1/21/15

Kesurupan Sadar

Orang yang sedang kesurupan dia memiliki jalan pikirannya sendiri. Orang dikatakan kesurupan adalah ketika ia disusupi makhluk halus. Beberapa orang menggambarkan makhluk halus itu berupa tepung atau lebih lembut dari itu, kemudian menyusup ke dalam tubuh orang yang kesurupan. Namun, beberapa lainnya meyakini proses kesurupan adalah berupa proses disusupi atau diinspesinya sebuah gagasan halus ke dalam jalan pikiran seseorang.

Orang yang sedang kesurupan, ia tidak bisa menjelaskan kesadaran sebelum ia kesurupan. Sementara orang hidup, ia juga tidak bisa menjelaskab kesadaran sebelumia hidup. Jangankan sebelum ia lahir ke alam dunia, saat masih bayipun, akal pikirannya tidak bisa menelusur.

Mungkinkah, hidup ini juga sebuah kesurupan? Kesurupan yang kita akan sadar ketika hidup ini selesai? Mungkinkah saat itu, kita memiliki cara berpikir yang sama sekali berbeda, kemudian bisa mengakses kenangan masa bayi, bahkan masa dalam kandungan?

Susahnya menemukan jawaban itu adalah sama seperti susahnya orang yang sedang tidur dan bermimpi kemudian menyadari bahwa itu mimpi, kemudian bercara berpikir sebagaimana ia bangun. Disinilah kita harus bersikeras bagaimana di dalam gelarab alam semesta mimpi ini, kita bisa bertemu dengan orang yang mampu menginformasikan bahwa kita sebenarnya sedang di dalam mimpi.

Siapakah orang yang mampu memberikan informasi tentang alam bangun, kepada kita saat bermimpi? Cukup cerdaskah kita untuk meyakini kata-kata informan itu? Atau kalau itu tidak masuk akal, apa tidak lebih baik kita melanjutkan kenikmatan mimpi, yang suatu saat nanti akan lenyap seketika kita bangun.

Mau apa nanti ketika kita sudah bangun? Cara berpikir seperti apa yang kita punyai saat itu? Gelap, sama gelapnya dengan saat kita terlelap tidur tanpa mimpi. Sama gelapnya dengan saat kita mencoba mengakses kenangan semasa bayi. Sama gelapnya dengan saat kita mencoba menerka ada apa dibalik dinding batas alam semesta disana?

No comments:

Post a Comment