9/3/12

Keep Istiqomah atau Keep Strict


Orang mengajak hijrah, "Ayo ke Jakarta!" tapi diam saja. Orang lainnya mengajak "Ayo naik Sinar Jaya", eh malah dia yang tiba di Jakarta.

Khotib-khotib sepekan sekali berwasiat taqwa, tapi orang biasa saja, tidak ada perubahan, tidak menjadi taqwa. Tapi orang lainnya datang ke sesepuh di desa , lalu mendapat wasiat dari sang sesepuh "sing pada eling!", eh kemudian kok sesudah itu, karena dia senantiasa eling, akhirnya dia bisa menjalankan perintah kebaikan dan menjauhi larangan keburukan. Loh, bukannya dua hal itu adalah ciri-ciri taqwa?

Lalu para ukhti-ukhti aktivis berkirim sms kepada para ihwan-ihwan, "keep istiqomah", eh tetap ibadah para penerima sms itu dari hari ke hari memble. Kadang semangat, kadang tidak, sesuai mood saja.

Untuk istiqomah itu butuh strict kepada diri sendiri, kepada mood, kepada kemalasan, kepada alasan-alasan. Kalau sudah bisa tidak dikalahkan oleh mood, malas dan alasan-alasan, awalnya terpaksa tapi akhirnya nikmat itu yang namanya istiqomah.

so, keep strict!



No comments:

Post a Comment