Orang Jawa terkenal sangat kental basa-basinya. Bahkan untuk sekedar pamitan saat bertamu, basa-basi sebagai ekspresi kesantunan dan kecerdasan emosinya hingga berlevel tujuh.
Pertama : "Kadosipun niki badhe pamit rumiin" (Sepertinya ini saya mau pamit dulu).
Begitu GeErnya takut kepulangannya membuat sedih si empunya rumah (padahal asilnya mah si empunya rumah malah senang, hehe) maka sebelum pamitan sesungguhnya ada acara pra pamitan, menggunakan kata "sepertinya".
Kedua : Berpamitan
Inilah inti dari serangkaian seremoni pamitan yang sesungguhnya, bagi bukan orang Jawa sebenarnya ini saja lebih dari cukup.
Ketiga : "Niki maturnuwun sanget lho" (Mengucapkan terima kasih)
Mengucapkan terima kasih, tidak peduli disuguh atau tidak tadi, tidak peduli dioleh-olehi atau tidak, ya diterimakasihi saja item-item yang ada walau beberapa mungkin meksa.
Keempat : Bersalaman
Salaman sebagai aksi kongkrit sebuah seremony pertemuan maupun persiapan, tentu diiringi dengan senyuman yang termanis dan kata-kata basa-basi pengiring yang bentuk dan jumlahnya tergantung tingkat kepandaian masing-masing
Kelima : Sambil naleni sepatu bercakap-capak seperlunya lalu ditutup dengan ucapan "pareng" (permisi)
Ya begitu deh.
Keenam : Saat kendaraan mulai melaju mengklakson sambil uluk salam "Assalamu'alaykum"
Klakson itu penting, untuk mobil-mobil yang sudah menggunakan power window biasanya dengan membuka kaca. Tapi untuk yang bertamu menggunakan becak, cukup dengan meminta pak tukang becak memelankan genjotannya.
Ketujuh : Sesampainya dirumah sms lagi "Kolowau saestu maturnuwun sanget lho"
Ucapan terima kasih lagi, kali ini beda, lebih tinggi levelnya, karena ada kata "saestu" (benar-benar).
Hahaha....
No comments:
Post a Comment