10/16/15

Kebebasan Terbatas

Konon katanya, Amsterdam adalah kota kebebasan. Bahkan lebih bebas dari kota-kota besar lainnya di Eropa. Kota ini lebih rame dan crowded dibanding kota lain di Netherlands. Maklum, dia ibukota negara. Sekaligus kota yang sangat touristy

Kalau datang ke kota ini, tas taruh depan. Dompet amankan. Passport dan uang amankan melekat di badan. Begitu wanti-wanti banyak orang. Di kota ini kita harus waspada dari copet. Kalau mau tidak repot, backpack dan koper bisa dititipkan di locker di Bandara Schiphol sebelum menjelajahi kota ini. 

Sajian untuk turis di kota ini memang sangat maksimal. Bagi pecinta sejarah, ada banyak sekali museum, yang terbesar namanya Rijk Museum. Bagi ibu-ibu sosialita, ada pabrik pengasahan berlian yang menyuguhkan asahan khas Amsterdam yang begitu bergengsi di dunia. Ada Canal Cruise bagi yang ingin menyusuri Amsterdam via kanal-kanal air. Ada juga buat anak-anak wahana pendidikan Nemo Science Center. 

Dan yang pasti jangan lupa jepret foto di landmark tulisan I AM AMSTERDAM yang terkenal itu.

Bukan hanya menyuguhkan wahana turis yang positif. Yang tidak positif juga ada. Namanya Red light Distric. Aquarium berisi wanita berbusana bikini yang bisa langsung di booking. Dia ada di jalan yang terlokalisir khusus, buka sejak matahari terbenam hingga dinihari. Ramainya tempat ini membuat pemerintah memberikan service yang luar biasa prima, sampai-sampai ketika musim dinginpun sungai disekitarnya dibuat tidak beku agar satwa-satwa bisa tetap ikut membangun suasana tourism disana. 

Begitulah kebebasan yang ditawarkan oleh kota Amsterdam. Bebas tapi tetap dibatasi lokasi. Sama halnya bagi yang ingin nge-fly atau sekedar nyimeng, dikota ini "halal" melakukan itu, asalkan dilakukan di tempat khusus yang bernama "coffeshop". Jadi jangan salah mencari kopi ya disana. 

Konon kata pemandu tourku, orang penduduk asli sendiri tidak tertarik dengan coffeshop, para turislah yang banyak meramaikan. Orang penduduk asli ketika diberi kebebasan malah sudah bosan. Para turislah yang pergi jauh-jauh ke Asmterdam menemukan kebebasan.

No comments:

Post a Comment