6/15/12

Bangkrut Kolektif, Rugi Berjamaah

Masih ada sedulur papat lima pancer yang menjaga kotapraja Purwokerto dimana saat ini sedulur2 SMA2 2005 sudah mentingga buana kemana-mana. Dari Sibolga sampai Nabire, dari Trakindo sampai KPP. Dari yang sudah berbuntut 2 sampai yang masih awet menjomblo.

Yang masih jaga lithong dan entah akan jaga lithong purwokerto terus atau tidak masih ada lima : Aku, Azis, Kukuh, Aan dan Amet + Anggi

Dan karena kata Ustadz Yusuf Mansyur, kalau orang bangkrut itu enggak boleh gengsi. Utang itu solusinya bukan dengan ditutup dengan utang, maka fair2an saja aku beritakan di blog bahwa Atas Berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa, para penjaga kotapraja saat ini sedang bangkrut dan alhamdulillahnya walaupun bidangnya beda-beda kok ya diberi kemurahan oleh Tuhan, Bangkrutnya bersama-sama, berjamaah.

Kukuh outlet batiknya tidak diperpanjang, aku enggak lagi punya budget mobil operasional 10juta/bulan, Amet ada pembayaran macet disana-sini, Azis belum juga seatle setelah bisnis puyuhnya gulung tikar dulu, Aan outlet2nya enggak buka semuanya + Anggi anak rajin & pinter begitu sampai tahun ke-7 kok ya belum beres juga skripsinya.

Ya itu, alhamdulillahnya bangkrutnya bareng-bareng, jadi tidak meri satu sama lain, jadi senasib sepenanggungannya beneran, jadi suka melampiaskan stress dengan PSan berjamaah pula di markas besar L22. 

Tinggal sekarang menunggu, siapa yang paling nggetem berikhtiar, siapa yang akan mentas dari bangkrut duluan, apa akan mengakhiri kebangkrutan bareng2 juga. Apakah Kukuh yang sekarang bisnis travelnya mulai kebanjiran order? Apakah Azis yang sekarang sudah mumpuni ilmu internet marketingnya setelah bergugu di 4 guru expert sekaligus? Apakah Anggi yang sedang menjalin kedekatan dengan bu eti pupuk organik dan getun bereksperimen dengan pohon2 cabenya? Apakah Aan yang mulai disibukkan dengan orderan furniturenya? Apakah aku yang lagi nyaris habis waktu wira-wiri follow up progress gula kristal? Apakah Amet dengan dhimik-dhimik garapan fotografinya?

Ya siapapun yang survive duluan, pastinya akan menyokong yang lain. Kalau bangkrutnya berjamaah, suksesnya juga akan berjamah pula. Nanti nggawe kantor di 1 tower, nggawe baksos disokong bareng-bareng, nggawe pesantren diramekan bareng-bareng, salah satu maju bupati yang lain diciprati, dan seterusnya.

---

FYI:Tapi kalau mau dimaintenance sebenarnya yang di Purwokerto juga masih banyak si, masih ada Ayukusuma, Indrajati, Defibebek, dll.

No comments:

Post a Comment