1/2/12

Kurang Indonesia

Aku memang kalah sama Tel***sel, yang "Paling Indonesia" itu. Aku cuma orang yang "kurang Indonesia", ketika aku mengajak seorang kawan jauh menjelajah negara tetangga, dia menolak "aku mau menjelajah Indonesia dulu bro, belum tertarik dengan luar negeri". Haha, dan begitulah, aku menjadi orang yang begitu tidak menarik untuk berbicara itenerary perjalanan dalam negeri.

Yah, begitulah aku yang "kurang Indonesia" ini lebih senang hunting info tentang trip di New Zealand, mencari-cari tiket promo ke Singapura dan bermimpi bisa sampai ke negeri tempat dimana Igi sedang study sekarang, Jepang.

Aku punya tiga alasan kenapa lebih tertarik ke luar Indonesia sementara ini :

Pertama : Indahnya Indonesia itu sudah tidak 0,00%pun aku ragu. Jadi tidak perlu aku harus membuktikannya satu-satu. Aku sudah cukup takjub walau belum punya kesempatan menjelajahnya.

Kedua : Aku sangat tertarik dengan kisah seorang kawan yang bekerja di Hongaria, kawan yang berdinas di Jeddah, kenalan baik yang pernah berkeliling di bekas Uni Soviet dan dosen yang pernah riset kecil-kecilan di sekitar Masjid Nabawi. Bahwa disana orang Indonesia itu unggul, bahwa disana akan menemukan banyak hal yang musti kamu syukuri karena di Indonesia banyak yang lebih baik. Aku ingin menuju semua penjuru negara-negara, untuk memperoleh gambaran yang empirik, bukan sekedar dalam bayangan, seberapa perbandingan Indonesia dan negara-negara serta orang-orang disana. Bahwa Indonesia memang unggul.

Ketiga : Kalau harus menghabiskan Indonesia dulu baru ke luar negeri. Kapan habisnya tempat-tempat menakjubkan di negeri ini dijelajahi? Bahkan satu sudut pantai diantara Menganti dan Karangbolong saja terselip tidak ter-expose di buku traveling manapun.

Ya begitu itu. Bukan untuk "aku pernah kesini loh, aku pernah kesitu loh" aku ingin bepergian. Aku ingin bepergian untuk membuktikan dengan mata kepala kalau Ras bangsaku tidak se-inferior yang di citrakan dunia kepada kita saat ini.



No comments:

Post a Comment