11/20/12

Niat demi Niat

"Perbuatan itu dengan niat. Setiap orang beroleh apa yang ia niatkan. Maka, siapa yang hijrahnya menuju Allah Swt dan RasulNya, maka berarti hijrahnyapun kepada Allah Swt dan RasulNya; dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan ia peroleh atau karena perempuan yang akan ia nikahi, maka berarti hijrahnya hanya akan sampai pada apa yang ia hijrahi." 
Shahih al-Bukhari, Bab Kaifiyyah Bad'i al-Wahy, Vol.II, hal.002

Kalau hijrah itu berpindah dari tempat lama ke tempat baru, kalau hijrah bisa diartikan juga berpindah dari hidup lama ke hidup baru. Maka ketika seseorang mendapat ucapan selamat menempuh hidup baru, berarti ia sedang berhijrah.

Kalau nikahnya karena Allah Swt dan RasulNya, maka tidak ada alasan untuk mencuri start. Kalau nikahnya karena (ingin pengakuan) dunia, mendapatkan legitimasi sosial, maka yang didapat lebih banyak gelamor eksternal ketimbang kekokohan rumah tangga internal. Kalau sekarang begitu nikmat diketiaki pasangan, didominasii pasangan, dijajah pasangan, disetir pasangan, ditelusuri lagi, jangan-jangan dulu niat menikahnya lebih karena ngebet ke premepuan yang akan engkau nikahi saja.

Banyak fenomena disekelilingku, yang jadi pelajaran praktikal buatku tentang niat demi niat. Niat itu terlihat pada tindakan, terbaca pada perilaku. Cuma manggut-manggut dan geleng-geleng saja menyaksikannya. Dan merefleksikannya ke diriku sendiri.

No comments:

Post a Comment