9/26/12

Buka Kuping

Aku tidak berangkat mocopatan bulan ini, tapi dapat sedikit reviewnya. Ijinkan aku membahasakan versiku tentang satu point review yang diangkat Naim. Yakni tentang petasan.

Ya, kita hidup sering seperti seorang anak kecil yang menabuh petasan. Tahu kan bagaimana anak kecil menabuh petasan. Setelah sumbu disulut, saat petasan meledeak, dia sendiri malah tutup kuping.

Begitulah, saat belum punya calon istri, mengeluh, ingin segera punya calon. Pas sudah punya calon, kuping malah ditutup dengan keluhan, ribetnya mengusahakan pernikahan. Setelah menikah berhasil, kuping ditutup lagi dengan keluhan ingin punya rumah sendiri. Setelah punya rumah, kupng ditutup lagi dengan keluhan ingin punya anak. Setelah punya anak kuping ditutup lagi dengan keluhan ingin punya penghasilan yang besar agar anaknya bisa hidup mewah.

Dan seterusnya, kita tak pernah memberi kesempatan pada diri kita sendiri untuk mendengarkan suara petasan yang kita sulut sendiri itu.


No comments:

Post a Comment