3/11/13

#2 Pedagang Super : Pedagang Kaki Dua


Aku adalah orang yang seringkali terkagum-kagum dengan rakyat bangsa ini. Salah satunya adalah dengan kaum yang disebut PKL atau pedagang kaki lima. Mereka adalah korban kekurangmampuan atau bahasa kerennya disfungsi pemerintah yang tidak sanggup menyediakan lapangan rejeki bagi rakyat-rakyatnya.

Karena mereka tidak mau merepotkan pemerintah, maka mereka berinsiatif sendiri untuk mengisi perut mereka dengan modal sendiri, ide sendiri, resiko sendiri dan hasil dinikmati sendiri (dipotong retribusi dan uang paguyuban yang tidak jelas juntrungannya).

Tapi pemerintah ternyata bukan cuma disfungsi, tetapi bahkan sudah durhaka. Siapakah pemerintah yang durhaka itu? Yakni pemerintah yang menggusur paksa PKL dan memasang rambu PKL dilarang berjualan disini. Nah tuh, bayangkan saja, sudah tidak diberi lapangan rejeki, eh ditambah lapangan untuk sekedar memarkirkan gerobag roda tiganya saja dilarang. Brengsek tidak itu si pelat-pelat merah yang berbuat begitu?

Tapi namanya rakyat, hatinya memang superjembar. dia yang tadinya kaki lima, yakni dua kaki miliknya sendiri + 3 kaki lainnya berupa roda yang berjumlah tiga digerobagnya, akhirnya mengamputasi kakinya. Kini hanya menjadi PKD alias pedagang kaki dua. Sumpah ini beneran ada, coba si di alun-alun, mereka cuma membawa baki dan menenteng tas, demi bisa mencari sesuap nasi tanpa dirongrong satpol PP.

terakhir kemarin aku melihat di sekitaran Taman Budaya Jogja, seorang PKD membawa baki di atas tangan kanannya berisi cilok, dan tangan kirinya menteng tas kresek berisi dua botol saos yang gantungan tas kreseknya sudah tipis nyaris putus dan pasti sakit di jari tuh saking tipisnya. Mau aku ambil gambarnya kemarin, tapi tidak tegalah. Trenyuh dengan perjuangan dia, trenyuh dengan keluasan hatinya dia, yang tidak cuma menuntut pemerintah, tetapi memilih mencari jalan sendiri.

Dengan status PKD alias pedagang kaki dua itulah, mereka terbebas dari penertiban kaki lima, terbebas dari rambu PKL dilarang berjualan disini. Yah, aman, karena sejauh ini aku belum menemukan rambu Pedagang Kaki Dua dilarang berjualan disini.


No comments:

Post a Comment