9/30/10

Sudahlah, tidak usah beralasan

Ada tidak ya di bangku sekolah seorang anak mengacungkan tangan dan bertanya "Pak Guru, bagaimana akhlak yang terpuji ketika kita terlambat?", sepanjang 12 tahun saya sekolah tidak pernah tuh mendapati ada pertanyaan dan penjelasan tentang itu.

Ya, karena memang materi akhlak terpuji saat terlambat tidak keluar di UASBN apalagi di Lomba Cerdas Cermat UUD 45 buatan kaum "cinta negeri".

Saya justru dapat ilmunya dari orang yang bukan siapa-siapa, yang intinya, kalau kita terlambat sudahlah tidak usah beralasan, cukup minta maaf sebagai ungkapan penyesalan. Bukan hanya alasan keterlambatan kita itu tidak perlu, tetapi hanya menyakiti hati orang yang sudah membuat kita menunggu.

Orang yang membuat kita menunggu tidak butuh pengetahuan apapun yang menunjukkan bahwa kita tidak salah-salah amat, dia lebih membutuhkan dirinya diberitahu bahwa kita sangat menyesal atas keterlambatan kita itu.

Sekali lagi, ketika terlambat, minta maaflah dengan setulus hati dan simpan semua alasan. Kecuali orang itu beberapa jeda kemudian menanyakannya, jawablah, bukan untuk membaik-baikkan diri, jawab saja sebagai sebuah pertanyaan yang memang seharusnya dijawab.

Nuwun. Yang benar dari Allah yang salah dari saya sendiri.

No comments:

Post a Comment