1/12/15

Sekolah Biasa Saja

Prestasi akademik yang gilang gemilang sedari pendidikan dasar, aku pikir akan menjadi jalanku menjadi seorang profesional muda yang rapih berdasi dengan pendapatan 8 digit setiap bulan. Tapi ternyata tidak, prestasi itu justru hanya mengantarkanku pada sebuah buku di rak sebuah toko buku, judulnya "Sekolah Saja Tidak Pernah Cukup", karya Andreas Hareva.

Buku yang menjadi tonggak revolusi hidup. Sesudah itu, dunia Personal Development aku kuliti habis2an. Dari Tung Desem hingga Purdi Candhra, Ippho Santosa hingga Ary Ginanjar, Dewa Eka Prayoga hingga Merry Riana. Dari bisnis mindset sampai hypnotherapy. Dari SEFT sampai Fisika Quantum.

Khatam semua itu, bukan penghasilan 9 digit perbulan ternyata yang aku peroleh. Semua itu ternyata cuma pengantar menuju bertemunya aku dengan buku "Sekolah Biasa Saja", karya Toto Raharjo.

Ini menjadi tonggak revolusi hidupku berikutnya. Dekonstruksi total habis-habisan hingga luluh lantak pemahaman-pemahamanku. Ruqyah setiap insepsi gagasan-gagasan yang kadung tertanam di pikiranku.

Transformasi dari personal development menuju community development bukanlah perjalanan linear, tapi senyatanya adalah arah putar balik. Sebuah jalan baru yang menantang untuk dijalani dan diteliti. Entah nanti akan mengantarkanku pada 10 digit perolehan uang atau tidak, aku rasa sih iya.

Hueh, baru kunci-kunci dasarnya saja, sudah membuat otak menyala-nyala.

No comments:

Post a Comment