8/12/11

Ramadhan Bulan Festival

Tidak tepatnya Ramadhan disebut bulan suci adalah karena Ramadhan tidak termasuk dari 1 dari 4 bulan yang memang ada dalil yang menyebutkan keempat bulan itu sebagai bulan suci. Bulan apa saja itu? Silahkan tanya pada kiai masing-masing.

Kata "suci" pada "bulan suci Ramadhan" hanyalah sebah eufimisme positif dari kata aslinya, bulan festival. Iya, penghalusan bahasa itu perlu, sembrono kan kalau bulan Ramadhan dibilang bulan festifal persis judul note ini. Ya, sembrono bagi orang2 yang sudah punya kapling2 di surga, kalau bagi orang2 abangan macam aku ini mah biasa-biasa saja.

Sedikitnya ada tiga hal kenapa kok disebut bulan festival :

Pertama : Ada festival puasa. Ya, puasa itu ibadah individu, tapi dibulan ini, dibersamakan, biar orang menjalaninnya semangat dan riang... itu bukti betapa Allah begitu memperhatikan kita sampai ke detail karakteristik psikologi manusia.

Kedua : Ada festival qiyamullail, namanya sholat tarawih. Sholat malam atau qiyamulail itu ibadah individu, tapi di bulan ini dijamaahkan. Kalau ditelusuri dalilnya, sholat tarawih itu sholat yang santai. Ya, santai, bukan sholat yang berat. Itu semakin mencirikan bahwasannya keutamaan kebersamaan memang ditonjolkan dalam ibadah ini, secara... festival gitu loh.

Jadi, agak lucu kalau ada penceramah yang ngaruh-ngaruhi kalau tarawehnya banyak rakaatnya tapi banter, expresstaraweh... lha, memang sholat santai, ya wajar kalau imamnya pilih suratan pendek, kalau sholat non-santai lah pilih bacaan panjang Al Baqarah 1 rakaat.

Ukuran santai kan beda-beda, kalau buat aktivis dakwah kampus 1 jus 1 malam santai, tapi kalau di kampung ya surat Qulhu dan setaraf itu santai. Jadi jangan sok lah, mentang2 dapat imam tarawehnya nggak se-express masjid sebelah, terus dirasan-rasani itu jamaah masjid sebelah. Eh siapa tahu, Allah menilai lebih baik kualitas sholatnya masjid sebelah yang lebih express, malu sendiri kan kita?

Dan yang ketiga : Seperti festival band, beda dengan parade band, di akhir pasti ada penentuan pemenang. Sama, di bulan ini juga diakhiri dengan hari kemenangan. Disinilah Mahaadil dan Mahaindah nya Allah, penentuan kemenangan tidak berdasarkan urutan linear. Setiap orang berhak jadi pemenang, ukurannya ya hati kita bisa mengukurnya masing-masing. Aku menang nggak yah Ramadhan kali ini? Seberapa meneng? Agregatkah? Terdegradasikah? Kita bisa bertanya pada hati masing-masing.

Lalu, apa sebetulnya tujuan Allah mengadakan festival untuk kita-kita ini? Ini entah tujuan entah manfaat, tapi ya agar selesai festival, kita punya konsep diri pemenang, sehingga kualitas ibadah vertikal dan horizontal kita terupgrade dibanding sebelum ramadhan.

Nah, inilah yang banyak tidak dipahami oleh para penceramah dan motivator yang seringnya marusak konsep diri jamaahnya, misalnya dengan kalimat : "puasa itu juga harus telinga kita, mulut kita, dan yang paling berat adalah hati kita... sudah puluhan kali kita puasa, ternyata kita belum bisa melakukannya". Nah lho... betapa ini bertentangan dengan visi Allah, Allah saja sedang membangunkan mental pemenang, kok para penceramah yang membawa dalil-dalil begitu fasih itu malah menjatuhkan konsep diri kita, bahwa kita ini jelek, kita ini puluhan tahun tidak mampu puasa dengan becus otomatis kerangka berpikir yang terbentuk kali ini juga pasti berat deh buat becus."

Kepada orang-orang yang punya hak pegang mic, sekalipun dalilmu banyak, coba dianalisis, panjenengan sedang membangun/mengupgrade konsep diri umat, atau malah sedang merusak/menjatuhkan/mendowngrade?

Ini hari festival ke-12 ayo semangat, biar kita menang semua ya...

No comments:

Post a Comment