1/7/15

Hormon Stress

Di ketinggian 800 meter diatas permukaan laut, iklim Purwokerto harus diakui memang terlalu membuat nyaman daya survive hidup seseorang disini. Dengan kategori sebagai kota ketiga, daya saing bisnispun masih hijau. Karena itulah, kota ini amat diminati oleh kaum pensiunan, yang butuh hanya sibuk nggendong cucu, menggunting tanaman di taman dan jalan-jalan sore ke tepian sawah. Bisakah bisnis dijalankan dengan cara pandang seperti itu? Kalau pegawai bank itu kualitas menjalankan rakaat sholatnya sebagaimana kualitas sholat wajib, karena memang diwajibkan bosnya. Lah, kalau tidak ada yang mewajibkan, apakah berarti kita sah dan merasa sudah berpahala dengan menjalankan rakaat tanpa all out, alakadarnya, mentang-mentang sunnah? Huhhh. Stress!!!!

Mengontrol proyeksi bawah sadar itu lebih sulit dari mengontrol pusat proyeksinya. Mengontrol pusat proyeksi didalam bawah sadar lebih sulit dari mengontrol sekresi hormon yang menstimulasinya. Ah, sepertinya saya kebanyakan sekresi hormon kortisol untuk hal-hal yang melankolistik, makanya stress.

Lalu bagaimana cara mengontrol sekresi hormon? Dia tidak bisa disuruh-suruh oleh perintah sadar kita. Paling banter yang bisa dilakukan adalah mengamati untuk menyadari. Kalau sudah merasa teramati, kalau sudah disadari, hormon akan malu sendiri, kemudian berhenti sekresi.

No comments:

Post a Comment