sudah siap diterima pasar internasional selangkah lagi, perusahaan stratetegis penerbangan nasional itu, PTDI, ditutup.

Konspirasi besar nan jahat yang didalangi industri penerbangan Barat ini benar-benar keterlaluan bersikap terhadap karya super anak negeri. Tapi dasar seorang yang super, Habibie bisa melaluinya. Bahkan sampai hari ini Habibie masih menantang pemerintah, kalau pemerintah mau memberikan 5 triliun saja, Habibie bisa buatkan pesawat yang lebih canggih dari yang pernah dibuatnya dulu. Dan investasi itu akan kembali ke negara berkali-kali lipat.

Yah, pantas saja Habibie tidak bergeming ketika dikata-katai oleh si Malaysia. Karena cobaan yang lebih berat ribuan kali lipat terkait PTDI saja, beliau berhasil melaluinya. Aku pikir, kita-kita yang masih memble ini malu menyaksikan kebesaran jiwa seorang Habibie. Kalau masih punya pikir, dan kalau masih punya malu si.

Beyond Propaganda

Kata orang SUPER SEMAR alias Surat Perintah Sebelas Maret itu cuma propaganda. Propaganda siapa ya?Amerika? Pak Harto? atau entahlah. 

Dan kataku, kita ini hidup dilingkaran propaganda-propaganda yang sebagian kita sendiri yang membuat propaganda-propaganda itu. Kalau begini harus begitu, kalau begitu harus begini. Kalau yang lain pada begini, maka aku juga. Kalau yang lain tak pernah begitu, kenapa aku perlu begitu? dan seterusnya. 

Mari kawan-kawan yang berhati baik, jadi pribadi super yang meng-atas-i lingkaran propaganda-propaganda yang kita buat sendiri. Kalau belum bisa meninggalkan propaganda-propaganda itu, minimal kita sadar kita sedang didalam atau diluar propaganda, propaganda itu kosntruktif atau destruktif, kemana juntrungan dan darimana asal propaganda itu, dan seterusnya. 

Selamat menjalani bulan maret yang sebentar ini.

New Jakarta


jokowi yang belum ada 200 hari acan memimpin DKI sepertinya sudah berhasil mewujudkan jakarta baru. all new jakarta. mungkin lebih tepatnya yang cerita orang jakarta aja dah. maka ada dua pelajaran yang bisa kita petik :

1. nasehat mas Djengkols.ilham : buatlah film atau karya apapun yang "jokowi", yang out of box.
2. jangan saklek melihat realita sekarang sebagai kitab sucimu, sehingga yang diluar realitas sekarang adalah mustahil. mulai percayalah pada hal2 baik yang belum kejadian.

maka tidak usah merasa mustahil, kalau beberapa tahun lagi ada pemukiman di dasar laut di teluk Jakarta, ada deep tunnel ada MRT atau hal2 yang selama kepemimpinan foke mustahil B-G-T.

Pionering


dalam pramuka ada kegiatan namanya pionering. aku mengartikan secara bebas sebagai, "kegiatan perintisan" atau "penghadiran kebaruan". di gula, aku dan timku masih terhitung merintis, karena belum juga genap 2 tahun. aku hanya ingin berbagi betapa pentingnya jiwa pramuka yang diajarkan oleh (alm) Pak Diro pembina pramuka saat SMP dulu, bahwa ternyata jiwa pramuka juga harus ada dalam bisnis.

misalnya dalam kegiatan pionering gula ini. wong namanya merintis, ya enggak bisa langsung mudah, lancar, mulus semulus pahanya cherry belle. tidak bisa begitu.

pasti ada batu sandungan. yang harus kita akui bahwa sandungan itu berasal dari keterbatasan dan keburukan masing-masing diantara kita anggota tim. nah disinilah paradigma 80:20 harus kita pakai, jangan pakai paradigma hakim. kenapa? karena kita masih merintis. apa itu paradigma hakim? yakni kalau ada diantara kita yang bikin salah, langsung dihakimi, didakwa, divonis kemudian dihukum.

bukan begitu caranya. dalam fase merintis yang dipakai adalah 80:20. yakni 80% konsentrasi menjaga psikologis, dan 20% konsentrasi menjaga strategi. artinya, kalau ada yang bikin salah di bagian strategi, janganlah dilebar2kan ke sisi psikologi, nanti koreng seujung kuku bisa jadi panu sebadan. karena psikologi adalah dominan dan strategi adalah resesif.

kalau memang permasalahannya di strategi, ya sudah back up saja, ambil alih, tegur, perbaiki, restart program, instal ulang system, kembalikan ke relnya. make it simple lah.

