8/17/08

Dari Pa Zaky, Bandung

"Kita butuh energi besar untuk bisa menjadi orang besar (sukses), ya kan ki?"... begitu kata Pa Andy Zaky. Anak muda sukses asal Bandung yang paling jarak usianya 5 tahunan di atas sy..

Betul sekali, energi besar adalah hal yang mudah diucapkan tapi tidak mudah untuk dilakukan. Setidaknya energi besar itulah yang tetap membuat Bu Nuniek keukeuh bertahan dalam terpaan hujan badai dan puting beliung kritik dan omongan miring tentang kedatangan ESQ dengan nilai-nilai 165 nya di kota kripik ini.

Beliau berhasil membuktikan, lebih dari 10 x seminar ESQ berjalan 5 tahunan yang lalu, beliau berhasil merangkul para alumni, hingga training termahal, terekslusif, terhebat di negeri ini (bahkan mungkin di dunia) saat ini bisa mencapai angkatan ke-12.. Hebat, padahal Purwokerto cuma kota kecil, bukan kota provinsi setaraf Semarang, Padang, Makasar apalagi Ibukota semacam Jakarta dan Kuala Lumpur.

Energi besar semacam ini yang membuat Ustadz Yusuf Mansur sang ustadz sedekah tetap bertahan dengan utang diatas 1 milyarnya ketika usia masih 20 tahun, dipenjara 2 x, dikucilkan dan dijauhi keluarga. tapi lihat saja sekarang, bukan cuma jadi pengusaha sukses, beliau jadi ustadz dan salah satu orang besar di negeri ini.

Seperti yang Bung Karno punya, hingga beliau legowo, bangsa besar yang diproklamasikan dengan tanda tangan beliau ini mengasingkannya hingga akhir hayatnya, hanya dengan obat-obat kadaluarsa, pisau cukur berkarat, tanpa koran, tanpa radio, tanpa sanak keluarga. Legowo...

Energi yang memungkinkan seseorang tidak perlu banyak menuntut bahkan mungkin benar-benar tidak pernah menuntut. Energi milik orang yang meyakini 103% salah satu hukun Law of Attraction, kalau semua yang disediakan untuk kita di dunia ini sudah lebih dari cukup, tidak perlu cemas, tidak perlu berebut.

Saya sedang belajar, tanpa kurikulum, tanpa buku panduan, tanpa semua itu tidak jadi soal, karena setiap orang bisa jadi guru pelajaran ini, bahwa "tidak ada yang bisa menyakiti kita, kecuali kita memberi ijin pada diri kita untuk merasa tersakiti."

Itu cuma bahasa sederhana dari ungkapan agung Sang Nabi, "perang yang paling besar adalah perang melawan hawa nafsu (perasaan kita sendiri)"

No comments:

Post a Comment