1/24/16

Pendekar

Tahap-tahap latihan kanuragan yang ditempuh untuk menjadi seorang pendekar tidak boleh dibolak-balik.

Pertama: Ndandani pikiran. Pikiran dibuatkan bangunan konstruksi yang kokoh. Sementara kebanyakan orang sekarang sibuk menghimpun referensi, asal masuk ke pikiran, tidak ditata. Karena pikiran belum dibangun rak-rak konstruksi, bangunan-bangunan penampung.

Kedua: Ndandani wektu. Ada waktu pagi, siang, sore dan malam. Itu untuk level awam. Kalau yang lebih expert fasenya sehari ada 24. Empat saja dulu diberesi. Pagi waktu aktif. Siang sediakan jeda. Sore waktu ceria. Malam luangkan kontemplasi.

Ketiga: Ndandani awak. Ini sebenarnya otomatis, karena di dalam pikiran yang sehat terdapat badan yang kuat. Kalau badan tidak terperhatikan, itu indikator ada yang belum beres di pikiran.

Keempat: Ndandani jurus. Kalau ketiga di atas sudah beres, baru bicara menang-kalah, menyerang-bertahan. Meringankan tubuh-hentak2 bumi. Dst.

Di alam modern, keempat tahap di atas tidak lagi penting. Karena sekarang tidak ada orang bercita-cita jadi pendekar. Repot. Harus menolong orang lain.

Lebih enak jadi orang kaya. Tidak penting sehat pikiran, tidak harus mengelola waktu, setiap hari bisa memanjakan badan, tak bisa jurus yang penting punya bodyguard.

No comments:

Post a Comment