All is Well


nanti kalau begini gimana?nanti kalau begitu gimana? pertanyaan seperti itu yang terlalu sering, akan membuat kita paranoid. membuat kita lebih nyaman jalan ditempat ketimbang berlari, walau didepan mata ada peluang yang membuat meler air liur. bukankah pak Purdi E Chandra sudah mengajarkan, bukan "nanti gimana", tapi "gimana nanti".

semua akan baik-baik saja, percaya saja itu. selagi berproses dan belum menjadi baik, yakini saja bahwa proses belum selesai, nanti kalau sudah saatnya proses kita selesai, akan baik hasilnya kok. all is well. kulak pengetahuan kesana kemari cuma ditumpuk di rak buku, tidak di-aji-kan menjadi ilmu ya begini ini. jadilah kita menjadi pembangkang atas buku-buku yang kita baca sendiri, "rich dad poor dad", "cracking zone", "cara jadi pengusaha gila", dll. coba dibaca lagi dah buku-buku itu, kalau masih menjadi masalah.

All New Sentra Gula


ibu tri mumpuni adalah sosok yang sangat disegani oleh hilmy. dia mencari penyandang dana, menyusun konstruksi mikro hidro dan bersama-sama masyarakat membangun pembangkit tenaga listrik dari SDA disekitarnya, untuk kemudian listrik itu dijual ke PLN dan rakyat menerima hasil penjualan listri itu untuk kemaslahatan bersama-sama.

itulah konsep social-entrepreneurship yang paling pas diterima, dimana ibu trimumpuni tidak menjadi bagian dari owner atas usaha bersama yang dibangunnya bersama masyarakat, ibu tri mumpuni merelakan untuk menanggalkan semua jejak kontribusinya, biar masyarakat yang sepenuhnya menerima manfaatnya.

ini pula yang ingin dilakukan hilmy di kelompok tani gula kelapa kristal yang dia bentuk. setelah peralatan lengkap, pola produksi jadi, pangsa pasar memadai, ya ditinggal. dilepas. sekalipun pada saat pelepasan itu kental dengan nuansa fitnah dan pembunuhan karakter, bukan jadi soal. gitu aja kok repot

kini saatnya membangun sentra gula kelapa kristal baru, di daerah yang merasa terbantu kalau kita ada. kalau daerah yang tidak sudi di bantu, ya sudah tidak usah, nanti kalau teriak minta tolong, juga mohon maaf kalau saya tidak mencoba untuk bisa mendengar.

All New L22


dari yang semula bernuansa gudang, kini dipermak agar ada aura office nya dikitlah. dari yang berwarna krem, kini sudah jadi lebih teduh, ungu. dari yang rimbun rerumputannya, kini dicukur lebih tipis.

tapi pohon belimbingnya tetep. keterbukaanya juga tetep, siapa saja boleh kesini, berapa lamapun tak perlu ijin RT, ngapain ajapun, tak ada tarif apapun, tak dipersoalkan untuk urusan apapun. silahkan disini sibuk dengan tools yang ada yang bisa dimanfaatkan, dengan partner yang ada yang bisa brayan, dengan hatinya sendiri-sendiri atau kalau tidak sibuk dengan semua itu, silahkan istirahat, pagi siang sore malam tak masalah bercengkerama dengan kasur.

bahwa hidup bukan tuntutan lingkungan, hidup bukan kejar-kejaran target, hidup bukan cepat-cepatan kaya, hidup itu lebih dari sekedar itu. karena itu bebaskan diri dari semua tuntutan, hasrat kejar-kejaran, ketergesa-gesaan berproses dan ketidakmampuan berkontemplasi.

DSLR Baru


dapat hadiah kamera 7jutaan dari kompetisi video documentary-nya british council indonesia yang disebut dengan even CJC adalah sesuatu yang sangat aku, hilmy dan rini syukuri. dengan bekal persiapan dan wawasan yang alakadarnya, eh bisa berproses sampai sejauh ini, senang rasanya.

terima kasih buat mas miko, kusworo dan orang-orang yang tidak bisa disebutkan satu persatu adalah hal yang tidak ingin aku sampai terlalai mengucapkan. tanpa tripodnya mas miko, tanpa mejanya kusworo ya jadi apa kita.