9/8/11

Dr. Ir. M.Sc.Agr

Titel berjubel, itu impianku sewaktu SMP dulu. Sama seperti titelnya Pa Ahmad Sodiq, orang yang pernah aku main ke rumahnya di daerah pasir mengobrol soal kambing, dan kini sudah menjadi Dekan salah satu Fakultas di salah satu Universitas Negeri di Indonesia dengan titel ya seperti di judul postingan itu.

Impianku tiba-tiba bergeser sedari pertengahan tingkat semasa SMA, dan benar-benar berbalik di tahun pertamaku kuliah. Bukan karena tidak mampu aku rasa, prestasi akademis bukan hal yang susah-susah amat buatku, kalau aku mau. Tapi, karena waktu itu aku dapat iming-iming, jadi pengusaha itu lebih enak dan gampang loh.

Enak dan gampang. Tidak banyak yang tergiur dengan iming-iming itu diantara teman-temanku. Tapi, aku termasuk yang tergiur diantara yang sedikit itu. Dan seiring dengan perjalanan waktu, enak iya, tapi gampang ternyata enggak.

Memang musuh kemiskinan adalah ke-sregep-an. Atau musuh kekayaan adalah kemalasan. Di Jepang, ada jutaan orang yang sepanjang hidupnya tidak pernah tersangkut masalah kekurangan ekonomi, karena apa? Karena di kamus hidup orang-orang itu tidak ada kata MALAS.Di Indonesia, persoalan ekonomi menjadi masalah yang begitu luas, karena apa? Karena malas ada dimana-mana.

Termasuk dalam diriku. Menjadi pengusaha jadinya susah karena aku masih punya sifat, bahkan mungkin tabiat, atau watak bahkan karakter malas.

Maka, iming-iming jadi pengusaha itu enak dan gampang jika dan hanya jika syarat-syaratnya memenuhi, diantara syarat utamanya adalah men-DELETE malas.

Rasanya berat, kalau harus menyusul perburuan titel seperti Pak Ahmad Sodiq dan teman-temanku yang sudah semakin panjang gelarnya saat ini. Ya sudah, aku coba konsisten di jalan yang sudah kadung aku pilih ini dengan senang hati. Tanpa gelar, bukan berarti dunia akan berakhir. Tanpa malas, kegampangan akan menghampiri. Tanpa malas, aku bisa setaraf dengan mereka yang bergelar-gelar panjang.

Dunia ini cukup adil bagi orang-orang yang tidak menempuh jalur akademis dengan brilian, karena dunia tidak berpihak kepada orang-orang yang bersertifikat, tetapi kepada orang-orang yang mencintai ilmu.

No comments:

Post a Comment