5/1/13

#1 Membaca Sejarah

"Bukannya sibuk membaca sejarah, orang sekarang lebih suka sibuk membuat sejarah", Andrea Hirata

Sudirman kena TB paru-paru, sehingga dokter mengamputasi sebelah paru-parunya. Dengan paru-paru setengah, puncak pengabdian beliau untuk bangsa, beliau torehkan. Ketika Soekarno & Hatta diciduk Belanda di Istana Negara Yogyakarta. Benar-benar eksistensi NKRI hanya ada di tangan Tuhan dan tandunya Panglima Besar Sudirman.

Kalau sampai tandu yang berisi Panglima Besar itu terdeteksi mobiltasnya dan terjatuhi bom oleh moncong merah Belanda. Habislah NKRI. Ketika pengabdian sudah memuncak, maka Soedirmanpun berupang di tempat yang mulia, bersemayam di hati setiap rakyat Indonesia hingga namanya menjadi nama jalan arteri di kota-kota besar di Indonesia, dan makamnya di Taman Makam Pahlaman Kusumanegara Yogyakarta berada di Blok-A yang VVIP bersama istri tercintanya.

Belum lagi ganjaran surga, atas pengabdian beliau yang memuncak itu.

Ziarah ke Makam Panglima Besar Sudirman, TMP Kusumanegara Yogyakarta

No comments:

Post a Comment