2/11/13

#f12 : fungsi agama


dalil yang sering dijadikan senjata kan begini "islam itu tidak hanya mementingkan hasil, tetapi caranya juga". dalil itu akhirnya jadi propaganda musuh2 islam, yahudi salah satunya untuk mengkerdilkan kita sendiri, sehingga kita boro-boro mikirin hasil, kita cuma terjebak di cara.

sampai-sampai khotib jumat terkhir kemarin, saya tidak menemukan alur logikanya. katanya tujuan kita hidup utk ibadah, ibadah itu diantaranya sholat, lalu sang khotib menjelaskan, sholat itu bisa mendatangkan manfaat kesehatan, kedamaian jiwa, dll. pikir saya : loh ini khotib gimana si, katanya tujuan, kok tujuan itu masih mendatangkan lainnya lagi.

logikanya sama seperti ini : tujuan kita hidup adalah naik kereta. dengan naik kereta kita akan sampai ke jakarta.

jadi, tujuan kita hidup itu naik kereta apa jakarta?

hai orang-orang yang beriman, dalam beragama, jangan lupa kita juga harus mengagamakan logika kita loh. jangan sampai ajaran agama dipisahkan dengan logika. itu sekuler namanya. masa enggane mau disebut sebagai muslimin sekuler?hahaha, ada-ada saja, setelah ada islam liberal, lalu kafir liberal, sekarang adalagi muslimin sekuler.

saya cuma berpesan, bahwa kita jangan cuma berhenti di cara, tapi juga di hasil alias fungsi dari tools-tools agama yang kita kerjakan. karena apa? coba si dicermati satu demi satu konflik horizontal umat. sebetulnya, masalah-masalah itu timbul karena sebuah ancaman kemudharatan besar, atau karena memang ada yahudi yang mensetting agar kita bertengkar?

yahudi menghendaki kita tidak mengingat2 hari lahir Nabi SAW, kenapa? karena dengan mengingatnya, maka kita bisa ingat kenangan sepanjang hayat Rasulullah, sepak terjangnya, spiritnya, dll.

kalau memang kalangan modernis-modernis islam faham tentang setting propaganda yahudi, mereka bukan serta merta melarang muludan. ya sudah tinggal bikin aja pengajian di bulan rabiulawal, materinya tentang keteadanan pernikahan Rasulullah SAW misalnya.

tiwas mengadakan muludan tidak, membuat moment syiar islam untuk ajang kangen ke Rasulullah juga tidak. sama seperti larangan tahlilan. sudah tahlilan tidak, pengajian keliling warga juga tidak.

terus apalagi coba lainnya. perhatikan si, semua-mua yang berkedok modernisasi islam, arahanya adalah agar bagaimana Islam & Rasulullah SAW jangan dekat-dekat deh sama kita, jangan sering2 deh mewarnai kita.

agamawan tapi egois, mikirnya surganya sendiri. syiar kita disetting oleh yahudi enggak nyadar. enggak mencoba memahami barang sedikit.

No comments:

Post a Comment