1/10/12

Januari ini, benar2 tidak akan aku lewatkan begitu saja

Kata seorang kawan tadi sore, "Kamu butuh partner yang bisa membuatmu berlari ki!"

Siapakah dia? ah lupakan kalau yang ada dibayanganku partner itu adalah orang. Bukan siapa, tapi apa. Buku time planner large-size, pensil hotel Jayakarta & spidol warna-warni kepunyaan adikku cukup untuk bulan ini.

Ternyata tidak sia-sia membeli buku perencanaan harian seharga setengah merah. Aku bisa memetakan dengan leluasa, bulan ini apa saja yang terlintas... ada 10 di listku, lalu diramping-rampingkan, berkurang deh jadi 6. Diantara 6 itu, ada skala prioritas 1, yakni nomer 1-3 dan skala prioritas 2, yakni nomor 4-6.

Lalu dicermati satu demi satu hari yang tersisa di bulan ini. Amati hari itu masih kosong, atau sudah berisi agenda yang sudah direncanakan sebelum ini. Lalu bagilah hari-hari itu sesuai kadar kebutuhan masing-masing dari keenam hal yang akan didapat di bulan ini.

Lalu pikirkan keterhubungan antara hari ini, besok dan lusa. Mungkinkah hari ini kecapekan karena hari kemarin. atau hari ini tidak boleh capek-capek karena besok butuh stamina prima dan seterusnya. Lalu, pastikan disiplin, tidak ada hal lain yang dikerjakan diluar keenam prioritas itu. Kalau terlintas ide baru, sudah, alokasikan ke Februari.

Prinsipnya sederhana, berhenti berwacana. Lupakan politik, lupakan idealisme, lupakan ideologi, lupakan NU-Salafi. Ini urusan dengkul ke bawah : kaki. 

2012 ini bukan lagi tahunnya ongkang-ongkang itu kaki, saatnya berjalan. Berpindah dari satu urusan ke urusan lainnya, benar-benar tidak akan aku lewatkan begitu saja satu haripun untuk sesuatu yang tidak memberdayakan. Persoalan harapan, gantungkan pada Tuhan semata.

No comments:

Post a Comment