11/14/10

Ngodor

Waktu saya tersita cukup banyak untuk proyek Wakaf 1000 Kasur ini. Eits, tepatnya, saya sengaja menyita waktu saya banyak-banyak untuk proyek Wakaf 1000 Kasur ini. Karena saya ingin serius kali ini.

Okelah soal menggapai kesuksesan saya, saya mungkin memang tidak pernah serius, makanya banyak orang-orang disekeliling saya meninggalkan saya, makanya sampai sekarang belum silaturahim lagi dengan Mba Aviani untuk menjemput Avanza.

Tapi kali ini saya sungguh miris, Pak SBY datang bayi-bayi dan manula dipinjami kasur sedangkan setelah SBY pulang kasur diambil kembali. Bagi banyak orang mungkin kasur tak sepenting sembako, tak sepenting bra dan celana dalam, tapi tidak bagi saya.

Seminggu saya ikhlaskan badan saya meriang karena tidur tanpa kasur 3 malam berturut-turut di Masjid Daarut Tauhid hingga saya putuskan sewa sleeping bag sampai malam terakhir bermalam disana. Begitupun untuk L22, andai ada rejeki berlebih saya ingin sekali membeli kasur lagi.

Kalau semalam tidur tanpa kasur memang tidak mengapa, tapi bagaimana kalau seminggu, dua minggu. Itulah yang dialami oleh saudara-saudara yang mengungsi disana. Belum lagi yang rumahnya porak poranda, sepulang dari pengungsianpun tidak mendapati ada kasur empuk di dalam rumah mereka sepertihalnya kita kelelalah pulang piknik dan sampai rumah langsung merebahkan badan di ranjang empuk.

Cuma ini sumbangsih yang bisa meringankan beban dalam diri saya karena tidak membantu mereka. Saya ngodor sms berulang-ulang, kirim mesej berulang-ulang, menghabiskan ratusan proposal hardcopy, berharap saya bisa maksimal membantu mereka.

Betul-betul kalau dipikir-pikir saya tidak tau malu sekali, mengundang muwakif kok meksa, ngodor. Tapi bagi saya menahan rasa malu akibat ngodor itu lebih ringan ketimbang menahan beban berdiam diri tidak membantu mereka yang tidur kedinginan tanpa alas layak.

Wahai, siapapun yang membaca blog ini, saya lebih ngodor lagi disini. Tidak peduli Anda sudah menyumbang berapa banyak untuk Merapi, Wasior dan Mentawai, bukan alasan untuk tidak tergerak mewakafkan kasur untuk mereka saudara-saudara kita yang sampai hari ini masih puluhan ribu berhimpun di posko-posko pengungsian.

Karena menyumbang, bukanlah kewajiban, bukan berarti kalau sudah menyumbang gugur kewajiban untuk nyumbang lagi.

Ini nomer rekeningnya : Mandiri 139-00-1056328 a.n. Rizky Dwi Rahmawan

Syukron, jazakalloh atas hati yang menggerakkan tangan menekan keypad ATM-nya.

No comments:

Post a Comment