8/5/08

Edensor 280

Dia selalu meyakinkanku untuk menjunjung tinggi mimpi-mimpi kami, lalu ia membakarku untuk selalu mencapainya. Dia adalah antitesis sikap pesimis, panglima yang mengobrak-abrik mental penakut, dan hulu balang bagi jiwa besar. Ia telah membawaku mengalami hidup seperti yang kuinginkan.

Hidup dengan tantangan dan gelegak mara bahaya. Bersamanya aku melepuh terbakar panas matahari, limbung dihantam angin dan menciut dicengkeram dingin. ...

Semuanya telah kami rasakan, dalam kemenangan manis yang gilang-gemilang dan kekalahan getir yang paling memalukan, tapi selangkahpun kami tak mundur, tak pernah. Kami jatuh, bangkit, jatuh lagi, dan bangkit lagi.

No comments:

Post a Comment