7/30/12

#8 Ramadhan : Menggeser Kiblat


Sajadah dimiring-miringkan, garis shaf lama dihapus, dibikin garis shaf baru. Begitulah kiblat sudah seharusnya digeser, itu kalau menurut perhitungan matematis kedudukan kita di sini terhadap azimut ka'bah di Saudi sana.
Namun ternyata memiringkan sajadah dan mencocokkan derajat arah kiblat dengan arah yang baru sesuai pengumuman Kemenag saja tidak cukup, itu baru secara kuantitatif. Secara kualitatif, kiblat hidup kita juga sudah sedari lama harus digeser.

Digeser darimana? Digeser dari Jakarta. Lihat sekarang, betapa arah kehidupan kita dijakarta-jakartakan sedemikian rupa. Orang hidup harus sekolah, selesai sekolah harus kerja berangkat pagi pulang malam. Akibat orientasinya seperti itu, ladang tidak tergarap, potensi lokal terbengkalai.

Kota belum maju kalau belum ada mallnya, hotel bertingkatnya dan taman kotanya. Akibatnya enggak peduli melanggar tata kota ataupun tidak, merusak cagar budaya ataupun tidak, mengusik kearifan lokal atau tidak mal didirikan, hotel bertingkat diberi ijin, taman kota diberi ijin.

Secara individu, mayoritas orang mengidolakan artis di TV, tidak peduli bagaimana latar belakang kehidupan si artis, asal dia cantik, ganteng, pinter nyanyi, ketika tampil pasti dielu-elukan didayu-dayukan. Padahal, bagaimana kehidupan mereka secara umum, bagaimana mereka memiliki gaya hidup di apartemen yang begitu permisif, bagaimana mereka bergaul dengan begitu bebas, sampai-sampai ada artis bekas video pornonya tersebar keseantero negeri setelah beberapa tahun eh diterima lagi di TV dan diidolakan lagi. Bagaimana itu bisa terjadi? Ya karena si artis tidak malu, karena memang yang lebih parah dari dia dan enggak ketahuan lebih banyak.

Lalu, kalau Jakarta dan semua hal yang kejakarta-jakartaan tidak pantas dijadikan kiblat, harus digeser kemana kiblatnya? Ke Papua? Ke Palangkaraya? Ke Jogja? Atau ke Aceh? Berkiblat ke kearifan lokal masing-masing saja, setiap bagian di negeri ini punya kok nilai-nilai luhur yang paling sesuai dengan paradigma sosial kita, yang tiap-tiap daerah berbeda.

No comments:

Post a Comment