8/5/11

PR Maiyah 17 Juli

Sebelum merampungkan revisi TA dan ujian khusus 1 jam lagi, mari mengerjakan PR dari pak Guru Toto Raharjo yang diberikan 17 maiyah bulan kemarin tentang fenomena puasa :

Ini Pak Guru Toto yang berhasil saya himpun sampai saat ini :

1. Puasa itu adalah mengendalikan jatuhnya pilihan. Jadi, hati nurani itu biasanya berbisik, misal : mau sodaqoh 5.000 apa 20.000 ya?... atau ketika baca Quran "mau 2 lembar apa 5 lembar ya? Atau ketika-ketika lainnya. Nah, seseorang dikatakan sempurna puasanya kalau skor pemilihan maksimum untuk memilih pilihan yang tertinggi, sekalipun berat. Ketika terbesit tertinggi 5 lembar, ya 5 lembar dijabanin, ketika terbesit tertinggi 20.000 ya itu yang dikeluarkan.

Aku tidak bisa membayangkan betapa hebatnya orang yang selalu berhasil menjatuhkan pilihan ke opsi tertinggi. Dan toh, hati nurani nggak akan ngeledek kok, misal membesitkan : 30 lembar sekarang bacanya, atau 100.000 sodaqohnya, padahal di dompet cuma ada 25.000.

2. Da'i dan penceramah itu beda. Da'i itu pendakwah, tidak selalu dengan ceramah, malah kebanyakan dengan mendengarkan dan meneladani. Sedangkan penceramah ya orang yang pekerjaannya berceramah. Di bulan Ramadhan penceramah itu laris manis.

3. Ramadhan adalah semacam cuci gudang atau bulan diskonnya Allah untuk manusia yang notabenennya lalai dan dhzolim. jadi dengan adanya iming-iming 10x lipat, orang akan berbondong-bondong untuk mengupgrade kebiasaannya, yang tadinya baca Quran sehari 3 lembar, jadi 10 lembar. Yang tadinya ke masjid 2 x seminggu, ya sekarang jadi 2 x sehari. Nah, kenapa 30 hari? karena batas minimal rata-rata membentuk kebiasaan hari adalah 21 hari, jadi harapannya selesai ramadhan itu kebiasaan baru sudah terupgrade permanen.

4. Aku ingin bertanya pada Cak Nun soal Lailatul Qodr. Apa sebetulnya pesan besar dibalik fenomena yang diburu setiap insan (yang sadar mau memburu) itu.

Bersambung...



No comments:

Post a Comment