11/14/09

Lalu, mau jadi apa kalau tidak jadi PNS?

Memang, bisnis (apalagi masih kecil-kecilan) terasa seperti dolanan. Apalagi kalau memperhatikan teori gempa tahun kedua dan tahun kelima yang lebih berpotensi episentrumnya dari area internal, kebosanan dan perubahan prioritas kepentingan adalah salah satu pemicunya, kesemuanya bisa membuat semuanya kabur, hambur, berantakan.

Yah, kalau orang sudah berpikir rasional, dia pasti sudah berpikir untuk menjadi pegawai. Yah, orang dinilai bukan dari kontribusinya, bukan dari potensi dirinya, tetapi dari status dan jabatannya, iya to? sekarang begitu kan?

Lalu, saya tanyakan pertanyaan ini ke lebih dari 10 mentor, dan kesemua jawaban mereka sungguh mencerahkan. Terima kasih, terima kasih para suhu.

Diluar proposal hidup, ini hanya imajinasi bebas, saya membayangkan ada sebuah keluarga muda, yang baru beberapa hari mengucap akad, belum ada momongan, tinggal di sebuah rumah dua kamar di perumahan yang damai, rumah itu hak milik, DP-nya dibayarkan dari sisa acara resepsi yang kemarin berlangsung sederhana ditambah hadiah dari keempat orang tua, tinggal sidua orang yang mengangsur pelunasan itu rumah.

Keleluasaan waktu membuat dua pasangan muda itu memiliki banyak waktu untuk mencoba banyak bisnis, si pria bermain (secara bersih tentunya) di proyek-proyek dan mega-mega proyek, berafiliasi dagang secara profesional, lintas pulau bahkan lintas bangsa, serta mengembangkan usaha kecil yang bisa diduplikasi dalam jangka pendek, begitu terus kesibukannya, disamping agenda mencari ilmu, umum dan agama, serta berbagi melalui banyak pelatihan dan forum bicara, serta buku yang ia tulis-tulis.

Sementara si wanita membuka klinik, dia dokter? bukan, dia hanya seorang perawat, yang fungsinya bukan sebatas sebagai asisten dokter, tetapi manajer pada dokter, di klinik yang ia satukan dengan apotek sekaligus.

Dan, masih panjang ceritanya... sayang ini harus sudah mau berangkat. Hm, ternyata tidak harus jadi pegawai dulu kan untuk hidup seperti itu? dengan sehari-hari berkutat bersama Honda Jazz juga Avanza..

No comments:

Post a Comment