11/10/12

BaGoes : Sebuah Kolaborasi Bagus Anak Muda dan Masyarakat


Orang bilang pemuda adalah tulang punggung bangsa. Wah, memang apa yang dipunyai pemuda sehingga bisa punya julukan sehebat itu? Empat hari di sebuah komunitas anak muda Greeneration Indonesia (GI) kemarin, aku menemukan jawabannya. Di Bandung GI berdiri, berkolaborasi dengan masyarakat pelaku industri konveksi rumahan, menciptakan sebuah produk tas inovatif yang berfungsi mengerem ketergantungan masyarakat kepada kantong plastik. Tas BaGoes namanya, sebuah tas berbahan aneka jenis kain dengan grafis desain yang menarik dan bisa dilipat rapih karena memiliki retsleting pelipat, sehingga mudah dan trendy dibawa kemana-mana.

Yang dipunyai oleh anak muda, pertama adalah : Inovasi. Inovasi kerap lahir dari generasi muda, bukan dari generasi tua. Generasi tua yang meliputi orang-orang yang berumur tua, maupun anak-anak muda yang merasa tua, terjebak oleh rutinitas, tuntutan kewajiban ekonomi bulanan, tuntutan strata sosial, sehingga tidak sempat mengeksplorasi dirinya. Anak muda yang masih berjiwa muda mudah melahirkan inovasi, karena cara berpikirnya masih bebas, luwes dan semangatnya meletup-letup. Dari inovasi inilah sebuah produk akan mendapat sentuhan nilai tambah. Tas BaGoes misalnya, sebagai tas inovatif memiliki nilai ekonomi dua kali lipat lebih ketimbang produk tas konvensional dari bahan sejenis.

Yang dipunyai anak muda berikutnya adalah : Jejaring. Ketika masyarakat pelaku industri konveksi rumahan sudah habis waktu dan daya juangnya untuk menyelesaikan orderan jahit yang menumpuk, anak-anak muda di GI masih lincah meloncat kesana-kemari mencari ceruk baru untuk memasarkan produk tas BaGoes hasil kolaborasi mereka. Tidak tanggung-tanggung jejaring yang  mereka miliki, perusahaan kelas nasional yang mereka akses sebagai pasar mereka. Walhasil, masyarakatpun senang dan sangat terbantu, karena jumlah order dalam jumlah (quantityi) besar dan berkelanjutan (contiunity) membuat mereka tenang dalam bekerja. Tugas selanjutnya adalah bagaimana mereka menjaga kualitas (quality). Itulah sekelumit kisah, sentuhan anak muda untuk menopang perubahan bangsanya.


"Komunitas muda mempunyai inovasi dan jejaring, 
sedangkan masyarakat mempunyai skill dan pengalaman.
Ketika keduanya dikolaborasikan dalam sebuah platform Social Entrepreneurship, 
maka lahirlah manfaat dan kebahagiaan bagi kita bersama."



Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id dalam rangka memperingati HUT Bank Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.

No comments:

Post a Comment