Mantese kepenak ya ngger nduwe bojo, mantese nyamleng ya nek wis ana kodean, mantese bombong ya ngger dadi kaya Aa Gym...
Mau sampai manapun diperturuti, "mantese" hanya akan berbuah kekecewaan. Ya, dalilnya jelas, jangan mengikuti prasangka, karena kebanyakan prasangka itu tidak benar. Nyatanya memang begitu, wong mbojo kepengen menyepi, wong ngode kepengin prei, wong penggede kepengen leren.
Itulah tingkatan hakikat kehidupan yang diajarkan Tuhan kepada manusia melalui proses. Bukan karena tidak mampu, Tuhan kok mengulur terkabulnya doa, memperpanjang masa prihatin sebelum sukses, cuma agar manusia tidak terjerat oleh pikirannya sendiri yang bernama "mantese".
Pada akhirnya, semua keberhasilan adalah karena Rahmat Allah. Upaya kita bukan penyebab keberhasilan kita, secuilpun tidak. Kalau konsep ini sudah tertanam bukan sekedar "mudheng", tetapi bener-bener "dong" alias "ngeh", saya yakin, tidak ada itu kita ngode dan bilang "kepriwe maning", tidak juga cemas dan kuwatir dikala jodoh yang dipanjatkan disetiap doa tidak kunjung hadir, tidak pula kemrungsung untuk mengharuskan diri menjadi penggede negeri.
Sekali lagi, bukan karena kerja keras terus kita jadi sukses, bukan karena dosa terus kita jadi gagal, karena Rahmat Allah semata. Kerja keras dan dosa itu hanya link untuk kita eling bahwa Allah itu dekat, rahmat-Nya itu dekat...
Bagi yang tidak mudheng, silahkan tanya langsung ke Allah... boleh kok.
mantese aqu ws sungkem karo kowe ya mas,,aqu boca enom kakean dosa maring sing tuwa wkwkwkkk...(mantese=nganggo ukurane menungsa langka tutuge)
ReplyDelete