4/30/10

Sebaiknya Jangan Diulang

Seseorang meminjam Digicam kemarin, saat meminjam orang itu mengucapkan, "maaf ya merepotkan". Kalimat biasa itu menjadi tidak biasa karena dia ulang-ulang berkali-kali. Hm, saya jadi teringat nasehat dari Pa Fahrur dulu, mengucapkan "terima kasih" atau "maaf" sekali saja, jelek kalau diulang-ulang, atau bahasa gaulnya bukan jelek, tapi lebay.

Itu adalah alasan pertama dari dua alasan kenapa sebaiknya ucapan "maaf ya merepotkan" sebaiknya jangan diulang. Lalu, apa alasan kedua? Alasan kedua adalah bahwa sikap merepotkan itu sebetulnya tidak pas disandingkan dengan kata maaf, karena orang itu harusnya senang bisa merepotkan orang lainnya. Dengan kesediaan dia merepotkan, berarti orang itu terpakai, berguna.

Ya, maaf itu kalau tidak merepotkan, maaf itu kalau mengabaikan, kalau tidak memakai, tidak menggunakan. Setiap orang senang digunakan, tandanya masih berguna. Biar tetap berguna, teruslah tambahkan ilmu pada diri kita, karena banyak orang lain lebih bisa digunakan ketimbang kita.

No comments:

Post a Comment