4/28/15

Wudhu

Pemahaman "Wudhu" yang dijelaskan oleh Sabrang buatku sangat membantu meredam gaduh dipikiranku. Gaduhnya berada di simulator tingkat lanjut seperti Tris Prior sedang disuruh melawan dirinya sendiri.

Kerja keras itu bukan soal hasil uang. Tapi soal martabat. Disinilah kamu harus menemukan esensi wudhu martabatmu. Egois namanya ketika kamu mempertahankan untuk ingin dikenal sebagai orang yang paham, sementara kamu melalaikan izzah martabat. Tapi kentut kamu, kalau atas nama izzah martabat kamu memilih mengesampingkan kenaifan sosialmu sebagai atas nama orang yang paham.

Lalu dimana batas antara keduanya? Batasnya di wudhu ruhani. Kalau wudhu jasmani gampang mengidentifikasi kamu sudah batal apa belum, kentut batasnya. Kalau wudhu ruhani?

Kita akan mendapati orang seperti Pak Khotib. Yang oleh karena senioritas usianya, ia merelakan diri dianggap sebagai orang yang tidak paham. Walau pada aslinya paham. Beda dengan kita, yang masih butuh menunjuk-nunjukkan pemahaman kita demi diakui sebagai orang paham. Kuwatir dianggap sebagai orang tidak paham.

No comments:

Post a Comment