1/1/12

Lion Air Beli 230 Pesawat Baru Boeing ???

Kontrak pembelian oleh Lion Air sudah ditanda tangani disaksikan SBY dan Obama, kedua presiden sama2 sedang anjlok reputasinya didalam negerinya masing2, anjloknya juga sama2 disebabkan kebijaksanaan ekonomi yang blunder menuju krisis yang lebih dalam, menuju peningkatan pengangguran.

Jadi berita pembelian 230 pesawat Boeing betul2 menjadi kejutan di masing2 kedua negara ybs. Tentunya baik SBY maupun Obama mengharapkan reputasinya akan meningkat dengan kejadian ini tepat diambang pemilu di-masing2 negara.

Padahal Lion Air hanyalah perusahaan penerbangan baru yang tidak besar, tidak banyakhttp://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=4907242525845181587#editor/target=post;postID=1825947304857914303 pengalaman, dan terlalu banyak di dongkrak para petinggi negara dalam konspirasi yang memerlukan tutup mulut. Jelas Lion Air tidak punya dana untuk merampungkan pembelian ini. Ternyata dibelakang ada bank yang tidak disebutkan namanya yang katanya memberikan kredit selama 12 tahun untuk mencicil hutang pembelian 230 Boeing ini.

Yang menjadi sorotan adalah siapa bank-nya ??? Memang bisa jadi sebuah bank swasta di Indonesia, tapi bank swasta di Indonesia juga tidak ada yang punya dana sebanyak itu. Kenapa tidak bisa bekerja sama dengan Obama mencarikan backing bank2 yang lagi krisis di Amerika ??? Beda nya, kalo bank di Indonesia tidak punya duit untuk diputer, maka bank di Amerika kelebihan duit yang enggak bisa diputer. Disini kuncinya ketemu.

Semua kelihatannya berjalan mulus, tetapi kita semua tahu, dari pengalaman yang lalu bisa dibuktikan enggak ada yang mulus, kita perlu waktu sekitar 5-7 tahun yang akan datang, barulah akan kelihatan tanda2nya. Bisa saja kontrak dibatalkan ditengah jalan, bisa juga kontraknya diubah dari pembelian 230 pesawat menjadi jumlah 23 pesawat atau bahkan cuma 2 atau 3 pesawat saja.

Ada banyak ahli yang berpendapat bahwa krisis global dimulai oleh bangkrutnya bisnis real estate di Amerika. Ternyata ini tidak benar, yang lebih tepat dimulai sejak terjadinya serangan teror 911, dua gedung kembar runtuh, dibawah tanah gedung tsb merupakan tempat penyimpanan emas Amerika sebanyak ribuan ton yang penyelamatannya memerlukan waktu ber-tahun2. Akibatnya harga emas meroket, biasanya Amerika bisa mengontrol dan memainkan harga emas, namun saat ini betul2 lepas kontrol karena untuk mengontrol harga emas tentunya harus juga dengan emas. Jadi tanpa memiliki emas Amerika malah keteteran mempertahankan nilai dollarnya. Semua ini sambung menyambung diikuti outsourcing pabrik2 Amerika ke Cina dan India, jutaan buruh kena laid-off, dan jutaan buruh yang tadinya sedang mencicil rumah tidak mampu lagi membayar cicilan rumahnya, bersambung ke perusahaan real estate yang tersumbat aliran dananya, maka runtuhlah kesemuanya tanpa bisa dipertahankan lagi.

Jadi akibat teror 911 selanjutnya adalah ketakutan traveler diseluruh dunia untuk menaiki pesawat terbang, mereka takut pesawatnya meledak mendadak waktu diudara. Akibatnya, sampai lebih dari dua tahun semua penerbangan kehilangan penumpang, discount ticket ternyata tidak menolong, penumpang kereta api dan kapal laut meningkat lebih dari 200%. Wajar hampir semua penerbangan Amerika bangkrut, bersambung ke Boeing yang kontraknya dibatalkan oleh Pentagon karena Amerika tidak punya dana lagi, semua dana dikerahkan membiayai perang di Irak dan Afghanistant. Makin banyak prajurit yang mati, makin banyak dana yang dikeluarkan. Selanjutnya anda bisa mengikuti beritanya di media umumnya.

Singkat ceritanya, dalam situasi prihatin seperti ini, sebuah perusahaan kecil di Indonesia bikin kejutan, entah ini memang betul2 kejutan atau semacam rekayasa kedua presiden yang kebetulan mempunyai pertalian persahabatan yang unik yang kebetulan sama2 punya vested interest untuk meningkatkan jumlah pemilihnya di pemilu yang beberapa tahun lagi. Ini betul2 merupakan prestasi dan prestige dimata dalam dan luar negeri kedua negara yang sama2 sedang disibuki oleh berbagai macam demo2.

Kita bukan mencurigai atau prejudice, melainkan dari analisa pasar bisa dipastikan bahwa dalam kondisi begini tidak mungkin ada keajaiban. Apalagi di Amerika dan di Indonesia hampir semua bank2 mengalami pelarian dana dibawa lari oleh masing2 CEO-nya yang penyelesaiannya sengaja digantung ter-katung2 menjadi pertanyaan yang tidak pernah ada jawabannya. Entah bank mana yang nantinya akan menjadi kambing hitamnya. Mari kita tunggu jawabannya nanti sekitar 5-7 tahun yang akan datang, yang jelas dua pemilu sudah berlalu dan kedua bekas presiden ini bisa menunjuk kesalahannya pada suksesor-nya masing2 yang lalai dan ceroboh mengambil kebijaksanaan yang bertentangan.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

No comments:

Post a Comment