7/1/14

Mblusukan di Nederland

Koneksi internet bisa menjadi hal yang sangat membantu pada saat ingin menggerayangi negeri ini lebih dalam. Mengenali tempat, mengetahui review obyek, merancang rute dan banyak lagi. Tapi si tidak usah terburu-buru membeli simcard untuk paket blackberry atau internet. Banding-bandingkan dulu lah. Provider yang menawarkan paket itu diantaranya Lebara dan Vodafone.

Aku memilih memakai Vodafone. Harga resminya di gerai EUR23 tapi karena aku terburu-buru membeli saat ditawari orang di airport, jadinya dapat EUR30 deh. Didalamnya sudah ada paket internet/BB siap pakai. Nanti kalau habis, bisa top up (isi ulang) di minimarket, supermarket atau di warung-warung kopi biasanya mereka jual. Tarifnya EUR 1 per hari, maksimal 100 MB. Mahal yah.

Kalaupun tidak mau membeli simcard baru, simcard Indonesia seperti Telkomsel & Indosat masih bisa dipakai untuk telepon & SMS, kena roaming aja paling sekitar belasan ribu rupiah permenit untuk telepon dan sekitar 10 ribu rupiah per sms. Sedangkan untuk internet, bisa mengandalkan wi-fi yang ada di Hotel atau di kereta api. Kebanyakan museum juga menyediakan free wi-fi juga kok.

Aku sangat terbantu dengan aplikasi yang aku download dari Play Store diantaranya Hollandpass & 9292.nl untuk mengetahui lokasi-lokasi dan rutenya. Di tengah kota-kota yang bangunannya tampak serupa tapi tak sama, terlebih ukuran papan nama gedungnya minimalis, lumayan rempong kalau harus berkali-kali bertanya maupun berkali-kali malu bertanya yang menyebabkan berkali-kali sesat dijalan.

Kota-kota yang sempat aku mblusuki diantaranya ada dibawah ini. Selain itu masuk banyak sebetulnya kota-kota di negara bekas penjajah negara kita ini. Sebagian familier karena grup sepakbolanya, misalnya Groningen, Breda, Eindhoven dan Roosendaal. Sebagian populer karena ada di buku pelajaran sejarah di Indonesia, misalnya benteng Roterdam dan perjanjian Rijkwijk.

Nederland Map
Den Haag (The Hague)
Merupakan kota pusat pemerintahannya Belanda, Ada Istana ratu, Binenhof namanya, ada juga beberapa istana pendukung seperti Palais Noordein. Wilayah tengahnya disebut centrum, dikelilingi oleh wilayah2 dikitarannya. Kotanya lengang, tidak begitu gaduh. Enak buat menenangkan diri.

Stasiun Den Haag Centraal
Amsterdam
Merupakan ibukota kebebasan, bandara terbesarnya ada disini, Schiphol namanya. Stasiun KA nya juga sangat besar, ada 15 spoor masing-masing "a" dan "b", muat untuk 30 kereta api bisa berhenti di waktu yang bersamaan. Banyak titik keramaian disini, crowded dan aku kurang suka. Tetapi museum dan obyek wisata separoh lebih yang dipunyai negeri itu ya adanya di kota ini. Di pusat-pusat kerumunan, kita harus waspada pada pencopetan. Barang berharga jangan ditaruh dipunggung. Dekap di dada, begitu kata seorang kawan yang tinggal disana.

Stasiun Amsterdam Centraal
Leiden
Sepertinya ini kota pendidikan. Banyak kampus dan banyak museum. Ada juga pusat riset Indonesia disana, KITLV namanya, sayang bulan ini sudah tutup untuk selamanya. Antara mahasiswa dan turis berbaur, susah membedakannya. Kotanya tidak terlalu ramai, tidak juga terlalu sepi. Enak..

Stasiun Leiden Centraal
Utrecht
Katanya dari kota inilah KUHP yang negara kita pakai berasal. Tak banyak obyek wisata disana. Sepanjang kiri-kanan dari atas kereta menuju kesana, terhampar padang rumput. Banyak peternakan sepertinya.

Delft
Adalah sebuah kota tua yang tidak terlalu besar. Museum Prinsenhof dan sebuah gereja menjulang tinggi menandai titik tengah kota ini. Yang terkenal di kota ini adalah keramik handmade, merk yang populer diantaranya adalah Royal Delf. Selain itu, di kota ini banyak pula mahasiswa.

Landmark Kota Delft
Horn
Kota kecil tempat museum tram uap berada. Butuh setengah jam dengan kereta api dari Amsterdam untuk sampai disini. Kalau mau mencoba berwisata naik kereta tram tua, bisa lihat jadwal terlebih dahulu, karena tidak setiap hari dan setiap jam kita bisa menaikinya.

Poster Museum Tram di Horn
Salah satu sisi museum tram di Horn

1 comment: