Pak Slamet adalah orang yang berjasa di L22, beliau yang sehari-hari menjadi paspamrum (pasukan pengamanan perumahan) secara khusus selalu melintasi L22 dalam jarak yang begitu dekat. Alhasil, semua pun aman, kecuali sepasang sepatu bola dan gitar saja yang pernah raib dari sini.
Dharma bakti Pak Slamet pantas diaspresiasi, mengingat beliau juga adalah peletak dasar penanaman kacang lanjaran di L22 Open-Land.
Kenapa kacang lanjaran, bukankah tadinya mau ditanami cabe? Ini percakapan singkatnya, "pa, tolong setelah lahan dipacul rampung, dideder ini bibit cabe, saya ingin lahan rumput ini berubah jadi lahan cabe."
Awalnya Pak Slamet mengiyakan saja, lagipula kan cabe itu lebih baik daripada rumput. Dalam hal mana kita tahu bersama apa itu peribahasa rumput, "rumput di halaman tetangga lebih hijau..". Bisa jadi keberadaan rumput inilah yang membuat selama ini mudah sekali sawang-sinawang.
Oleh karena itulah, sekarang saya senang, rumput sudah diganti. Hm, mengenai permasalahan kenapa tidak jadi cabe, begini penjelasan pak Slamet, "Iya mas, jangan cabe, kacang lanjaran saja", saya tanya ke beliau, "loh, kenapa memangnya pak?", Pak slamet menjawab, "filosofinya lebih bagus mas", saya tanya lagi, "apa itu pak?", jawab beliau, "agar pada ingat, kalau sudah jadi kacang jangan pada lupa pada lanjarannya".
*kisah ini hanya fiktif belaka
No comments:
Post a Comment