9/30/11

Nanti Kalau di Audit Bagaimana?

Sewaktu aku kuliah dulu, aku diwajibkan mengumpulkan laporan PKL, dan harus dijilid sesuai prosedur. Alasannya apa kata dosenku? "Iya mas, ini harus Anda lakukan. Karena kalau tidak, nanti kalau di audit bagaimana saya mempertanggungjawabkannya?".

Begitulah mental serigala kita dikerdilkan menjadi mental tikus dengan alasan-alasan legal. Reward & Punishment. Hukum & Prosedur. Sampai-sampai naluri belajar kita dimatikan tanpa kita sadari. Hai... sadarlah para dosen, engkau telah memotong urat berapa mahasiswa sehingga mereka tidak lagi se-teacheble dulu?

Kita buta tentang baik dan buruk, terlebih indah dan tidak indah. Karena kita berkutat dijejali benar dan salah, karena sesuatu yang tertalu prosedural, pendekatannya hukum, aturan, audit, halah.....

Nanti kalau ada polisi bagaimana?
Nanti kalau ditolak bagaimana?
Nanti kalau masuk neraka bagaimana?
Nanti kalau...
Nanti...
Nanti...
Nanti...



No comments:

Post a Comment